Ada dua ekstrim dalam melihat realitas yang keliru dan menyesatkan....
Ekstrim yang pertama adalah orang yang memutlakkan akal budi. Mereka hanya percaya pada kebenaran yang empiris dan kebenaran-kebenaran yang dapat diterima oleh logika berpikir manusiawi saja.
Ekstrim yang kedua adalah orang yang memutlakkan iman. Mereka hanya percaya pada kebenaran yang berasal dari apa yang mereka percaya sebagai wahyu tuhan saja.
Pada kedua ekstrim inilah, iblis leluasa menipu dan menyesatkan manusia. Semakin ekstrim sikap ini, semakin mudah pula iblis menipu mereka!
Pada ekstrim yang pertama, iblis leluasa menyesatkan manusia karena dia dianggap tidak ada, maka iblispun dengan leluasa bekerja menyesatkan manusia sesuka hatinya. Inilah yang terjadi pada kaum rasionalis, kaum sekuler, dan orang-orang atheis!
Pada ekstrim yang kedua, iblis leluasa menyesatkan manusia dengan cara mengaku sebagai 'tuhan' dan memberikan wahyu-wahyu palsu yang dengan mudah diterima sebagai kebenaran mutlak! Nah, pada ekstrim yang kedua inilah kaum muslim berada!
Tidak peduli pernyataan Alquran bertentangan dengan akal sehat, muslim tetap akan mempercayainya sebagai kebenaran.
Mereka berdalih, bukankah wahyu TUHAN mutlak harus dipercaya?
Ya memang benar...., masalahnya apakah Alquran sungguh-sungguh wahyu TUHAN?
Itu yang harus dipastikan dulu!
Untuk memastikannya tidak bisa mempercayai klaim alquran saja, harus ada bukti lain yang mendukung!
Kalau saja muslim dan para ulama mereka menggunakan akal sehat dengan baik, mereka pasti tahu bahwa wahyu Tuhan yang terbaru tidak mungkin bertentangan dengan wahyu Tuhan yang turun sebelumnya. Jika suatu wahyu yang baru berbeda atau menentang apa yang sudah diwahyukan sebelumnya, itu pertanda wahyu tersebut tidak berasal dari sumber yang sama dengan wahyu sebelumnya! Jika wahyu yang sebelumnya berasal dari TUHAN, maka wahyu baru yang berbeda pasti bukan berasal dari TUHAN!
Sesederhana itu cara pembuktiannya!
Dengan demikian pesan-pesan Alquran yang bertentangan dengan Alkitab harus dinyatakan tidak berasal dari TUHAN! Bandingkan ini dengan Alkitab yang terdiri dari banyak kitab yang ditulis dalam kurun waktu 1500 tahun. Meski demikian seluruh kitab-kitab tersebut isinya konsisten dan saling melengkapi sehingga membentuk satu kebenaran yang utuh. Oleh karenanya kita bisa meyakini bahwa seluruh isi Alkitab berasal dari satu sumber kebenaran yang sama dan dipercaya para nabi, yaitu TUHAN Sang Pencipta!
Tapi sayangnya muslim dan semua ulama-ulamanya sudah terkena sihir jin Gua Hira dan mereka kehilangan akal sehat ketika harus menguji Alquran!
Akibatnya mereka mempercayai Alquran secara mutlak meski pesannya bertentangan dengan apa yang sudah diwahyukan dalam Kitab Suci sebelumnya. Merekapun tetap percaya penuh pada kebenaran Alquran meski di dalamnya terdapat ajaran yang bertentangan dengan akal sehat. Misalnya mereka percaya di surga tiap muslim akan disediakan 72 bidadari dan kesibukan para muslim hanyalah memuaskan syahwat mereka.
[klip video]
Ini absurd dan tidak masuk akal, tapi toh mereka tetap percaya kerena begitulah yang diajarkan dalam Alquran dan tafsir para ulama.
Pilihan sikap muslim yang meminggirkan akal sehat ketika berbicara persoalan iman menjadi amat berbahaya ketika diterapkan pada masalah yang berhubungan langsung dengan hal-hal gaib yang tak kasat mata seperti iblis, jin, dan roh-roh jahat.
Berdasarkan hadis, muslim percaya ayat-ayat tertentu dalam Alquran dapat mempengaruhi mahluk gaib atau jin! Biasanya mereka menyebut ayat-ayat tersebut dengan sebutan ayat-ayat rukyah.
Ada sebuah kasus nyata dimana seorang ustad melakukan rukyah untuk mengusir jin yang ada di tubuh seseorang. Tapi ternyata penyebab orang tersebut dirasuki jin adalah karena sebelumnya dia telah dirukyah oleh ustad lain di sebuah pondok pesantren!
Jadi ayat-ayat alquran yang digunakan untuk rukyah tidak hanya dimaksudkan untuk mengusir jin, tapi juga untuk mendatangkannya. Dan faktanya, ayat-ayat yang difungsikan untuk rukyah ini banyak sekali bertebaran di Alquran!
Saya tahu betul masalah ini karena saya pribadi pernah belajar pada seorang guru yang berasal dari Banten di masa lalu. Jadi itu semua bukan hal yang asing dan bukan sekedar teori tapi saya ketahui langsung dari pengalaman pribadi juga...
Lalu apa itu rukyah?
Berdasarkan maknanya, rukyah tidak lain adalah mantra!
Ya, mantra... kalimat-kalimat tertentu yang digunakan para tukang sihir atau dukun dalam berbagai praktek ilmu gaib. Hanya bedanya dalam islam kalimat tersebut diambil dari ayat-ayat alquran dan disebut sebagai rukyah syariah.
Nah, fenomena rukyah ini sekarang banyak dipertontonkan di berbagai TV swasta di Indonesia. Hanya saja yang dipertontonkan adalah rukyah yang dipergunakan sebagai pengobatan untuk mengusir jin-jin yang merasuki atau menyerang manusia. Sedangkan rukyah dimana jin-jin justru dimasukkan ke tubuh manusia tidak dipertontonkan secara khusus. Meskipun demikian secara tidak langsung adanya rukyah semacam ini juga diakui di dalam acara tersebut. Nanti kita akan lihat videonya!
Lalu dimana praktek rukyah untuk memasukkan jin-jin ke tubuh manusia biasa terjadi?
Praktek itu banyak terjadi di berbagai pondok pesantren, tempat praktek-praktek rukyah, ataupun di berbagai kelompok dimana muslim memperdalam agamanya pada guru-guru atau ustad-ustad tertentu!
Biasanya terjadi ketika seorang muslim berharap punya kelebihan-kelebihan supranatural tertentu untuk berbagai keperluan. Misalnya ingin usahanya selalu laris, ingin cepat dapat jodoh, ingin karirnya mulus, cepat naik pangkat, untuk jaga diri, perlindungan dari gangguan roh-roh jahat, pengobatan, dan lain-lain. Oleh guru atau ustad tertentu, mereka akan dirukyah atau seringkali mereka menyebutnya dengn istilah 'diisi'...
Diisi dengan apa? Tentu saja dengan jin...
Caranya dengan dibacakan ayat-ayat rukyah yang diambil dari alquran. Bisa dengan cara langsung, ditiupkan melalui hembusan nafas, ditransfer melalui media air yang kemudian diminum, atau cara-cara lain. Soal tata cara atau ritual, itu bisa bermacam-macam variasinya, tapi intinya sama: melalui rukyah masuklah jin-jin tertentu ke dalam tubuh seseorang. Jin-jin inilah yang kelak memberikan kemampuan supranatural secara instan kepada seseorang untuk tujuan-tujuan yang mereka inginkan...
Jin-jin apa yang dimasukkan? Supaya muslim tidak takut mendapat label musyrik, maka dikatakanlah bahwa yang dimasukkan melalui rukyah itu adalah jin islam yang halal dan sesuai aturan syariah!
Tentu saja praktek semacam ini tidak dipertontonkan kepada publik. Baru setelah jin-jin tersebut mulai tidak kooperatif dan mengganggu si korban, dilakukanlah rukyah lain yang bertujuan untuk mengusir keberadaan jin-jin tersebut. Ini yang kemudian banyak dipertontonkan kepada publik dan memberi kesan seolah rukyah itu bertujuan positif dan menyembuhkan. Padahal yang membuat masalah, sebagian ya akibat rukyah itu juga!
Dan yang lebih berbahaya, sekarang ini sedang dipopulerkan yang namanya rukyah mandiri dimana muslim diajarkan untuk mengucapkan mantera-mantera berupa ayat-ayat alquran untuk diri sendiri. Baik untuk keperluan pengobatan, untuk menjaga diri dari serangan roh-roh jahat, atau keperluan-keperluan praktis lainnya. Tidak peduli manfaat baik apapun yang dikatakan oleh para ustad tentang rukyah mandiri, pada dasarnya rukyah mandiri mengundang jin untuk masuk ke dalam tubuh mereka yang mempraktekkannya.
Tapi mereka akan berdalih, tidak apa mengundang jin dengan rukyah mandiri karena yang diundang adalah jin islam....
Sesungguhnya sikap ini sangat berbahaya!
Tidak peduli jin islam, jin kristen, jin hindu, jin budha, atau jin kafir, mereka semuanya adalah iblis yang selalu menipu dan memperdaya manusia. Perbedaan golongan jin itu cuma tipuan dan rekayasa iblis untuk mengacaukan manusia. Catat ini baik-baik: iblis sejak semula adalah penipu yang bisa mengaku apa saja sesuka mereka, entah itu sebagai malaikat jibril, roh leluhur yang sudah meninggal dunia, atau mengaku sebagai tuhan jika perlu!
Bahkan malaikat Jibril yang menjumpai muhamad di Gua Hira, jika kita cermati baik-baik itu tidak lain adalah iblis. Fakta tersebut bisa terlihat dari apa yang dikisahkan dalam hadis sahih tentang pertemuan muhamad dengan Malaikat Jibril atau Gabriel di Gua Hira.
Demikian yang tertulis:
"Malaikat menangkapku dan menekanku dengan keras sampai aku tidak tahan lagi. Dia melepasakanku dan memintaku untuk membaca, "Bacalah!". Aku menjawab, "Aku tidak bisa membaca". Lalu dia menekanku lagi dengan lebih keras sampai aku tidak tahan. Kemudian dia melepaskan aku dan memintaku untuk membaca, "Bacalah!". Aku menjawab, "Aku tidak dapat membaca". Dia lalu menangkapku lagi dan menekan dengan keras dan berkata, "Bacalah dalam nama tuhanmu yang telah menciptakan segala sesuatu, yang telah menciptakan manusia dari gumpalan. Bacalah! Tuhanmu adalah maha pemurah." (Sahih Bukhari, Vol.1)
Ini sangat berbeda dengan karakter Malaikat Gabriel dalam Injil saat menyampaikan pesan Tuhan.
Kapada Zakaria Malaikat Gabriel berkata, "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan ..." (Luk.1:13)
Kepada Bunda Maria Malaikat Gabriel berkata, "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah..." (Luk.1:30)
Kepada para gembala di malam kelahiran Yesus seorang malaikat Tuhan berkata, "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa... (Luk.2:10)
Prhatikan bedanya: yang satu menakut-nakuti dan mengancam, sementara yang lain justru memberi penghiburan dengan mengatakan "Jangan takut..."
Menurut islam muhamad adalah nabi terakhir dan terbesar... Tentunya amat janggal jika nabi terbesar dan terakhir malah diancam dan dianiaya oleh malaikat sebelum menerima wahyu! Jika mahluk gaib di Gua Hira adalah Malaikat Gabriel yang membawa pesan dari TUHAN, seharusnya pertemuan itu juga dimulai dengan perkataan lembut yang menghibur, "Jangan takut wahai Muhamad..." Tapi sayangnya bukan itu yang terjadi....
Karena kejanggalan itu maka kita bisa yakin bahwa mahluk gaib di Gua Hira bukanlah Malaikat Jibril atau Gabriel, tapi iblis yang mengaku sebagai malaikat. Ini diperkuat lagi dengan fakta bahwa muhamad sesungguhnya mengalami gejala kerasukan iblis saat menerima wahyu.
Itu bisa disimpulkan berdasarkan ciri-ciri yang terjadi pada muhamad saat wahyu turun, sebagaimana yang dikisahkan dalam berbagai hadis. Misalnya saja dia mendengar suara-suara, wajahnya merah dan bernafas berat, bibirnya bergerak-gerak cepat, mendengar suara-suara seolah pohon dan batu berbicara kepadanya, merasa ketakutan, dsb. (hal tersebut dikisahkan dalam Sahih Bukhari vol.1, Sahih Muslim vol.2, Riwayat Al Tabhari Vol.6, dsb.). Kemudian diperkuat lagi dengan kecenderungan muhamad untuk melakukan bunuh diri karena ketakutan setelah mengalami pengalaman-pengalaman itu. Dalam keadaan depresi yang berat muhamad mengatakan, "Aku ingin pergi ke tebing dan melemparkan diriku ke sana agar bebas dari beban ini" (Riwayat Al Tabhari, Vol.6).
Itu semua adalah sebagian dari ciri-ciri orang yang kerasukan iblis atau roh jahat.
Yang lebih parah, di dalam hadis juga dikatakan bahwa muhamad terkena sihir. Artinya muhamad sebagai nabi ternyata tidak mendapatkan perlindungan dari TUHAN dan terkena gangguan iblis...
[video klip]
Apa yang bisa kita simpulan dari fakta tadi?
Ini dia!
Sejak semula yang berinteraksi dengan muhamad bukanlah Malaikat Gabriel utusan TUHAN, melainkan iblis yang mengaku sebagai malaikat! Dan iblis itu terus mengikat muhamad selama masa kenabiannya.
Dampaknya tentu sangat fatal, semua wahyu yang diterima Muhamad dengan perantaraan mahluk gaib Gua Hira tidak lebih adalah wahyu sesat yang berasal dari iblis. Dengan kata lain, isi alquran berasal dari iblis!
Maka tidak perlu heran jika banyak ayat-ayat Alquran yang digunakan sebagai ayat-ayat rukyah atau mantera untuk mempengaruhi iblis, baik untuk mengundang ataupun untuk mengusir mereka. Dengan adanya fenomena rukyah yang banyak ditampilkan di TV sekarang ini, terbongkarlah sudah bahwa salah satu fungsi Alquran ternyata adalah sarana interaksi antara manusia dengan jin alias iblis!
Ada dua fakta penting yang perlu kita perhatikan:
1. Isi alquran bertentangan dengan kitab suci sebelumnya. Konsekuensinya, alquran tidak mungkin berisi kebenaran yang berasal dari TUHAN Sang Pencipta sebagaimana yang dipercaya para nabi.
2. Dari fenomena rukyah terbukti bahwa alquran memang berisi kumpulan mantera-mantera untuk berinteraksi dengan iblis!
Kedua fakta penting itu menjelaskan mengapa Alquran lebih banyak dihafal dan bukan dipahami! Karena isinya bukanlah kebenaran melainkan kumpulan mantera, maka memang Alquran tidak penting untuk dipahami. Yang lebih penting adalah dihafal, dihafal, dan dihafal.. sedangkan dipahami itu nomor sekian...
Ini diperkuat dengan fakta yak terbantahkan bahwa di dalam Alquran terdapat kata-kata yang sama sekali tidak dipahami maksudnya seperti alif lam mim, alif lam raa, alif lam mim shad, dan sebagainya. Tidak satupun ulama yang sanggup menjelaskan artinya! Sekarang kita tahu bahwa itu cuma mantra yang tidak penting untuk dipahami manusia! Itu murni mantra untuk berinteraksi dengan iblis, karena hanya iblis yang mengerti maknanya!
Lalu apa yang terjadi saat orang yang kerasukan iblis atau jin diobati dengan cara rukyah?
Yang terjadi adalah transaksi diantara para iblis, dalam hal ini iblis yang lama diusir untuk digantikan oleh iblis lain yang punya kedudukan atau kekuatanan lebih tinggi. Kurang lebih seperti preman yang lebih kuat mengusir preman yang lebih lemah untuk menguasai suatu daerah...
Ingat, ayat Alquran tidak berasal dari TUHAN maka pasti bukan kuasa Tuhan yang mengusir iblis tersebut melainkan sesama iblis yang saling bertransaksi untuk bertukar tempat. Iblis yang lebih kuat seolah berkata kepada yang lebih lemah, "Pergilah, orang ini sekarang ada dalam kekuasaanku.. carilah korban yang lain..."
Nah, itulah yang dilakukan para ustad-ustad saat mereka melakukan rukyah untuk menyembuhkan orang-orang yang kerasukan.
Akibatnya, keadaan korban sebenarnya justru lebih parah, mereka dikuasai iblis yang lebih kuat dari sebelumnya. Hanya saja si korban mungkin merasa sembuh karena iblis yang baru ini tidak lagi mengganggu secara fisik untuk beberapa waktu lamanya. Meskipun tidak mengganggu secara fisik pada saat itu, iblis tersebut tetap saja bisa mengganggu jika ada situasi dan kondisi yang tepat.
Lalu bagaimana dengan jin kafir yang mengucapkan sahadat dan diislamkan seperti yang kadang terjadi di acara-acara rukyah?
[video klip]
Itupun cuma hoax...
Semua iblis atau jin pada mulanya adalah malaikat Tuhan. Dan sebagai malaikat mereka punya pengetahuan tentang kebenaran tanpa harus melalui proses belajar seperti halnya manusia. Jadi seluruh kebenaran TUHAN yang diwahyulan kepada manusia sudah diketahui para malaikat sejak mereka diciptakan!
Ketika sebagian dari para malaikat itu memilih untuk memberontak melawan TUHAN dan menjadi iblis, pilihan itu dilakukan dengan sadar dan dengan pengetahuan penuh. Karenanya mereka tidak mungkin menyesal dan mustahil ada iblis yang bertobat untuk berbalik mengabdi TUHAN. Selanjutnya mereka menipu manusia sejak awal dengan tujuan agar manusiapun ikut terkutuk ke dalam neraka bersama mereka.
Dengan demikian soal jin islam atau jin kafir yang diislamkan hanyalah tipuan iblis yang dipercaya oleh muslim!
Lalu bagaimana ulama-ulama muslim bisa tertipu sejauh itu? Tidak perlu heran, jika nabinya saja bisa tertipu, apalagi cuma ulama-ulama pengikutnya...
Penyebabnya awalnya cuma satu: akal sehat mereka tidak digunakan!
Sekarang mari kita rangkai semuanya untuk memahami sisi tergelap agama Islam yang tidak banyak disadari orang. Beruntunglah dengan bantuan fenomena rukyah yang marak di berbagai TV swasta, sisi tergelap itu sekarang mulai terungkap sebagai fakta publik yang terlanjur viral dan tidak bisa disembunyikan lagi!!!
Kita akan membandingkannya dengan Kristen agar duduk perkaranya menjadi lebih jelas. Dalam Kristen, keselamatan itu dimulai dengan baptis yang menandakan seseorang percaya pada Yesus Kristus dan menerima penebusan dosa di kayu salib. Baptis ini adalah langkah awal yang kemudian dilanjutkan dengan proses pengudusan jiwa seorang Kristen di sepanjang hidupnya. Dengan proses ini pada akhirnya jiwa seorang Kristen menjadi layak untuk hidup kekal bersama TUHAN di dalam surga.
Itu sebabnya Yesus bersabda, "Karena itu haruslah kamu sempurna sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna!" (Mat.5:48). Proses pengudusan ini dijalani melalui pertobatan, penyangkalan diri, perjumpaan dan persatuan dengan TUHAN, dan dipuncaki dengan meneladani hidup Yesus Kristus.
Di Islam yang terjadi justru sebaliknya!
Dengan mengucapkan kalimat sahadat, seorang muslim menyatakan percaya pada tuhan yang diimani oleh muhamad. Ingat, Alquran membawa wahyu yang bertentangan dengan kitab suci sebelumnya, dengan demikian tuhan yang dipercaya oleh muhamad tidak sama dengan TUHAN yang disembah para nabi. Tuhan yang dipercaya muhamad adalah iblis yang mengaku sebagai tuhan dan merasuki dirinya sejak di Gua Hira. Itulah tuhan palsu yang disembah oleh semua muslim dengan bersujud lima kali sehari kearah batu berhala Hajar Aswad di Kabah!
Sekarang perhatikan perbedaan kontrasnya....
Jika baptis membuka jiwa setiap Kristen pada proses pengudusan, maka kalimat sahadat membuka jiwa setiap muslim pada kehadiran iblis yang akan menajiskan jiwa setiap muslim. Maka tidak perlu beran jika muslim sangat mudah terkena pengaruh sihir, kerasukan jin atau iblis dan lain-lain. Fenomena itu bisa kita lihat di semua acara TV yang menampilkan rukyah.
Itu baru kalimat sahadat....
Nah, dengan membaca ayat-ayat Alquran, baik itu dengan mengaji, melalui shalat lima waktu, ataupun dengan melakukan rukyah mandiri, setiap muslim sesungguhnya mengucapkan mantra-mantra yang mengundang iblis untuk masuk melalui pintu yang sudah dibuka oleh kalimat sahadat tadi. Masing-masing dengan tingkat intensitas yang berbeda-beda.
Kita tahu kehadiran iblis dalam jiwa manusia tidak mungkin membawa kebaikan! Dengan demikian jika dalam Kristen jiwa manusia mengalami proses pemurnian dan pengudusan oleh Roh Kudus, dalam islam yang terjadi justru sebaliknya: jiwa manusia mengalami proses penajisan oleh kehadiran iblis!
Ada ustad terkenal di TV yang membenarkan bahwa ayat alquran memang bisa mengundang iblis jika dibaca dengan niat yang salah, yaitu jika niatnya bukan untuk menyembah Allah SWT!
[klip video]
Ironisnya, Allah SWT tidak lain adalah pemimpin para iblis, dan dialah yang mewahyukan mantera-mantera itu kepada muhamad sehingga sekarang bertebaran di dalam Alquran! Jadi, meskipun dilakukan dengan niat tulus untuk hanya menyembah Allah SWT saja seorang muslim akan tetap mengundang iblis masuk ke dalam dirinya.
Dengan demikian apapun niatnya, membaca ayat-ayat alquran sama artinya dengan membaca mantra yang dapat mengundang masuknya iblis. Yang membedakan mungkin cuma intensitas dan tingkat keparahannya. Niat yang satu berakibat lebih parah dari niat yang lain.
Ini menjelaskan mengapa para teroris ISIS, Boko Haram, Al Qaeda, Hamas, PLO, pembom bunuh diri, anggota FPI dan HTI yang kelakuannya sudah seperti iblis adalah orang-orang yang taat beribadah! Semakin seorang muslim taat beribadah dan rajin membaca ayat-ayat Alquran, semakin kuat pula jiwanya dipengaruhi oleh iblis!
Lalu bagaimana dengan muslim yang taat beribadah tapi tidak terjangkit paham radikal? Sebenarnya sama saja, iblis juga sudah masuk ke dalam tubuh mereka tapi pengaruhnya masih kecil sehingga tidak atau belum menguasai jiwa mereka.
Mengapa demikian?
Itu bisa terjadi karena TUHAN punya rencana tertentu bagi mereka sehingga Dia tidak mengijinkan iblis menguasai jiwa mereka terlalu jauh. Itu sebabnya banyak juga muslim yang hidupnya baik. Meskipun demikian keadaan itu tetap berbahaya karena iblis berpotensi menguasai jiwa mereka kapan saja jika ada kondisi dan kesempatan yang tepat. Mereka tetap perlu diselamatkan dari jerat iblis!
Jika diringkaskan, melalui fenomena rukyah yang kini sedang populer di TV, kita mendapat kesempatan untuk mengetahui sisi tergelap Islam, yaitu Islam sebagai sarana masuknya iblis untuk menguasai dan memperbudak manusia di seluruh dunia!
Islam tidak lain adalah antitesis dari Kristen!
Jika melalui Kristen manusia dikuduskan agar layak untuk hidup kekal di surga bersama TUHAN, dalam Islam jiwa manusia justru dinajiskan dengan pengaruh dan kehadiran iblis sehingga kelak manusia akan menjadi hamba para iblis di dalam neraka untuk selamanya.
Saudara-saudaraku kaum muslim....
Jika kalian mau menggunakan akal sehat kalian, fenomena rukyah yang sedang populer sekarang ini seharusnya membuat kalian sadar pada bahaya besar yang sedang mengancam setiap muslim.
Setelah Yesus Kristus menebus dosa manusia di atas kayu salib, iblis tahu hari-harinya sudah terhitung. Dia akan dihukum untuk selamanya di dalam neraka. Untuk itu dia menciptaan agama islam yang dipenuhi mantera-mantera agar manusia dapat berinteraksi dengan iblis. Dengan demikian manusia yang tergiur oleh berbagai klaim kebenaran dan kebaikan palsu dalam islam akan diikat untuk menjadi pengikut iblis selamanya.
Oleh karena itu selamatkanlah jiwa kalian selagi sempat.
Jika kalian masih menonton video ini sekarang, itu artinya TUHAN memberi kesempatan kalian untuk menyelamatkan diri dari jeratan Islam. Segera setelah selesai menonton video ini carilah kesempatan apapun yang mungkin untuk mengenal Yesus dan terimalah Dia sebagai TUHAN dan Penyelamat.
Kasih-Nya yang tercurah di atas kayu salib akan menebus jiwa kalian dengan harga yang tak bisa ditolak oleh iblis. Separah apapun kalian dikuasai oleh ibis, Tuhan Yesus akan menyelamatkan kalian!
Jangan berharap pada ajaran islam yang bertabur mantera-mantera iblis yang menyesatkan. Hanya dengan menerima Yesuslah satu-satunya jalan agar jiwa kalian dapat diselamatkan.