Menyongsong Seabad Quran Edisi Kairo 1924


Demikian berhasilnya upaya cuci otak dan propaganda dari para ulama muslim tentang kemurnian Quran sehingga tidak banyak orang tahu bahwa Quran yang selama ini mereka percaya umurnya belum genap 1 abad. Quran tersebut disusun berdasarkan hafalan yang dominan di Kairo pada tahun 1924, dengan tujuan untuk menyeragamkan berbagai cetakan dan hafalan Quran yang beredar dan mulai menimbulkan masalah.

Quran edisi Kairo 1924 inilah yang kemudian dicetak besar-besaran dan diedarkan di seluruh dunia dengan maksud untuk menjadi satu-satunya standar Quran yang baku dan menekan berbagai versi Quran yang lain. Standarisasi ini diperlukan agar memenuhi klaim Quran yang menyatakan kitab tersebut berasal langsung dari Allah SWT dan terjaga kemurniannya. 


Para ulama yang terbiasa bertaqiya tentu saja menyambut baik upaya tersebut. Meskipun mereka tahu adanya perbedaan versi Quran, mereka selalu mengajarkan dan mempropagandakan hanya ada satu Quran yang terjaga keutuhannya secara sempurna sejak jaman Muhamad hingga hari ini.

Maka propaganda itulah yang diyakini hampir semua muslim sebagai fakta.

Perlu dicatat bahwa penyusunan Quran edisi Kairo 1924 tidak dilakukan berdasarkan manuskrip-manuskrip Quran yang dapat dipertanggungjawabkan keasliannya, tetapi semata-mata berdasarkan hafalan yang dominan. Artinya, kalau kelak mushaf Ustman yang asli dapat ditemukan kembali, tidak ada jaminan teksnya sama dengan Quran edisi Kairo tahun 1924!

Apabila tidak ada internet kemungkinan besar upaya standarisasi itu dapat berhasil dengan gilang-gemilang. Namun keterbukaan akses informasi yang luas dan nyaris tanpa batas akibat teknologi internet membuat rencana standarisasi tersebut buyar berantakan. Mungkin, tahun 2016 saat Hatun Tash dan Dr. Jay Smith mempertontonkan 26 versi Quran berbahasa Arab di "Speaker's Corner" dan disebarkan melalui video, adalah salah satu momen penting terkuaknya fakta adanya beberapa versi Quran ke ruang publik. Kini, fakta yang selama ini hanya diketahui kalangan ulama dan akademisi muslim dapat menjadi konsumsi publik.

Dan ini dampaknya besar sekali!

Saya sudah membahas di video sebelumnya bahwa fakta adanya perbedaan Quran memberikan dilema besar yang tak mungkin terselesaikan dan akhirnya membuka kedok Islam sebagai agama palsu.



Sebagai tambahan, sesuai pernyataan Quran, satu-satunya mujizat yang diberikan kepada Muhamad adalah Quran itu sendiri. Disebut demikian karena Quran dimitoskan berasal langsung dari Allah SWT dan terjaga keutuhannya. Apa jadinya jika satu-satunya mujizat Muhamad ini ternyata bukan mujizat akibat adanya banyak versi Quran? Tentu itu meruntuhkan seluruh klaim kenabian Muhamad dan sebagai konsekuensinya juga meruntuhkan klaim Islam sebagai agama yang benar. Dengan demikian sudah tidak ada lagi alasan yang masuk akal untuk tetap menjadi muslim!

Bukan kebetulan terbongkarnya fakta ini terjadi beberapa tahun menjelang tahun 2024! Dengan demikian semua apologis kontra Islam dapat memanfaatkan fakta ini sebesar-besarnya untuk ikut merayakan seratus tahun usia Quran edisi Kairo secara meriah! Fakta ini tentunya akan dieksploitasi terus, makin lama akan bertambah banyak dan makin kuat, hingga akhirnya pada momen perayaan seabad Quran edisi Kairo tahun 2024 fakta tersebut tidak mungkin dibantah lagi. Dengan demikian tahun 2024 akan menjadi momen penting yang berpotensi menimbulkan dampak signifikan bagi eksistensi Islam! Tiga setengah tahun adalah waktu yang sangat cukup untuk menjadikan fakta adanya perbedaan Quran ini sebagai kesadaran mainstream di antara kaum muslim seluruh dunia pada tahun 2024! 

Sebaliknya para ulama dan apologis Islam pasti akan berusaha meredam keras fakta ini, baik dengan menyangkal adanya perbedaan ataupun dengan mengecilkan perbedaan-perbedaan tersebut. Tapi mereka tidak akan mampu bertahan melawan fakta yang terus bertambah dan menekan mereka. Semakin keras mereka menyangkal, akan semakin banyak juga muslim yang tahu fakta sesungguhnya.

Sebagaimana Allah SWT tidak sanggup menyelamatkan ayat-ayat Quran dari kambing yang memakannya, dan menyelamatkan 6 dialek Quran dari pembakaran oleh Ustman, dia juga tidak akan mampu menolong mitos kemurnian Quran dari kehancurannya.

Berdasarkan nalar logika akal sehat, kita punya alasan untuk percaya bahwa tahun 2024 akan menjadi momen penting yang mempengaruhi kemunculan tsunami murtad. Momentum peringatan seabad Quran edisi Kairo akan menjadi momen pencerahan hebat bagi banyak muslim yang masih memiliki akal sehat untuk menyadari kepalsuan Islam dan segera meninggalkannya. Selanjutnya mereka akan beralih menerima kebenaran yang sejati dalam Yesus Kristus, Tuhan dan Penyelamat. Demi keselamatan jiwa-jiwa banyak muslim, semoga itulah yang terjadi!

Posting Komentar

0 Komentar