Demi Persatuan Gereja: TOLAK EKUMENISME!


Pax vobis, salam damai dan sejahtera!

Ekumenisme menurut KBBI adalah usaha untuk mendapatkan kembali persatuan penuh semua orang yang beriman Kristen. Sebelum Konsili Vatikan II, Gereja Katolik mengartikan ekumenisme sebagai upaya untuk memanggil kembali mereka yang terpisah dari Gereja Katolik. Ini tercermin dalam  Konsili Lyon II tahun 1274, dan juga Konsili Ferrara-Florence tahun 1439 yang berupaya mempersatukan kembali Gereja-gereja Ortodoks yang terpisah akibat skisma 1054.

Upaya mempersatukan orang-orang Protestan ke dalam Gereja Katolik juga dilakukan oleh Paus Leo XIII dalam ensiklik Satis Cognitum pada tahun 1896. Tapi undangan ini malah ditanggapi oleh orang-orang Protestan pada tahun 1910 dengan membangun persatuan melalui Konferensi Misionaris Edinburg. Tindakan ini menandai dimulainya ekumenisme untuk membangun persatuan Kristen melalui jalan dialog! Upaya persatuan Kristen di luar Gereja Katolik ini kemudian dikecam oleh Paus Pius XI dalam ensiklik Mortalium Animos pada tahun 1928.

Pada tahun 1948 Gereja-gereja Ortodoks, seperti melecehkan sikap Gereja Katolik, malah ikut mendukung ekumenisme baru yang digagas oleh denominasi-denominasi Protestan ini dengan bergabung dalam Dewan Gereja-gereja Sedunia (WCC).

Semangat ekumenisme ini akhirnya juga mempengaruhi Gereja Katolik melalui kaum modernis dan progresif. Sejak Konsili Vatikan II Gereja Katolik mulai mengubah sikapnya dengan tidak lagi menekankan perlunya ekumenisme yang mensyaratkan persatuan kembali ke dalam Gereja Katolik. Sebaliknya, Gereja Katolik pasca-konsili membuka kemungkinan adanya persatuan Gereja di luar Gereja Katolik, tepat seperti gagasan ekumenisme yang sudah dikecam oleh Paus Pius XI dalam Mortalium Animos.

Setelah Gereja Katolik bergabung dalam ekumenisme maka seluruh kelompok Kristen sepakat untuk membangun persatuan Kristen melalui upaya dialog. Sejak saat itulah ekumenisme mulai menunjukkan wajah sesungguhnya yang jahat karena upaya dialog demi persatuan ini diperluas cakupannya dengan melibatkan agama-agama lain!

Saya akan berikan ilustrasi sederhana mengapa ekumenisme berlawanan dengan kehendak Tuhan!

Ketika Katolik, Ortodoks, dan Protestan bersatu dalam semangat dialog, yang menjadi dasar persatuan adalah iman akan ALLAH Tritunggal yang dapat disepakati bersama.

Jika Katolik, Ortodoks, dan Protestan yang memiliki banyak perbedaan bisa dipersatukan melalui dialog, mengapa tidak memperluas persatuan itu dengan agama-agama semitik lainnya demi perdamaian?

Maka persatuanpun diperluas dengan mengikutsertakan Yahudi dan Islam! Kini dasar persatuannya bukan lagi ALLAH Tritunggal yang tidak dipercaya Yahudi dan Islam tapi ALLAH yang esa!

Jika Kristen, Yahudi, dan Islam  yang memiliki ajaran berbeda bisa dipersatukan melalui dialog, mengapa tidak memperluas persatuan itu dengan agama-agama lainnya, termasuk agama-agama pagan, demi perdamaian dunia?

Maka persatuanpun diperluas dengan mengikutsertakan semua agama! Kini dasar persatuannya bukan lagi ALLAH yang esa, tapi TUHAN saja tanpa peduli apapun konsep tentang TUHAN itu agar semua agama dapat bersatu di dalamnya.

Akhirnya, setelah semua agama dapat dipersatukan dalam semangat dialog mengapa tidak memperluas lagi persatuan itu dengan melibatkan kaum atheis dan agnostik demi perdamaian dunia yang lebih universal?

Maka persatuan universal diupayakan dengan mengikutsertakan semua golongan, baik beragama maupun tidak! Kini dasar persatuannya bukan lagi TUHAN tapi persaudaraan manusia (human fraternity)!

Dengan demikian ekumenisme yang awalnya hanya persatuan Kristen, akan berakhir pada persatuan universal manusia tanpa TUHAN dalam gereja antikristus! Singkatnya, Gereja Kristus universal yang didirikan Tuhan ditinggalkan dan digantikan oleh gereja antikristus universal ciptaan manusia yang terinspirasi iblis..

Ini bisa terjadi karena sejak awal ekumenisme dibangun dengan prinsip yang salah, yaitu mengkompromikan kebenaran melalui dialog demi persatuan. Ketika persatuan dibangun dengan mengabaikan kebenaran atau mengkompromikan kebenaran, sudah pasti itu berlawanan dengan kehendak Tuhan.

Dari buah-buahnya kita tahu roh apa yang ada di balik ekumenisme! Roh yang sama juga ada di balik skisma, reformasi, dan Konsili Vatikan II. Inilah penerapan strategi klasik iblis: 'Solve et coagula', atau 'Ordo ab chao' yang ditujukan untuk merebut kembali dunia dari Gereja Kristus dan menggantinya dengan gereja antikristus! Strategi itu diterapkan iblis dengan cara membuat perpecahan dan kekacauan Gereja melalui skisma, reformasi, dan Konsili Vatikan II, lalu mempersatukan dan membangun kembali kekacauan yang terjadi ke dalam gereja antikristus rancangan iblis melalui ekumenisme.

Upaya iblis membangun persatuan melalui ekumenisme pada tahun 1986 menghasilkan doa bersama semua agama di Asisi yang digagas oleh Paus Yohanes Paulus II. Dengan demikian demi perdamaian dunia, perintah Tuhan yang pertama, "Jangan ada allah lain di hadapan-Ku!" dilanggar secara terang-terangan.

Selanjutnya melalui dokumen "Human Fraternity" yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Al-Azhar tahun lalu, langkah nyata untuk membentuk persatuan agama-agama universal berdasarkan nilai kemanusiaan sudah terjadi. Ini selangkah lebih dekat menuju pembentukan satu agama global, yaitu gereja antikristus!

Dari buah-buah buruk yang muncul ini seharusnya kita sadar bahwa ekumenisme yang pada mulanya tampak sebagai gagasan yang mulia untuk mempersatukan Kristen, ternyata hanyalah alat dari iblis bapa segala dusta untuk mewujudkan rencananya! Ekumenisme dimaksudkan iblis untuk membuat gereja antikristus melalui persatuan agama-agama tanpa TUHAN dalam satu agama global yang menjadi bagian dari satu tatanan dunia baru!

Dua ribu tahun yang lalu Tuhan memerintahkan Gereja untuk mempersatukan manusia melalui penginjilan. Kini para gembala upahan mengkhianati perintah Tuhan dan mengikuti rencana iblis untuk membangun persatuan melalui ekumenisme! 

Jangan heran jika dimana-mana sekarang sedang digalakkan upaya DIALOG antar agama. Itulah karya iblis melalui ekumenisme yang tidak kita sadari! Ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah memerintahkan kita melakukan dialog antar agama. Dia memerintahkan kita untuk mewartakan Injil, bukan berdialog.

Sudah waktunya kita bangun dari penyesatan iblis ini dan meninggalkan semua bentuk upaya persatuan melalui ekumenisme! Dari buah-buahnya kita tahu ekumenisme berasal dari iblis, bapa segala dusta.

Alternatif satu-satunya untuk membangun persatuan Kristen adalah kembali bersatu dalam Gereja Kristus. Dulu persatuan seperti ini selalu diupayakan Gereja Katolik tapi tidak ditanggapi karena dianggap menunjukkan superioritas Gereja Katolik.

Tapi setelah Konsili Vatikan II membuat Gereja Katolik terpecah secara internal antara kaum tradisionalis yang setia dan kaum progresif yang menyimpang, semua kelompok kini punya masalah akibat upaya iblis memecah-belah Gereja. Dengan demikian semua kelompok, termasuk Gereja Katolik, harus kembali pada posisi semula sebelum kekacauan atau perpecahan itu terjadi. 

Semua kelompok tanpa kecuali harus melakukan metanoia! Gereja Ortodoks harus kembali pada posisi sebelum skisma, Protestan harus kembali pada posisi sebelum reformasi, dan Gereja Katolik juga harus kembali pada posisi sebelum Konsili Vatikan II!

Benarlah bahwa skisma bukan kesalahan Gereja Ortodoks saja, Gereja Katolik sedikit atau banyak juga ikut andil. Demikian juga benar bahwa reformasi bukan cuma kesalahan Martin Luther saja, kebobrokan Gereja Katolik pada waktu itu pasti ikut andil. Tapi tidak ada gunanya mengungkit-ungkit terus masalah itu. Iblis pasti senang karena perdebatan siapa yang salah dan benar dalam kasus-kasus itu akan terus menghalangi persatuan Kristen.

Jangan biarkan iblis tertawa senang! 

Mari kita selesaikan masalah itu dengan cara Kristen: maafkan dan lupakan. Dengan memaafkan dan melupakan segala pertikaian di masa lalu, kita bisa "move-on' dari kondisi perpecahan yag dirancang iblis dan bergerak menuju persatuan yang dikehendaki Tuhan!

Selanjutnya setiap kelompok melakukan metanoia tanpa mencampuri persoalan kelompok lain. Ingatlah nasehat Injil untuk mencungkil balok di mata sendiri sebelum mencabut selumbar di mata orang lain!

Upaya persatuan ini memang berat, bahkan mustahil, kalau kita menjalaninya dengan kekuatan manusiawi saja. Terutama karena iblis pasti akan terus aktif untuk menghalangi. Oleh karenanya upaya metanoia ini harus dijalani dengan pertolongan Tuhan yang kita dapat melalui cara yang khas Kristen juga, yaitu melalui kekuatan doa! Dengan pertolongan Tuhan melalui doa kita semua akan dibimbing untuk melakukan metanoia ini demi persatuan Gereja. Tuhan sendirilah yang menghendakinya!

Ini bukan sekedar wacana, tapi kami sudah mempraktekkannya melalui grup FB sejak dua tahun yang lalu dan berjalan dengan baik sampai hari ini.

Kita membuat kegiatan doa bersama dengan menggunakan Doa Mazmur Yesus yang bisa diikuti oleh semua golongan Kristen, baik Katolik, Ortodoks, maupun Protestan! Doa ini berakar dari Doa Yesus yang sangat dikenal dalam tradisi Gereja Ortodoks, sehingga Doa Mazmur Yesus tidak akan asing buat orang Ortodoks. 

Dalam doa ini, Doa Yesus diucapkan sebanyak 150 kali yang dibagi ke dalam 15 dekade yang masing-masing diselingi dengan sebuah doa sederhana yang lain. Ini mirip dengan pola yang ada dalam Doa Rosario yang sangat dikenal oleh orang Katolik. Dengan cara ini orang Katolikpun akan mudah akrab dengan Doa Mazmur Yesus.

Selain itu seluruh rumusan doa sederhana yang digunakan dalam Doa Mazmur Yesus berakar pada teks Alkitab. Dengan cara demikian orang Protestan juga dapat mengikuti kegiatan doa ini tanpa ada hambatan teologis apapun.

Meskipun bukan sebuah kewajiban, Doa Mazmur Yesus biasanya dipraktekkan dengan menggunakan komboskini. Mengapa komboskini? Karena komboskini adalah tali doa yang secara tradisional sudah digunakan orang-orang Kristen, baik awam maupun religius, sejak abad ketiga pada saat Gereja masih bersatu. Dengan demikian penggunaan komboskini akan mengingatan kita pada persatuan Kristen yang menjadi harapan kita bersama.

Doa ini sangat sederhana sehingga setiap orang dapat mempraktekkannya, baik secara individu maupun secara berkelompok. Jika anda tertarik, di channel Crusader Network tersedia video panduan untuk memprektekkan Doa Mazmur Yesus. Anda bisa menggunakannya untuk mempraktekkan Doa Mazmur Yesus secara pribadi atau dalam komunitas anda. 

Atau anda juga bisa bergabung dengan grup FB kami untuk ikut dalam kegiatan doa bersama yang diadakan setiap malam. Selain itu channel Crusader Network juga mengadakan retret online setiap bulan yang dapat diikuti semua orang. Itulah upaya-upaya sederhana tapi nyata yang dilakukan channel Crusader Network untuk ikut serta membangun persatuan Kristen melalui semangat METANOIA.

Dulu persatuan ekumenis terlihat sebagai upaya persatuan yang baik dan masuk akal. Namun sekarang kita semua sudah melihat buah-buahnya yang buruk dan tahu ke arah mana sesungguhnya ekumenisme akan membawa kita. Ekumenisme yang mengabaikan kebenaran demi persatuan sudah pasti bukan rencana Tuhan. Saatnya kita menolak ekumenisme dan beralih pada metanoia!

Dalam metanoia kita tidak akan mengorbankan kebenaran satu iotapun demi persatuan. Dalam membangun persatuan melalui metanoia yang kita korbankan adalah ego kita. Karenanya dalam iman kita bisa percaya bahwa upaya persatuan dengan metanoia ini sejalan dengan kehendak Tuhan yang ingin mempersatukan semua domba-domba-Nya menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

Posting Komentar

0 Komentar