Tuhan Islam Dan Kristen BERBEDA,Jangan Mau Disesatkan!


Pax vobis, salam damai dan sejahtera...

Rupanya diakon yang menyatakan kita dan muslim menyembah Tuhan yang sama masih mencoba mempertahankan pendapatnya. Ini bukan persoalan sepele, ini persoalan yang dapat mempengaruhi dan menyesatkan banyak jiwa. Maka saya perlu memberikan respon agar orang dapat berpikir kritis dan tidak menerima begitu saja pemikiran-pemikirannya.

Agar kita tidak lepas dari konteks, mari kita cermati lagi posisi dasar yang dipegang oleh diakon tersebut berdasarkan pernyataannya sendiri..

[video]

Intinya diakon tersebut menganggap kita dan muslim menyembah TUHAN yang sama tapi dengan pemahaman berbeda. Ada satu hal yang dilupakan oleh diakon tersebut dalam seluruh argumennya sehingga dia berkeras menganggap muslim menyembah TUHAN yang sama meski mereka jelas-jelas menyangkal TRINITAS.

Celakanya yang dilupakan oleh diakon tersebut adalah faktor yang amat penting, yaitu peran iblis bapa segala dusta. Penipuan terbaik dari iblis adalah membuat orang tidak percaya iblis ada. Yang kedua terbaik adalah membuat orang menganggapnya tidak berbahaya meski memang iblia itu ada. Keduanya membuat iblis leluasa bergerak menyesatkan manusia. Saya tidak tahu masuk pada kategori mana diakon tersebut.

Harus kita ingat bahwa iblis ingin menyamai TUHAN. Iblis ingin disembah seperti Tuhan sebagaimana yang diungkapkannya sendiri ketika iblis mencobai Tuhan kita di padang gurun. Maka dalam kenyataannya ada bangsa-bangsa yang memang menyembah iblis. Fakta ini tercatat dengan jelas baik di Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.

Dalam Mazmur Daud mengatakan allah bangsa-bangsa lain adalah iblis. Pada terjemahan LAI tertulis demikian,

Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah hampa, tetapi Tuhanlah yang menjadikan langit. (Mzm.96:5).

Tapi dalam versi Dhouay Rheims yang merupakan terjemahan bahasa Inggris dari Vulgata, tertulis demikian:

For all the gods of the Gentiles are devils: but the Lord made the heavens. (Ps.95:5)

Rasul Paulus juga berbicara soal adanya penyembahan terhadap roh-roh jahat:

Apa yang kumaksudkan ialah, bahwa persembahan mereka adalah persembahan kepada roh-roh jahat, bukan kepada Allah (1Kor.10:20).

Jadi memang ada penyembahan kepada iblis dan roh-roh jahat. Ini fakta yang tercatat di alkitab, bukan asumsi atau opini.

Pertanyaannya, apakah bangsa-bangsa yang menyembah iblis dan roh-roh jahat itu memang bermaksud demikian? Kemungkinan tidak! Mereka tertipu untuk menyembah iblis karena iblis adalah bapa segala dusta.

Nah, peran iblis yang berusaha menyesatkan manusia inilah yang diabaikan dalam seluruh argumen diakon tersebut. Akibatnya diakon tersebut mendasarkan argumennya pada paradigma yang keliru. Perbedaan konsep tentang TUHAN pada agama-agama lain, dalam hal ini Islam, selalu dipandangnya sebagai kekurangan. Diakon tersebut mengabaikan kemungkinan adanya penyesatan oleh iblis. Tampaknya inilah yang menjadi kelemahan mendasar dari seluruh argumennya sehingga menggiringnya pada konklusi yang salah.

Ini akan terlihat jelas dalam argumen-argumennya...

[video]

Diakon ini lupa membedakan 'tidak atau belum mengenal trinitas' dengan 'menyangkal trinitas'. Padahal itu dua hal yang berbeda! 

Abraham belum mengenal Trinitas, demikian juga Musa, Daud dan nabi-nabi lain. Namun mereka menyembah TUHAN yang sama seperti yang disembah oleh para rasul dan orang-orang Kristen. Sebabnya jelas, TUHAN dalam Perjanjian Lama adalah sama persis dengan TUHAN dalam Perjanjian Baru namun keduanya dipahami secara berbeda. Pemahaman tentang ALLAH setelah inkarnasi Tuhan kita adalah pemahaman yang lebih lengkap dan penuh karena kita mengenal-Nya dalam trinitas.

Jadi, gagasan TUHAN yang sama namun dipahami secara berbeda seperti yang dikatakan diakon tersebut hanya tepat untuk diterapkan pada konteks Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru... Bukan antara Kristen dan Islam atau agama-agama lainnya.

Mengapa?

Karena TUHAN hanya mewahyukan Diri-Nya pada sarana atau bangsa yang telah dipilih-Nya, dan bukan pada yang lain! 

"Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku." demikian Firman Tuhan kepada Abraham.

Bangsa terpilih itu adalah bangsa Yahudi menurut daging sebelum kedatangan Kristus dan bangsa Yahudi menurut roh, yaitu Gereja, setelah kedatangan Kristus. Dari sinilah kita bisa memahami dogma Gereja Katolik yang menyatakan diluar Gereja tidak ada keselamatan, karena di luar bangsa terpilih Tuhan tidak mewahyukan Diri-Nya.

Maka ajaran Islam yang menolak atau menyangkal trinitas tidak bisa disamakan dengan ajaran nabi-nabi Perjanjian Lama. Harus diingat, para nabi memang belum memahami trinitas tapi pernah sekalipun menyangkal trinitas! Sebaliknya Islam menolak trinitas, dengan demikian Islam menyangkal TUHAN yang benar dan mempercayai tuhan yang palsu. Ini perbedaan besar yang gagal dipahami oleh diakon tersebut.

Penyangkalan terhadap trinitas tentu saja berasal dari tipuan iblis, bapa segala dusta. Tujuannya agar manusia tertipu dan menyembah iblis yang disangkanya tuhan. Ingat, bahwa iblis ingin disembah seperti Tuhan. Dengan demikian muslim menyangkal ALLAH yang benar dan menyembah allah yang berbeda dari Kristen. Yang berarti muslim juga tidak menyembah ALLAH yang sama dengan Abraham.

Jadi tantangan diakon tersebut untuk membuktikan Islam tidak menyembah ALLAH yang disembah Abraham sudah terpenuhi dengan telak, bahkan sejak video yang saya buat sebelumnya. Demikian juga gagasan dasar dari diakon tersebut bahwa ALLAH yang disembah muslim sama dengan ALLAH yang disembah Kristen namun dalam pemahaman yang berbeda, runtuh berantakan karena dia lupa menyertakan faktor tipu daya iblis dalam pemikirannya. 

Selanjutnya, gagasan dasar yang salah itu juga yang menyebabkan diakon tersebut membuat pernyataan-pernyataan yang keliru seperti ini:

[video]

Gagasan bahwa kita membutuhkan banyak agama untuk memahami Tuhan jelas keliru!
Tuhan memang sangat sulit dipahami, tapi kita tidak butuh banyak agama. Manusia hanya butuh satu agama yang benar, yaitu agama yang berasal dari TUHAN sendiri. Sebaliknya, sebanyak apapun agama yang salah kita pelajari tidak akan pernah membuat kita sampai pada TUHAN yang benar.

Tapi ini bukan kesalahan diakon tersebut, dia hanya menyuarakan semangat konsili yang akhirnya sekarang membuahkan dokumen "Human Fraternity". Dalam dokumen yang ditandatangani Paus Fransiskus tahun lalu memang dinyatakan bahwa Tuhan menghendaki perbedaan agama, atau dengan kata lain Tuhan menghendaki banyak agama!

Dengan demikian kesalahan diakon tersebut berakar dari kekeliruan yang ada dalam semangat konsili. Akibat dari semangat konsili ini juga membuat diakon tersebut tidak memiliki pandangan yang konsisten. Di satu sisi dia percaya bahwa ALLAH hanya mewahyukan Diri-Nya melalui bangsa terpilih, yaitu Gereja. Sikap ini ditonjolkan agar dia tidak dituduh indiferentis. Tapi di sisi lain dia berkata ALLAH mewahyukan Diri-Nya kemana Dia suka, yang bisa berarti ke agama-agama lain juga. Ini terlihat jelas dari apa yang dikatakannya dalam video...

[video]

Selanjutnya diakon tersebut berusaha membantah teks Injil yang mengatakan Tuhan kita menyebut orang farisi bertuhankan iblis dengan tuduhan 'contradictio in terminis'.

[video]

Dalam masalah ini saya hanya mengangkat teks Injil, jadi kalau diakon tersebut menyatakan 'contradictio in terminis' maka tuduhannya harus dialamatkan ke teks Injil, bukan pada saya. 
Ini tuduhan yang salah alamat.

Diakon tersebut juga tidak lupa menyinggung masalah kuasa mangajar dimana saya sebagai awam eks-muslim tidak punya kuasa mengajar..

[video]

Sebagai awam saya memang tidak memiliki kuasa mengajar apa-apa dan tidak berminat untuk mengklaim itu. Apa yang saya lakukan adalah memberikan kritik dan pandangan berbeda terhadap apa yang menurut saya bertentangan dengan ajaran Gereja Katolik sejauh saya pahami dalam kapasitas sebagai awam. Saya tidak menyatakan dogma apapun dan tidak mewajibkan orang lain untuk percaya. Hanya sebatas memnyampaikan kritik dan pandangan berbeda. Siapapun bebas untuk setuju ataupun tidak setuju.

Dan terakhir, diakon tersebut juga menolak untuk menghapus video-videonya yang bermasalah....

[video]

Perlu diketahui, sebelum saya memintanya untuk menghapus video tersebut, sudah banyak orang yang memintanya untuk menghapus videonya nelalui kolom komentar. Alasannya video itu dapat berpengaruh buruk pada iman Kristen banyak orang. Ini kekhawatiran yang sangat wajar, beralasan, dan berasal dari suara awam atau akar rumput. Jadi tuntutan untuk menghapus video tersebut sudah ada sebelumnya. Saya hanya menyampaikan kembali apa yang disuarakan banyak orang.

Kalau diakon tersebut tidak peduli pada keselamatan jiwa-jiwa banyak orang demi egonya sendiri, ya sudah, kita tidak bisa memaksakan apa-apa. Hanya sangat disayangkan jika seorang calon imam tidak memiliki kepekaan yang baik terhadap apa yang dapat membahayakan iman umat.

Inilah gambaran buruk dari hirarki Gereja Katolik paska konsili yang lebih peduli pada toleransi, semangat keberagaman, dan pelestarian lingkungan, ketimbang keselamatan jiwa dari domba-domba yang dipercayakan pada mereka....

Sangat disayangkan...

Jadi tidak salah kalau sekarang umat Katolik mulai merindukan kembalinya Gereja Katolik pra-konsili yang begitu peduli pada keselamatan jiwa-jiwa. Mereka merindukan gembala-gembala yang meneladani Gembala Agung, bukan gembala-gembala upahan yang membiarkan domba-domba digiring pada kesesatan...

Kita doakan saja agar diakon tersebut dapat belajar dari kesalahan-kesalahannya dan kelak dapat menjadi imam yang baik serta peduli pada keselamatan jiwa-jiwa yang dipercayakan kepadanya.

Terima kasih atas perhatian anda..

Viva Christo Rey...




Posting Komentar

0 Komentar