Kemiskinan Spiritual Sebagai Ganjaran Bagi Kedurhakaan Protestan


 
Transkrip:


Salam damai dan sejahtera

Dalam kisah Malin Kundang, nasib si anak durhaka jelas yaitu dikutuk menjadi batu oleh sang ibu. Tapi Bunda Maria bukanlah ibu yang seperti itu. Ganjaran bagi kedurhakaan Protestan bukanlah berupa hukuman dari Bunda Maria, tapi kehilangan segala rahmat dan anugerah yang seharusnya bisa mereka peroleh dari Bunda Maria sebagai ibu.

Di atas kayu salib, Tuhan Yesus menetapkan Bunda Maria sebagai ibu bagi semua Kristen bukanlah sebagai beban tambahan yang harus dihormati tapi sebagai penolong yang memang dibutuhkan manusia. Sebagaimana keberadaan Bunda Maria diperlukan Tuhan untuk inkarnasi, maka kehadiran Bunda Maria sebagai ibu bagi semua Kristen juga diperlukan manusia untuk mendapatkan manfaat dari inkarnasi Tuhan, dan seluruh karya penebusan-Nya. Jadi betapa beruntungnya mereka yang menerima Bunda Maria sebagai ibu di dalam hidup mereka sebagai pengikut Kristus. Mereka akan mendapatkan segala pertolongan dan anugerah yang dibutuhkan dari Bunda Maria untuk mangasihi Tuhan dengan sempurna dan memperoleh semua janji-janji-Nya.

Mindset itulah yang harus kita gunakan dalam konteks peran Bunda Maria.

Mari kita lihat apa kata Kitab Suci tentang peran orang-orang kudus yang ada di surga bagi kita:

Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?" (Why. 6:10).

Dalam Kitab Wahyu dikatakan bagaimana para martir yang sudah mati demi iman, dapat berseru dan memohon kepada Tuhan untuk menuntut keadilan bagi dunia. Lalu bagaimana dengan Bunda Maria? Kekudusan Bunda Maria jauh melebihi para martir, dan lebih dari itu Bunda Maria sudah ditetapkan sebagai ibu kita. Maka sebagai seorang ibu dia akan memintakan pada Tuhan apa saja yang kita butuhkan demi keselamatan jiwa kita. Dan seperti Salomo yang tidak akan menolak permintaan ibunya (2Raj.2:20), demikian juga Yesus Tuhan kita tidak akan menolak permintaan ibu-Nya bagi kita.

Tuhan Yesus tahu betul, betapa besar peran Bunda Maria dalam seluruh karya keselamatan. Maka penetapan Bunda Maria sebagai ibu kita adalah anugerah yang sangat besar. Sayang sekali hanya Gereja Katolik yang memanfaatkan peran Bunda Maria ini secara optimal. Gereja Ortodoks, walaupun masih menghormati Maria secara liturgis, tidak memiliki devosi-devosi Maria sekaya yang dimiliki Gereja Katolik. Dan Protestan, karena disesatkan prinsip sola-scriptura oleh para pendeta mereka, memilih menjadi anak durhaka dan kehilangan kesempatan untuk memperoleh pertolongan dari Bunda Maria. Mereka bagaikan anak-anak nakal yang tumbuh liar tanpa kasih sayang seorang ibu, bukan karena tidak punya ibu tapi karena mereka menolaknya.

Pertanyaannya...

Adakah buah dari peran Bunda Maria yang dapat dilihat secara obyektif, sehingga peran Bunda Maria ini bukan sekedar opini subyektif yang dengan mudah disangkal atau diabaikan? 

Sebenarnya ada banyak bukti peran pertolongan Bunda Maria bagi orang Kristen dalam sejarah. Termasuk di luar tradisi Gereja Katolik, misalnya saja kisah keajaiban berpindahnya Bukit Mokattam dalam tradisi Kristen Koptik Mesir yang tidak lepas dari peran pertolongan Bunda Maria.

Tapi dalam video ini saya akan memberikan sebuah bukti obyektif peran nyata Bunda Maria bagi umat Katolik, yaitu Doa Rosario.

Doa ini awalnya adalah doa Bapa Kami yang diucapkan sebanyak 150 kali oleh orang-orang awam untuk mengikuti tradisi para biarawan yang mendaraskan Kitab Mazmur setiap hari. Tradisi doa yang sudah mulai dikenal sejak abad 2 atau 3 ini kemudian dikenal dengan nama doa Paternoster. Seiring dengan semakin tumbuhnya kecintaan umat Katolik pada Bunda Maria, pada abad 12 biarawan Sistersian menggantikan 150 kali Doa Bapa Kami dengan 150 kali Doa Salam Maria. Selanjutnya doa baru ini dikenal dengan nama Doa Mazmur Maria.

Pada abad ke 13, Gereja Katolik mendapatkan tantangan berat dari bidat albigensian. Santo Dominikus yang sangat prihatin dengan keadaan ini lalu berdoa dan berpuasa selama tiga hari tiga malam. Pada kesempatan itulah Santo Dominikus mendapatkan penampakan Bunda Maria yang mengajarkannya sebuah doa baru yang diadaptasi dari Doa Mazmur Maria para biarawan Sistersian. Bunda Maria mengajarkan Santo Dominikus untuk membagi 150 Doa Salam Maria ke dalam 15 kelompok dekade, masing-masing 10 kali Doa Salam Maria. Dan setiap kelompok dekade diawali dengan renungan kisah misteri kehidupan Kristus dan Doa Bapa Kami.

Bunda Maria memberi tugas kepada Santo Dominikus untuk menyebarkan doa ini kepada semua orang, "Kotbahkanlah Mazmurku..." Selanjutnya Santo Dominikus mengajarkan Doa Mazmur Maria yang baru ini kepada semua orang, terutama kaum albigensian. Hasilnya, banyak kaum bidat albigensian yang bertobat dan kembali ke dalam Gereja Katolik berkat Doa Mazmur Maria ini. Paus St. Pius V dalam dokumen bula kepausan "Consueverunt Romani Pontifices" masih menyebut doa ini sebagai Doa Mazmur Maria. Tapi dalam perjalanan sejarah selanjutnya doa ini kemudian dikenal sebagai Doa Rosario sampai hari ini.

Apa yang istimewa dan unik dari doa yang diajarkan Bunda Maria ini?

Doa yang dipraktekkan dengan mengulang-ulang rumusan doa tertentu sudah dikenal dalam berbagai tradisi. Misalnya dalam tradisi Kristen Timur, dikenal Doa Yesus yang mengulang-ulang doa sederhana, "Tuhan Yesus Kristus Putra Allah, kasihanilah aku orang berdosa." Juga dalam tradisi agama-agama lain seperti Hindu, Budha, bahkan Islam, mereka semua memiliki tradisi doa repetitif dengan rumusannya masing-masing.

Bunda Maria menambahkan satu elemen penting ke dalam doa repetitif ini, yaitu renungan kehidupan Kristus. Dengan mengucapkan doa yang berulang-ulang kita berbicara pada Tuhan, sementara melalui renungan misteri kehidupan Kristus sebenarnya kita mendengarkan Tuhan berbicara kepada kita. Maka dengan penambahan renungan misteri ini membuat Doa Rosario yang diajarkan Bunda Maria memiliki level doa yang baru dan tidak dimiliki oleh doa repetitif dari tradisi manapun. Bunda Maria mengajarkan kita sebuah doa yang tidak hanya menjadi sarana kita berbicara kepada Tuhan, tapi juga sarana untuk mendengarkan Tuhan yang berbicara kepada kita melalui renungan misteri Kristus. 

Masih ingat apa kata Tuhan Yesus tentang Maria saudara Marta yang memilih duduk mendengarkan Tuhan? Ini kata Tuhan: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." (Luk.10:41-42).

Demikian juga renungan misteri Kristus dimana kita mendengarkan Tuhan adalah bagian terbaik yang ada dalam Doa Rosario. Itulah yang diajarkan oleh Bunda Maria dan tidak ada dalam tradisi doa manapun di seluruh dunia. Doa Rosario adalah doa devosi repetitif dengan level yang berada di atas semua jenis doa repetitif lain. Silahkan cari doa repetitif dalam tradisi manapun di dunia yang memiliki konsep lebih baik dari Doa Rosario. Tidak akan ada. Dengan demikian Doa Rosario adalah bukti obyektif dari peran Bunda Maria bagi pengikut Kristus yang menerimanya sebagai ibu.

Doa Rosario sebagai anugerah rohani luar biasa dari Bunda Maria juga dikukuhkan oleh bukti sejarah dalam kemenangan yang diperoleh Armada Liga Suci dalam Perang Laut Lepanto pada tanggal 7 Oktober 1571. Kemenangan ajaib melawan armada Kekalifahan Islam Turki, yang pada masa itu merupakan armada laut terkuat di dunia, dipercaya berkat pertolongan Doa Rosario yang didoakan oleh Paus St. Pius V bersama umat Katolik di Roma, dan oleh semua pasukan sepanjang perjalanan menuju pertempuran.

Anugerah dan kekayaan rohani seperti ini sama sekali tidak dinikmati oleh orang-orang Protestan yang memilih bersikap durhaka dengan membenci devosi kepada Bunda Maria. Akibatnya iman kristen mereka tidak bisa bertumbuh karena perdebatan teologis tanpa akhir sesama Protestan, dan hidup doa mereka juga sangat dangkal. Perkembangan hidup doa yang mereka bisa dapatkan dengan menolak Bunda Maria hanyalah doa karismatik yang membuat orang Kristen menggonggong, meraung-raung, atau tertawa tidak terkendali karena pengaruh roh jahat yang mereka sangka Roh Kudus. 

Sudah saatnya bagi orang Protestan untuk menghentikan sikap durhaka ini. Renungkanlah baik-baik amanat suci Tuhan di atas kayu salib dan terimalah Bunda Maria sebagai ibu kalian. Pertolongan dan anugerah rohani yang luar biasa kelak akan kalian terima.

Terima kasih atas perhatian anda...

Viva Christo Rey!


Posting Komentar

0 Komentar