Benarkah ROH KUDUS Tidak Berkarya Di Protestan (Dan Ortodoks)?


 

Transkrip:

Salam damai dan sejahtera....

Cuplikan video tadi menunjukkan kegiatan doa karismatik yang biasa dilakukan di dalam denominasi-denominasi Protestan tertentu. Mereka meyakini fenomena-fenomena aneh yang terjadi pada para peserta kegiatan doa karismatik tersebut adalah efek dari jamahan Roh Kudus. Kegiatan karismatik semacam itu bahkan sejak tahun 70-an mulai diikuti juga oleh beberapa kelompok Katolik.

Tapi benarkan itu sungguh-sungguh karya Roh Kudus?

Belum tentu.

Kitab Suci sudah mengajarkan kita untuk menguji setiap roh (1Yoh.4:1). Itu artinya kita tidak boleh percaya begitu saja pada fenonema-fenomena tidak natural yang diklaim sebagai karya Roh Kudus. Tapi video ini tidak bermaksud membahas tentang fenomena spiritual dalam doa karismatik. Hal itu sudah pernah dibahas di channel ini.

Kali ini kita akan membahas pertanyaan yang lebih mendasar: apakah Roh Kudus hanya berkarya di Gereja Katolik dan tidak di gereja-gereja, atau komunitas-komunitas Kristen lain?

Jawaban yang benar dari pertanyaan ini dapat menjadi salah satu acuan bagi kita untuk menguji setiap roh, seperti yang dinasehatkan Rasul Yohanes dalam suratnya. Termasuk menguji roh yang berkarya dalam kegiatan doa karismatik.

Ini kata Tuhan kita tentang Roh Kudus:

"Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran." (Yoh.14:16-17).

"...tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu." (Yoh.14:26)

"Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku." (Yoh.16:13-14).

Singkatnya, Roh Kudus tidak diutus untuk menyatakan kebenaran baru, tapi untuk menjelaskan dan mengajarkan seluruh kebenaran yang telah dinyatakan Tuhan Kita Yesus Kristus kepada Gereja melalui para Rasul-Nya (Yoh.17:8). Karenanya Roh Kudus hanya mengajarkan kebenaran di dalam Gereja Kristus yang satu, yaitu Gereja Katolik, dan bukan di tempat lain. Gagasan bahwa Roh Kudus juga mengajarkan kebenaran di luar Gereja Kristus yang satu, cacat secara logika karena dua alasan:

1. Tindakan itu menyangkal perlunya Yesus Kristus mendirikan Gereja yang satu.
2. Tindakan itu hanya akan membenarkan dan mendorong perpecahan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan sendiri (Yoh.17:11).

Baik menyangkal perlunya Yesus Kristus mendirikan Gereja yang satu, maupun membenarkan dan mendorong perpecahan, mustahil dilakukan Roh Kudus karena Roh Kudus tidak dapat bertentangan dengan Yesus kristus Sang Putra Allah.

Dengan alasan ini maka para skismatik dan bidat yang memisahkan diri dari Gereja Katolik, sudah pasti kehilangan penyertaan Roh Kudus yang mengajarkan kebenaran. Oleh karenanya mereka tidak dapat mengajarkan kebenaran yang utuh dan juga tidak dapat menjadi sarana keselamatan.

Bukti obyektif bahwa skismatik seperti Gereja Ortodoks Timur tidak mendapatkan penyertaan Roh Kudus yang mengajarkan kebenaran adalah ketidakmampuan mereka untuk mengadakan konsili ekumenis global diantara mereka sendiri, sejak perpecahan dengan Gereja Katolik pada tahun 1054 sampai hari ini. Dengan tidak adanya konsili maka tidak ada pula pernyataan dogmatik baru yang menjadi salah satu tanda kehadiran Roh Kudus untuk mengajarkan dan menjelaskan kebenaran iman para Rasul.

Bukti obyektif bahwa bidat Protestan tidak mendapatkan penyertaan Roh Kudus adalah perpecahan abadi yang terjadi diantara mereka sampai hari ini.

Para bidat dan skismatik mungkin akan membela diri dengan mengatakan: jika Kitab Suci membenarkan bahwa Roh Kudus juga berkarya pada bangsa-bangsa lain (misalnya Kis.10:44-47), bukankah Roh Kudus dapat berkarya dimana saja?

Ya benar, Roh Kudus memang dapat berkarya dimana saja tapi bukan untuk mengajarkan kebenaran. Karena jika demikian maka tidak ada gunanya inkarnasi Tuhan dan sia-sia Gereja didirikan. Roh Kudus bahkan dapat berkarya pada bangsa-bangsa pagan seperti dalam kasus tiga orang majus yang dibimbing Roh Kudus melalui tanda bintang di langit. Tapi Roh Kudus tidak mengajarkan kebenaran pada orang majus, melainkan membimbing mereka untuk datang pada Sang Kebenaran, yaitu Yesus Kristus.

Dengan demikian Roh Kudus memang juga berkarya pada kaum bidat dan skismatik, tapi bukan untuk menyatakan atau mengajarkan kebenaran melainkan untuk membimbing mereka kembali pada seluruh kebenaran yang sudah dinyatakan di dalam Gereja Katolik. Artinya karya Roh Kudus diantara kaum skismatik dan bidat adalah untuk mempersatukan mereka kembali ke dalam Gereja Kristus yang satu, kudus, katolik, dan apostolik.

Konsekuensinya, segala hal baru atau ajaran baru yang muncul dari para bidat dan skismatik, yang tidak mendorong mereka pada persatuan kembali dengan Gereja Katolik sudah dapat dipastikan bukanlah karya Roh Kudus.

Prinsip ini bisa kita gunakan sebagai salah satu alat untuk menguji roh. Misalnya dalam kasus fenomena roh dalam gerakan karismatik Protestan. Tinggal kita selidiki apakah gerakan karismatik yang muncul itu mendorong mereka untuk kembali ke dalam Gereja Katolik? Jika tidak maka jawabannya jelas: gerakan karismatik bukan karya Roh Kudus.

Dalam kasus skismatik Ortodoks, ada ajaran palamisme yang muncul setelah perdebatan antara Gregory Palamas dan Barlaam di abad 14. Gagasan palamisme ini memunculkan pemahaman Gereja Ortodoks bahwa selain Allah memiliki esensi, juga memiliki enersi yang berperan dalam mengangkat kodrat ciptaan untuk ikut serta dalam kehidupan ilahi. Dalam perkembangannya palamisme ini mendukung penolakan Ortodoks atas filioque. Karena penolakan terhadap filioque menghalangi upaya persatuan kembali dengan Gereja Katolik, maka palamisme ini bisa dipastikan bukanlah berasal dari inspirasi Roh Kudus.

Terima kasih atas perhatian anda...

Viva Christo Rey!


Posting Komentar

0 Komentar