Saya akan mulai video ini dengan kisah fiktif.
Alkisah, Ustad Abdul yang terkenal meninggal dunia dan rohnya sampai ke gerbang surga.
Karena dia yakin pahala yang dibuatnya di dunia sangat banyak, diapun melangkah optimis mendekat ke pintu gerbang surga. Tapi dia dihentikan oleh malaikat penjaga gerbang dan dilarang masuk.
Sang ustadpun protes: "Mengapa saya tidak boleh masuk? Bukankah saya telah berbuat amal dan kebaikan yang banyak di dunia? Saya juga tidak pernah lalai menunaikan semua perintah agama... Lihat sendiri catatannya!"
Kata malaikat: "Kamu tidak boleh masuk karena kamu masih membawa dosa!"
"Oh.. itu... ya memang, sebagai manusia saya pasti punya dosa...siapa sih yang enggak? Tapi dibandingkan pahala yang sudah saya buat, dosa-dosa itu kecil. Jika dilakukan hisab, pahala saya dikurangi dosa pasti masih banyak sisanya...," begitu kata ustad dengan penuh keyakinan.
Tapi malaikat itu menjawab dengan sangat tegas:
"Kau pikir dengan dosa-dosamu yang sedikit itu kau berhak masuk surga? Hai orang munafik! Bukankah makanan yang mengandung sedikit babi engkau nyatakan haram dan tidak akan kau makan? Bahkan kosmetik ketujuh istrimu yang tidak pernah kau makanpun kau nyatakan haram jika mengandung sedikit saja unsur dari babi!
Lalu mengapa kau kira surga yang kudus ini bisa menerima engkau yang datang dengan dosa-dosa meski hanya sedikit? Sesungguhnya engkau haram bagi surga! Pergilah ke sana, tempatmu di neraka bersama dengan nabimu dan seluruh keluarganya!"
Demikianlah ustad Abdul akhirnya harus menerima nasib masuk neraka selamanya, bersma-sama dengan sang nabi junjungannya.
Cerita fiktif tadi adalah sebuah ilustrasi sederhana untuk menggambarkan bagaimana kelirunya konsep islam tentang keselamatan.
Karena Islam menolak penyaliban Yesus Kristus, maka sebagai konsekuensinya islampun tidak mengenal atau menolak konsep penebusan dosa. Ini betul-betul ajaran tidak berakal!
Saya akan menjelaskan mengapa demikian....
Dalam pandangan islam yang tidak mengenal penebusan dosa, seseorang dapat masuk surga apabila perhitungan pahala dikurangi dosanya menghasilkan angka positif. Mereka menyebutnya sebagai proses hisab, dimana dosa-dosa manusia akan dihitung dan dibandingkan dengan pahalanya.
Akibatnya islampun tidak memiliki gagasan tentang surga yang kudus dan steril dari dosa. Dalam konsep surga islami yang tidak halal seperti itu, maka tawaran kenikmatan sex tanpa batas dengan banyak bidadari menjadi masuk akal di benak muslim!
Tapi cukup dengan logika akal sehat konsep surga dan keselamatan semacam itu runtuh berkeping-keping...
Jika di dunia saja muslim mengharamkan makanan yang mengandung babi meski hanya sedikit, bagaimana mungkin di surga TUHAN tidak mengharamkan dosa meski hanya sedikit? Jelas tidak mungkin!
T-Shirt 'PORK EATING CRUSADERS'
Dengan demikian konsep islam tentang surga yang tidak mensyaratkan penebusan dosa untuk membebaskan manusia dari dosa, adalah penyesatan yang berakibat fatal bagi semua muslim. Surga semacam itu, sama juga seperti surga yang penuh dengan pesta seks, tidak mungkin ada!
Memang muslim juga mengenal pertobatan dari dosa, tapi siapa yang menjamin pertobatan yang dilakukan sudah cukup untuk menghapuskan dosa-dosa yang dibuat? Tidak ada jaminan sama sekali! Hanya penebusan dosa yang sempurna saja yang dapat menghapuskan dosa secara tuntas.
Muslim mungkin berdalih, Tuhan itu maha pengampun, pasti Dia akan mengampuni apapun dosa manusia.
Benar, Tuhan itu maha pengampun. Itu sebabnya Tuhan mengutus Putra-Nya melakukan penebusan dosa. Cukup dengan mengakui dan menerima karya penebusan itu maka seluruh dosa manusia akan dihapuskan, seberapapun besarpun dosanya. Dengan demikian penyaliban Yesus Kristus adalah bukti dari TUHAN yang maha pengampun.
Melalui penyaliban Yesus, Tuhan sudah menunjukkan kepada manusia jalan terbaik dan satu-satunya untuk memperoleh penebusan dosa yang sempurna: yaitu dengan percaya keada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan percaya pada karya penebusan-Nya! Tapi muslim malah menolak dan memilih cara lain yang tidak jelas. Apa bukan tidak berakal itu namanya? Mungkinkah seseorang mendapatkan pengampunan dosa jika disaat yang sama dia menyangkal jalan yang sudah ditunjukkan Tuhan? Mustahil!
Dengan menolak penyaliban Yesus, maka muslimpun tidak mungkin mendapatkan pengampunan dosa yang sempurna! Maka saat mereka matipun muslim tetap membawa dosa-dosa, entah banyak ataupun sedikit. Akibatnya, nasib akhir jiwa-jiwa muslim sudah jelas: jiwa mereka diharamkan bagi surga dan mereka terusir ke neraka jahanam selamanya....
Cukup dengan akal sehat bisa kita simpulkan, ajaran islam yang menolak penebusan dosa pada akhirnya akan menyesatkan muslim ke dalam jurang neraka!
Mengapa islam menolak penebusan dosa?
Penyebabnya adalah karena ajaran islam tidak memiliki pengetahuan tentang kodrat manusia yang benar. Dengan kata lain islam tidak mengajarkan kodrat manusia sebagai citra TUHAN, manusia yang bebas dari dosa dan hidup kudus serta penuh kasih seperti TUHAN. Konsekuensinya islam juga tidak mengajarkan perlunya pembebasan dari dosa secara tuntas. Karena pembebasan dari dosa bukan hal yang penting, maka penebusanpun tidak perlu dan penyaliban Yesus disangkal.
Padahal pembebasan dari dosa adalah syarat pertama yang harus dicapai manusia agar layak untuk hidup bersama TUHAN di dalam surga! Jika syarat pertama ini saja sudah tidak dipenuhi maka muslim yang mengikuti ajaran islam tidak dapat masuk surga.
Berbeda sekali dengan ajaran iman Kristen!
Sejak kitab pertama, yaitu Kitab Kejadian manusia sudah diajarkan tentang kodrat manusia yang diciptakan serupa dengan gambar TUHAN! Inilah kodrat manusia yang benar. Dengan demikian ajaran iman Kristen sejak awal sudah memberikan standar jelas bagaimana manusia dapat masuk ke dalam surga dan hidup bersama TUHAN, yaitu dengan kembali pada kodratnya semula sebagai citra TUHAN.
Kurang dari itu, manusia tidak layak untuk masuk ke dalam surga!
Lalu bagaimana manusia dapat kembali menjadi citra TUHAN?
Tidak ada jalan lain kecuali TUHAN sendiri harus datang dan hidup dalam rupa manusia. Itu satu-satunya cara. Disinilah inkarnasi Yesus Kristus Sang Putra Allah menjadi mutlak agar menusia dapat melihat langsung citra TUHAN yang sempurna dan menjdaikan-Nya sebagai acuan!
Bandigkan ini dengan Islam!
Karena tidak percaya pada Yesus sebagai Tuhan yang berinkarnasi maka muslim sama sekali tidak punya acuan seperti apakah manusia yang layak untuk hidup di surga. Mereka hanya berspekulasi!
Untuk kembali menjadi citra TUHAN, syarat yang pertama manusia harus bebas dari dosa, tidak bisa tidak. Untuk mencapai keadaan bebas dari dosa itu manusia memerlukan penebusan dosa. Sejak jaman para nabi konsep ini sudah dipahami sehigga merekapun melakukan upacara korban demi penebusan dosa. Upacara korban yang pertama kali, seperti yang tercatat dalam Kitab Suci, dilakukan oleh Kain dan Habel, anak-anak Adam. Tapi korban binatang yang dipersembahkan para nabi, sebaik apapun korban itu dipersembahkan, selalu tidak sempurna. Maka korban seperti itupun hanya memberikan penebusan dosa yang juga belum sempurna.
Hanya pengorbanan yang sempurna saja yang dapat memberikan penebusan dosa yang sempurna. Semua upacara korban binatang yang dilakukan para nabi hanyalah bayangan atau 'type' dari korban sempurna yang akan datang! Dan korban sempurna yang dinantikan para nabi itu terpenuhi dalam pengorbanan Yesus Kistus di kayu salib! Tidak mungkin ada pengorbanan yang lebih baik dari itu. Maka dengan percaya pada pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib, kita ikut ambil bagian dalam penebusan dosa yang dilakukan dan kita terbebas sepenuhnya dari dosa.
Tapi manusia dalam kelemahan manusiawinya, sering kembali terjatuh ke dalam dosa. Kelemahan ini tentu disadari oleh Tuhan. Jika manusia kembali terjatuh ke dalam dosa, mereka dapat memulihkannya melalui Sakramen Pertobatan yang kekuatannya juga berasal dari karya penebusan Yesus Kristus di kayu salib! Dengan demikian efek penebusan dosa oleh Yesus Kristus di kayu salib akan kembali diperoleh manusia melalui pertobatan dalam nama Yesus!
Jadi percaya pada penyaliban Yesus sebagai karya penebusan dosa yang sempurna menjadi syarat mutlak bagi setiap manusia agar bebas dari dosa.
Tapi seperti sudah saya katakan tadi, persyaratan untuk masuk ke dalam surga adalah dengan kembali pada kodrat manusiawi kita yang semula sebagai citra Allah. Maka bersih dari dosa melalui penebusan Salib Kristus barulah awalnya. Manusia juga harus hidup kudus dan penuh kasih seperti TUHAN.
Itu sebabnya Yesus berkata, "Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna." (Mat.5:48).
Lalu bagaimana caranya manusia dapat memperoleh kekudusan?
Karena hanya TUHAN saja yang kudus, maka tidak ada jalan lain bagi manusia untuk memperoleh kekudusan kecuali dengan ambil bagian dalam kekudusan Tuhan.
Bagaimana cara manusia ambil bagian dalam kekudusan Tuhan?
Yesus mengatakannya dengan jelas saat berbicara tentang Diri-Nya sebagai roti yang turun dari surga,
"Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku." (Yoh. 6:56-57)
Manusia mengambil bagian dalam kekudusan Tuhan dengan jalan makan Roti yang turun dari surga, yaitu Tubuh dan Darah Kristus! Selanjutnya, Tubuh dan darah Yesus Kristus itulah yang kemudian diterima oleh orang Kristen dalam bentuk Ekaristi Suci agar mereka dapat mengambil bagian dalam kekudusan TUHAN!
Bebas dari dosa sudah, ambil bagian dalam kekudusan juga sudah, sekarang yang tinggal adalah hidup penuh kasih seperti TUHAN.
Para nabi mengajarkan ini: "Kasihilah sesmamu seperti diri sendiri..." Tapi itu belumlah ajaran kasih yang sempurna. Maka TUHAN memberikan perintah baru,
"Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi." (Yoh.13:34)
Jika pada perintah para nabi kita diajarkan untuk mengasihi sesama seperti diri sendiri, maka dalam perintah baru kita diperintahkan untuk mengasihi sesama seperti Yesus telah mengasihi. Kasih manusia pada diri sendiri tidak sempurna, subyektif, manusiawi dan penuh kekurangan. Tapi kasih Yesus Kristus adalah kasih yang kudus dan sempurna tanpa cacat. Maka dengan mengasihi sesama seperti Yesus telah mengasihi, kita sampai pada ajaran kasih yang sempurna. Itu dapat dicapai dengan cara meneladani kehidupan Yesus dalam terang Roh Kudus!
Jadi amat terang benderang bahwa untuk kembali menjadi kodrat manusia semula sebagai citra TUHAN, manusia mutlak membutuhkan Yesus Kristus.
Untuk bebas dari dosa, manusia perlu menerima penebusan Yesus Kristus di kayu salib. Untuk mendapatkan kekudusan manusia harus makan Tubuh dan Darah Yesus Kristus. Dan untuk hidup dalam kasih yang sempurna manusia perlu meneladani hidup Yesus Kristus dalam terang Roh Kudus!
Itu sebabnya Yesus berkata, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yoh.14:6).
Jadi sekarang kita bisa lihat betapa kontrasnya konsep keselamatan dalam islam dan Kristen.
Karena menolak penebusan dosa maka islam mengajarkan manusia berdosapun dapat masuk surga asalkan pahalanya lebih besar dari dosa sehingga lolos dari hisab. Yang mana konsep ini runtuh karena sedikit dosa sudah cukup membuat manusia diharamkan untuk masuk surga, sama seperti mereka mengharamkan makanan yang mengandung babi meski cuma sedikit! Dengan demikian konsep keselamatan islam terbukti sesat justru oleh konsep halal yang mereka terapkan dalam persoalan makanan.`
Sementara itu ajaran Kristen memberikan konsep keselamatan yang benar dengan mengajarkan manusia untuk kembali menjadi citra Tuhan agar layak hidup bersama Tuhan di surga! Caranya dengan pembebasan dari dosa melalui percaya pada penebusan salib Yesus Kristus, ambil bagian dalam pengudusan TUHAN dengan menerima Tubuh dan Darah Yesus Kristus, dan hidup penuh kasih dengan meneladani kasih Yesus Kristus. Sedangkan dalam Islam, syarat yang pertama yaitu pembebasan dari dosa saja sudah gagal, apalagi yang lainnya.
Saudara-saudaraku umat muslim....
Lihatlah, betapa sia-sianya ibadah kalian selama ini..
Sholat lima waktu, puasa 30 hari dalam setahun, berzakat dan sedekah, bahkan naik haji berkali-kali tidak akan menolong anda untuk masuk surga. Meskpun itu semua sudah dituruti dengan sempurna. Itu karena kalian tidak mengakui penebusan dosa. Dengan demikian kalian sudah disesatkan oleh ajaran keselamatan yang salah!
Atau kalian ingin mati syahid dalam jihad agar dosa-dosa kalian dihapuskan seluruhnya? Itupun tidak akan menyelamatkan! Jika ajaran yang lain sudah salah, apa jaminannya mati syahid benar-benar menghapus dosa? Tidak ada! Kalian hanya disesatkan iblis semakin jauh.
Yang kalian butuhkan untuk memperoleh keselamatan adalah penebusan dosa yang sempurna, mengambil bagian dalam kekudusan Tuhan, dan hidup dalam kasih Tuhan. Itu semua hanya dapat kalian peroleh melalui Yesus Kristus, Tuhan dan Penyelamat. Tidak ada cara yang lain lagi!
Maka tidak henti-hentinya saya mengulangi seruan ini, tinggalkan islam selagi ada kesempatan dan terimalah Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Penyelamat.
Hanya dengan cara demikian kalian punya harapan untuk dapat memperoleh hidup kekal di surga.
Wassalam....
0 Komentar