Paus Fransiskus mengajak semua orang, apapun agamanya, untuk berdoa, berpuasa dan berbuat amal pada tanggal 14 Mei 2020 demi memohon pertolongan Tuhan dalam menghadapi pandemi virus korona.
Sekilas, itu tentu tindakan yang mulia. Tapi jika melihat konteksnya, kita layak mempertanyakannya.
Kegiatan doa tanpa didahului panggilan untuk bertobat ini digagas oleh 'Higher Commission on Human Fraternity', suatu komisi yang terdiri dari 9 orang dari berbagai agama yang dibentuk setelah penandatanganan dokumen "Human Fraternity" di Abu Dhabi tahun lalu. Paus Fransiskus hanya sekedar menyetujuinya dan menjadi juru bicara untuk itu.
Dokumen 'Human Fraternity' sendiri merupakan dokumen yang bermasalah karena di dalamnya menyatakan bahwa TUHAN menghendaki perbedaan agama. Artinya dokumen tersebut beranggapan bahwa TUHAN membenarkan semua agama. Ini secara implisit bertentangan dengan amanat agung Tuhan dalam Injil, ".. pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus." Dalam ayat tersebut jelas TUHAN menyatakan hanya ada satu agama yang benar, dan Tuhan menghendaki semua bangsa masuk ke dalamnya melalui baptisan. Dengan kata lain, Tuhan tidak menghendaki adanya perbedaan agama.
Singkatnya, dokumen "human Fraternity" bertentangan dengan iman Kristen!
Dokumen 'Human Fraternity' pada dasarnya ingin membangun semangat persatuan agama-agama berdasarkan semangat persaudaraan. Inilah sebuah agama global yang sangat dibutuhkan dalam Tatanan Dunia baru, New World Order!
Maka usulan 'Higher Commission on Human Fraternity" untuk berdoa bersama tentunya tidak lepas dari agenda pembangunan agama global yang antikristus! Kegiatan tersebut adalah bagian dari agenda pembentukan agama global!
Bagi Gereja Katolik, agenda pembentukan agama global ini bukan hal yang aneh. Paus Yohanes Paulus II sudah melakukannya dengan mengadakan doa bersama antar agama di Asisi tahun 1986. Apa yang terjadi sekarang adalah perkembangan dari apa yang sudah lama dilakukan sebelumnya.
Hanya saja sekarang makin parah. Jika dulu yang terlibat dalam kegiatan doa bersama antar agama hanyalah tokoh-tokoh agamanya. Maka pada tanggal 14 Mei 2020, kegiatan doa bersama agama global antikritus ini mulai melibatkan umat juga meski baru secara virtual. Ini jelas bukan pertanda baik...
Berikut adalah sebuah video dari Michael J. Matt, editor The Remnant yang berbicara tentang keterkaitan hirarki Gereja Katolik paska Konsili Vatikan II dengan agenda pembentukan agama global...
Sebelumnya, terima kasih atas perhatian anda...
Viva Christo Rey...
0 Komentar