Islam Dan Akal Sehat #43 - Dilema Tauhid Dan Kebenaran Trinitas



Catatan:
Video ini berisi penjelasan TERBAIK tentang teologi Trinitas.
----------------------

Salah satu hambatan terbesar bagi muslim untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Penyelamat, yang artinya juga menerima konsep trinitas, adalah keyakinan mereka pada kebenaran konsep tauhid yang diajarkan Islam. Konsep tauhid yang saya maksud disini adalah konsep keesaan Tuhan yang unitarian, hanya mengenal satu pribadi Tuhan.

Mereka begitu yakin bahwa konsep tauhid atau monoteisme unitarian sebagaimana yang diajarkan islam itu benar 100%, dan merupakan konsep keesaan tuhan yang paling murni. Dengan demikian konsep keesaan Tuhan yang tidak unitarian dianggap salah. Termasuk konsep ketuhanan Kristen yang bersifat trinitarian, satu TUHAN dengan tiga pribadi ilahi. 

Karenanya, kalau muslim bisa diyakinkan pada kekeliruan fatal konsep tauhid islam, itu pasti akan menghilangkan hambatan terbesar mereka untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan!

Konsep ketuhanan yang benar akan kokoh bagaikan batu karang, sebaliknya konsep ketuhanan yang salah pasti banyak kelemahan dan akan runtuh dengan sendirinya. Video ini akan menunjukkan kekeliruan fatal dari konsep tauhid berdasarkan apa yang tertulis pada Alquran dan penafsiran para ulama muslim sendiri.

Dalam konsep tauhid, Allah SWT dalam islam berarti satu secara mutlak. Tidak dipersekutukan dengan apapun (An Nisa 4:48) dan tidak beranak atau diperanakkan (Al Ikhlas 112:3). Pandangan ini secara ekstrim dipegang oleh kaum mutazillah, sehingga dalam pandangan mereka Allah SWT itu hanyalah zat atau substansinya saja. Dengan pemahaman seperti ini bahkan kalamullah atau sabdanya tidak boleh dipersekutukan dengan allah SWT, karenanya kalamullah tidak bersama-sama eksis dalam waktu yang bersamaan dengan allah SWT. Artinya ada waktu dimana kalamullah tidak ada dan yang ada hanya allah swt saja. Dengan demikian kalamullah adalah ciptaan! Karena ciptaan, maka kalamullah tidak sempurna dan bisa memiliki kekurangan.



Dalam pengertian tauhid yang ekstrim atau radikal inilah akhirnya kaum mutazillah jatuh pada pandangan sesat dengan berkesimpulan bahwa kalamullah itu ciptaan dan dapat salah. Kita bisa lihat disini bagaimana penerapan konsep tauhid secara ekstrim pada akhirnya justru jatuh pada kesesatan.

Kesesatan mutazilah ini selanjutnya ditentang oleh kaum ahlusunnah yang sepakat bahwa kalamullah bukan ciptaan, melainkan sifat allah swt yang melekat bersama allah swt. Jadi kalamullah itu kekal bersama-sama dengan Allah SWT dan sempurna. Tapi dalam pandangan ini muncul persoalan baru. Karena tauhid mengajarkan keesaan tuhan yang mutlak maka kalamullah juga bukan allah swt. Jadi kalamullah dalam pandangan ahlussunah BUKAN ciptaan dan kekal tapi juga BUKAN allah swt! Akibatnya ulama ahlusunnah terpaksa melanggar prinsip tauhid karena mempersekutukan allah swt dengan kalamullah yang bukan allah swt! Ini pun sama sesatnya!

Disini kita melihat dilema besar dalam konsep tauhid islam:

- Jika berpegang teguh pada prinsip tauhid ekstrim yang pantang mempersekutukan tuhan, hasilnya muslim harus menempatkan kalamullah sebagai ciptaan. Jika kalamullah itu ciptaan, maka tidak mungkin sempurna dan dapat dikritisi oleh akal. Selain itu juga menimbulkan pertanyaan besar, dengan apakah kalamullah diciptakan?

- Sebaliknya jika mempertahankan pandangan bahwa kalamullah bukan ciptaan dan sempurna, berdasarkan prinsip tauhid kalamullah juga tidak mungkin tuhan. Maka dengan menganggap kalamullah yang bukan tuhan ada bersama-sama dengan allah swt dalam kekekalan, itu jelas telah melanggar konsep tauhid karena mempersekutukan allah swt dengan yang bukan allah!

Dengan dilema ini apapun yang dipilih muslim, keduanya tetap salah dan sesat!

Karena dalam sejarah Islam pandangan mutazilah yang dinyatakan sesat dan ulama sepakat bahwa kalamullah bukan ciptaan, maka muslimpun secara berjamaah telah melanggar prinsip tauhid karena mempersekutukan allah swt dengan yang bukan allah. Berdasarkan Surah An Nisa 4:48 semua muslim saat ini sedang melakukan dosa besar yang tak terampuni!

Tapi ulama muslim biasanya berdalih kalamullah itu sifat allah sehinga kebersamaannya tidak dianggap mempersekutukan. Tentu saja salah. Sifat itu karakter, seperti maha besar, maha adil, maha pengasih, maha penyayang...dan sebagainya, sedangkan kalamullah atau kalimatullah bukan termasuk karakter. 

Kalamulah atau kalimatullah adalah sesuatu yang keluar atau berasal dari Allah! Kita bisa mengatakan Allah ada bersama dengan Sabda-Nya karena keduanya berbeda tapi ada bersama, sebaliknya kita tidak mengatakan Allah ada bersama dengan mahabaiknya atau dengan mahaadilnya karena mahabaik dan mahaadil itu sifat yang sudah melekat pada allah.

Jadi sudah jelas: kalamullah atau kalimatullah BUKANLAH sifat allah!

Disini tampak betapa munafiknya ulama-ulama muslim yang menuduh orang-orang Kristen mempersekutukan tuhan karena mempercayai konsep trinitas, padahal dalam kenyataannya mereka sendirilah yang telah mempersekutukan tuhan! Dengan mengatakan kalamullah bukan ciptaan tapi juga bukan tuhan maka para ulama muslim percaya bahwa ada sesuatu yang  bukan Tuhan tapi ada bersama-sama atau bersekutu dengan Tuhan ...! Para ulama muslim itulah yang sesungguhnya telah mempersekutukan Tuhan dan melakukan dosa besar yang tak terampuni!

Nah, dengan penjelasan singkat ini saya telah membuktikan kekeliruan fatal dari konsep tauhid islam! Dilema tauhid yang tak terselesaikan itu membuat konsep tauhid islam menjadi sesat. Dan itu berarti seluruh bangunan teologi islam sudah kehilangan dasarnya!

Dapatkah muslim dan ulama-ulamanya membantah ini?
Saya tunggu....

Saya yakin 100% tidak akan ada ulama mslim yang sanggup menjawab persoalan dilema tauhid! Mengapa? Karena solusi satu-satunya dari dilema tauhid justru terletak pada konsep trinitas! Yaitu dengan mempercayai kalimatullah/kalamullah sebagai Tuhan!

Dengan demikian solusinya adalah percaya bahwa Yesus adalah TUHAN dan Penyelamat! 
Amin saudara-saudara...? 
Tentu saja Amin.

Saya akan jelaskan lebih jauh....

Berdasarkan surah An Nisa 171, Yesus atau muslim menyebut-Nya Nabi Isa adalah kalimatullah, yang artinya sama dengan kalamullah, yaitu Sabda atau Firman Tuhan. Ini benar karena sesuai dengan ajaran Kristen.

Berdasarkan kesepakatan para ulama, muslim percaya bahwa kalamullah bukan ciptaan. Maka demikan juga kalimatullah pasti bukan ciptaan. Dengan kata lain, berdasarkan surah An Nisa 171 Yesus bukanlah ciptaan.

Bedanya, muslim tidak mau mengakui kalimatullah sebagai Tuhan sementara menurut Injil Yohanes, Sabda Allah sejak semula bersama-sama dengan Allah dan Sabda Allah adalah Allah (Yoh.1:1-2). Dengan demikian Yesus adalah ALLAH!

Konsekuensinya, dalam islam allah swt ada bersama-sama dengan kalamullah/kalimatullah yang bukan allah swt. Ini jelas melanggar prinsip tauhid karena mempersekutukan tuhan. Dan menurut islam, itu dosa besar yang tak terampuni!

Sebaliknya dalam Kristen, Allah bersama-sama dengan Sabda-Nya yang juga adalah Allah. Dengan demikian dalam Kristen Allah tidak pernah dipersekutukan dengan apapun yang bukan Allah. Artinya sebelum adanya ciptaan tidak ada apapun selain Allah saja!

Inilah monoteisme yang benar!

Ada satu hal lagi yang muslim tidak akan berani membahasnya. Dalam An Nisa 171 disebutkan soal Roh Allah. Untuk sementara kita abaikan dulu soal kekeliruan alquran yang mengatakan Yesus adalah Roh Allah, kita akan fokus ke masalah Roh Allah saja dulu...

Pertanyaannya, apakah Roh Allah itu ciptaan atau bukan? 
Apakah Roh Allah juga bersama-sama dengan Allah SWT?

Jika muslim berani menjawab pertanyaan itu dengan jujur, tidak akan sulit bagi muslim menerima konsep trinitas dan meninggalkan konsep tauhid unitarian yang sesat!

Jawaban yang jujur seharusnya akan membawa muslim pada kesimpulan ini:

Roh Allah sama juga dengan kalimatullah/kalamullah bukanlah ciptaan, keduanya BERASAL DARI Allah SWT dan ada bersama-sama dengan Allah SWT sejak semula. Dengan demikian sejak semula ada Allah SWT, Sabda-Nya atau Kalimatullah, dan Roh-Nya atau Rohullah. Ketiganya ada bersama-sama sejak semula, dan ketiganya bersifat kekal.

Jika muslim meyakini ini maka sampai di titik ini ajaran islam sudah sejalan dengan konsep trinitas!

Yang membedakan adalah ajaran islam tidak mau mengakui Sabda Allah dan Roh Allah sebagai tuhan. Akibatnya malah fatal, kebersamaan ketiganya justru melanggar prinsip tauhid islam sendiri karena telah mempersekutukan tuhan dengan yang lain. Inilah kontradiksi internal dalam konsep tauhid islam!

Sementara dalam Kristen penjelasannya sangat tegas: Sabda Allah dan Roh Allah adalah Allah. Ketiganya: Allah Bapa, Allah Putra (Sang Sabda Allah) dan Allah Roh Kudus ada bersama sejak semula, kekal, dan semuanya adalah ALLAH yang ESA! Itulah Allah Tritunggal Sang Pencipta dan Tuhan semesta alam! 

Nah, inilah monoteisme yang benar dimana Tuhan itu esa dalam tiga pribadi yang ada bersama sejak kekal tanpa dipersekutukan dengan yang bukan Tuhan! Sebaliknya, konsep tauhid tadi sudah kita buktikan sebagai konsep ketuhanan yang salah dan tidak bisa dipertahankan lagi....

Sebagai bonus kita akan membahas kesalahan fatal Surah An Nisa 171 sekaligus membahas lebih jauh tentang konsep Trinitas yang baru saja menumbangkan konsep tauhid islam!

Di dalam Surah An Nisa 4:171 disebutkan bahwa Yesus atau Nabi Isa adalah kalimatullah dan sekaligus juga Roh Allah. Memang benar Yesus adalah Kalimatullah atau Sabda Tuhan, tapi Dia bukan Roh Allah. Menyatakan Yesus sebagai Sabda Allah dan sekaligus Roh Allah adalah kesalahan fatal yang menunjukkan siapapun yang menginspirasi atau menulis alquran tidak paham apa-apa soal ketuhanan!

Mari kita bandingkan dengan konsep Trinitas!

Dalam konsep Trinitas Tuhan itu esa dengan tiga pribadi ilahi: Bapa, Putra, dan Roh Kudus.

Tiga pribadi ilahi itu menggambarkan tiga elemen dasar pembentuk seluruh realitas, baik yang kelihatan maupun tidak kelihatan, baik yang hidup maupun yang tidak. Pahami ini baik-baik karena akan menjadi kunci penting untuk memahami inti dari konsep trinitas! Ingat, TUHAN tidak dapat menciptakan sesuatu yang tidak berasal dari Diri-Nya! Contoh: Tuhan hanya menciptakan yang baik dan tidak dapat menciptakan yang jahat karena Tuhan itu baik dan kejahatan tidak ada di dalam Diri-Nya! Oleh karenanya elemen dasar pembentuk realitas juga harus ada di dalam TUHAN, dan itu akan jelas dipahami melalui konsep Trinitas!

Tiga elemen itu adalah:

1. Eksistensi, tanpa eksistensi tidak akan ada apapun.
2. Kesadaran, tanpa kesadaran berarti tidak ada kecerdasan dan tidak mungkin ada yang dapat diciptakan.
3. Relasi, tanpa relasi atau interaksi tidak mungkin ada kehidupan.

Alam semesta ini dapat eksis dalam bentuknya yang sekarang karena ada TUHAN yang bereksistensi, berkesadaran atau berkecerdasan, dan sekaligus menjadi sumber kehidupan. Satu saja diantara tiga elemen itu tidak ada, maka alam semesta dan seluruh isinya tidak akan mungkin ada. Konsep trinitas akan menjelaskan dengan sempurna keberadaan elemen-elemen eksistensi, kesadaran, dan relasi di dalam TUHAN. 

Catat baik-baik: 
Konsep ini tidak akan terpahami dalam konsep ketuhanan lain, entah itu melalui konsep tauhid islam ataupun konsep ketuhanan panteistik agama-agama timur. Konsep ini secara eksklusif hanya mungkin dipahami melalui trinitas saja!

Ketika Musa bertanya tentang Nama-Nya, Tuhan menjawab, "Aku yang ada" (Kel.3:14). Dalam Alkitab bahasa Indonesia terjemahannya yang umum adalah, "Aku Adalah Aku.." Ini terjemahan yang kurang tepat. Terjemahan yang lebih tepat adalah dengan merujuk pada Kitab Vulgata, "Ego Sum qui Sum", dalam Alkitab versi Dhouay-Rheims teks itu diterjemahkan sebagai, "I AM who AM", atau "Aku yang ADA".

Jawaban Tuhan kepada Musa ini merujuk pribadi Allah sebagai "Sang Maha Ada", Allah Bapa, eksistensi yang mengawali segala sesuatu. Tidak ada yang mungkin ada sebelum eksistensi!

Lalu apa yang pertama kali dilakukan Allah Bapa dalam keberadaan-Nya?
Tentu saja berpikir. Itulah yang pertama kali pasti dilakukan Allah Bapa, tidak mungkin yang lain!
Berpikir tentang apa?
Karena tidak ada satupun selain Bapa, maka pikiran yang keluar dari Bapa adalah kesadaran tentang Diri-Nya sendiri. Kesadaran Bapa yang sempurna tentang Diri-Nya sendiri inilah yang disebut sebagai Sabda atau Logos Ilahi. Selanjutnya Sabda atau Logos ilahi ini kita kenal sebagai Putra Allah karena Dia berasal dari Bapa.

Sekarang ada dua pribadi ilahi: Bapa dan Putra. 

Karena ada dua pribadi ilahi, apa yang mungkin terjadi selanjutnya?
Yang terjadi pastilah terbentuknya relasi kasih sempurna antara Bapa dan Putra. Relasi kasih sempurna yang muncul dari Bapa dan Putra inilah yang kemudian disebut sebagai Roh Kudus. 

Sekarang ada tiga pribadi ilahi: Bapa, Putra, dan Roh Kudus!

Meskipun dalam logika ketiganya muncul secara berurutan: Putra berasal dari Bapa, dan Roh Kudus berasal dari Bapa dan Putra, ketiga pribadi ilahi ini eksis secara bersama dan kekal, ketiganya sudah ada sebelum ruang dan waktu diciptakan. Dengan demikian tidak ada selang waktu dimana Bapa ada tanpa kesadaran tentang Diri-Nya, maka Bapa selalu ada bersama Putra sejak semula. Demikian juga tidak mungkin ada selang waktu dimana Bapa dan Putra ada tanpa membangun relasi kasih, maka Roh Kudus pasti selalu ada bersama Bapa dan Putra sejak semula.

Inilah konsep trinitas sejauh yang dapat ditangkap oleh akal manusiawi kita yang terbatas....

Dengan penjelasan tadi semoga bisa dipahami bahwa Bapa, Putra, dan Roh Kudus adalah tiga pribadi ilahi yang eksis secara bersama dan kekal. Putra berasal dari Bapa, sehingga Putra memiliki substansi ilahi yang sama dengan Bapa. Demikian juga Roh Kudus berasal dari Bapa dan Putra sehingga juga memiliki substansi ilahi yang sama dengan Bapa dan Putra! Dengan demikian ketiganya tidak bisa disebut tiga tuhan karena ketiganya hanya memiliki satu substansi ilahi yang sama dan ketiga pribadi ilahi ini disembah bersama sebagai satu Tuhan, yaitu Allah Tritunggal yang Maha Esa!

Hanya dari Allah yang Tritunggal inilah segala ciptaan dapat ada!

Saudara-sadaraku kaum muslim...

Semoga dengan video ini kalian bisa memahami kekeliruan fatal konsep tauhid yang kalian yakini. Dilema tak terjawab yang tadi saya sampaikan seharusnya membuat kalian khawatir dengan keselamatan jiwa kalian. Ingat, pemahaman tauhid membuat kalian telah mempersekutukan TUHAN. Dan dengan itu menurut surat An Nisa 4:48 kalian telah melakukan dosa yang tak terampuni! 

Konsekuensinya, jika kalian memilih tetap dalam islam, maka terimalah fakta bahwa kalian telah melakukan dosa yang tak terampuni... Entah bagaimana nasib kalian kelak setelah mati!

Renungkankah itu baik-baik... selagi kalian masih diberi kesempatan!

Mulai sekarang lupakan islam dan lupakan konsep tauhid sesat yang diajarkannya.

Selanjutnya buka pikiran dan hati kalian untuk menerima Yesus sebagai TUHAN dan Penyelamat. Itu akan menjadi kunci untuk mengenal Allah Tritunggal, satu-satunya TUHAN yang benar dan Pencipta seluruh alam semesta!

Dengan mengenal Tuhan yang benar, kalianpun akan hidup dalam ajaran-Nya yang penuh kasih dan kelak akan memperoleh keselamatan kekal di surga!

Wassalam...

Posting Komentar

0 Komentar