Jumat minggu lalu, 31 Januari, presiden Argentina yang pro-aborsi dan sudah bercerai, Alberto Fernandez, bersama pacarnya menerima Komuni Suci dari Uskup Marcelo Sanchez Sorondo dalam Misa di Basilika Santo Petrus, tak lama sebelum mereka bertemu dengan Paus Fransiskus yang juga dari Argentina, untuk suatu pembicaraan selama 44 menit dimana dalam pembicaraan tersebut isu aborsi sengaja dihindari.
Ini adalah skandal yang terang-terangan: Komuni Suci diberikan kepada seseorang yang secara terbuka menyatakan dirinya pezina dengan hidup bersama perempuan yang bukan istrinya dan dalam karir politiknya sedang berjuang untuk melegalkan aborsi di negaranya. Selain itu, penistaan yang terang-terangan tersebut terjadi di pusat Gereja Katolik, pada saat ada publisitas yang luas terkait dengan kunjungan kenegaraan.
Bagi mereka yang masih ragu dengan dampak merusak dari dokumen Amoris laetitia yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus beberapa tahun lalu, penerimaan Komuni oleh Presiden Argentina Alberto Fernandez dalam kunjungannya di Vatikan menjadi konfirmasi tegas, bahwa dokumen Amoris Laetitia memang dimaksudkan untuk membuka peluang bagi penerimaan komuni kepada orang-orang yang sudah bercerai dan kawin lagi, dan juga kepada pasangan-pasangan yang hidup tanpa ikatan perkawinan yang sah. Ini tentu saja merupakan pelecehan terhadap kesucian Sakramen Ekaristi dan sekaligus juga penistaan terhadap Tubuh Kristus. Selain tentu saja berdampak pada semakim kaburnya ajaran tentang kesakralan perkawinan dalam Gereja Katolik.
Alberto Fernandez, 61 tahun, telah tinggal bersama aktris Argentina Fabiola Yañez (38 tahun) sejak 2014. Setelah pemilihan presiden Desember lalu, Fabiola Yañez telah pindah bersama dengannya ke Istana Presiden di Buenos Aires dan memainkan peran sebagai Ibu Negara meskipun tak ada ikatan perkawinan resmi diantara keduanya.
Presiden Argentina tersebut menikahi Marcela Luchetti pada tahun 1993 dan menceraikannya pada tahun 2005. Dari 2005 hingga 2014, Alberto Fernandez tinggal bersama Vilma Ibarra, yang sudah memiliki tiga anak, sebelum akhirnya hidup bersama dengan Fabiola Yañez hingga hari ini.
Selain suatu skandal yang berkaitan dengan masalah perzinahan dan perkawinan, penerimaan Komuni oleh Alberto Fernandez yang terang-terangan sedang memprioritaskan upaya legalisasi aborsi di negaranya juga menjadi skandal terhadap kasus aborsi. Penerimaan Komuni tersebut menunjukkan mulai dilonggarkannya pandangan Gereja Katolik atas masalah aborsi. Apalagi itu terjadi di Basilika Santo Petrus atas sepengetahuan Paus Fransiskus sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik. Secara implisit kejadian itu menjadi petunjuk bahwa hirarki Gereja Katolik di bawah Paus Fransiskus mulai bersikap permisif terhadap kasus aborsi. Ini sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Gereja Katolik!
Bersama dengan skandal pachamama yang terjadi pada bulan Oktober tahun lalu, ini juga bisa dilihat sebagai tanda jaman....
Jika pada skandal pachamama yang dirusak adalah relasi dengan TUHAN melalui pembiaran adanya pemujaan berhala di Vatikan, maka yang terjadi sekarang adalah rusaknya penghargaan atas kesakralan hidup manusia melalui dilonggarkannya sikap terhadap pendukung aktif aborsi.
Keduanya telah menjadi tanda jaman bahwa hukum utama, yaitu Kasihlah Tuhan dan kasihilah sesama demi kasih kepada Tuhan semakin dipinggirkan....
Sumber berita:
LIFESITENEWS
0 Komentar