Transkrip:
"Sinode tentang Sinodalitas" yang baru saja selesai merupakan ikon sempurna dari sifat munafik dan penipuan Gereja konsiliar dan sinodal.
Promosi agenda globalis seperti biasa sangat jelas terlihat. Subversi hirarkis terhadap kesetaraan gender menjadi asal mula diskusi surreal tentang “tahbisan” perempuan, yang "eksperimen pastoralnya" sudah disetujui untuk dimulai dan akan berfungsi sebagai dalih bagi modifikasi doktrin resmi mengenai Sakramen Tahbisan Imamat di masa depan.
Demikian pula, penerimaan ideologi LGBT yang juga merupakan tujuan globalis, dipindahkan begitu saja ke dalam sinode setelah landasannya diletakkan dalam Fiducia Supplicans. Disini "deep church" bertindak sepenuhnya terpisah dan berlawanan dengan tubuh gerejawi, persis seperti "deep state" yang memerintah dengan melawan kepentingan rakyat.
Terlepas dari setiap artikel iman yang secara pastoral telah dimanipulasi oleh sinode, sangat jelas bahwa tujuan utama yang telah ditetapkan oleh Bergoglio adalah untuk menghancurkan Gereja Katolik dengan mendistorsi hakikat kepausan sebagaimana yang ditetapkan oleh Tuhan kita. Gereja Bergoglio adalah “gereja sinodal,” yang bukan monarkis maupun ilahi, melainkan demokratis dan manusiawi. Wewenangnya bukan merupakan perwujudan sakral dari kuasa Kristus, melainkan ekspresi palsu dan menipu dari sesuatu yang dianggap sebagai “kehendak umat”, atau bahkan lebih buruk lagi, suatu "tanda Roh" yang di baliknya bersembunyi organisasi subversif. Umat Allah sedang ditipu oleh para gembala palsu dan orang-orang upahan.
Segala sesuatu dalam perkataan dan tindakan gereja sinodal adalah dusta. Karena tujuannya adalah untuk memaksakan, di bawah kedok permintaan dari umat, hal-hal yang sebenarnya tidak pernah diminta oleh umat Katolik yang setia, karena bertentangan dengan ajaran Tuhan kita. Wewenang ini, yang telah dirampas untuk tujuan yang berlawanan dengan tujuan yang ditetapkan oleh Yesus Kristus, sepenuhnya tidak sah. Kini menjadi tugas setiap penerus para rasul untuk mengutuk sandiwara sinodal ini, suatu fase akhir dari revolusi konsiliar, di mana Mempelai Anak Domba telah digantikan oleh Pelacur Babilon yang tunduk pada Tata Dunia Baru.
Ada yang berpendapat bahwa tuduhan tentang niat subversif Bergoglio adalah berlebihan dan tidak berdasar, dengan merujuk pada contoh ortodoksi dalam “ensiklik” terbarunya tentang devosi kepada Hati Kudus Yesus. Dokumen ini sebenarnya merupakan pengalihan untuk menipu umat beriman sesuai strategi penipuan khas Jesuit dan Peronist Bergoglio, yang mana hal ini jusru mengkonfirmasi kemunafikan dan ketidakjujuran intelektualnya.
Argumen yang dikemukakan dalam Dilexit Nos – yang dibahas dengan cara seolah anti-modernis – merupakan sebuah usaha ceroboh untuk secara curang merampas kembali pemujaan terhadap Hati Kudus oleh Serikat Yesus, yang selama ini sebenarnya telah menjadi penjaganya.
Devosi ini, yang muncul untuk melawan ajaran sesat Jansenisme, pada akhirnya akan diselewengkan untuk memberikan kesan keteguhan teologis kepada ajaran sesat di sisi yang lain, yaitu kepada suatu bentuk kelonggaran doktrinal dan moral yang menganggap segala sesuatu dapat diterima secara moral karena diasumsikan telah disembuhkan dan diampuni oleh belas kasih Allah yang tak terbatas. Devosi palsu semacam itu sangat konsisten dengan tujuan sinode.
+ Carlo Maria Vigano, Uskup Agung
Domini Nostri Jesu Christi Regis
0 Komentar