Transkrip:
Salve...
Pada video kali ini kita akan kembali membahas potongan video dari Dr. Deky Ngadas yang membahas soal dogma Maria Immaculata. Masih dalam perseteruannya dengan Rm. Patris Allegro. Kita tidak akan membahas keseluruhan video tapi hanya bagian akhirnya yang sangat penting.
Berikut cuplikannya...
[video]
Potongan video tadi adalah lelucon satir tentang seorang bidat yang nekat dan tanpa rasa malu meng-anathema Gereja Kristus. Memang ini di luar akal sehat dan kewarasan, tapi cukup menghibur.
Dr. Deky Ngadas menggunakan Surat Rasul Paulus Gal.1:8-9 sebagai dasar untuk mengutuk Gereja Katolik dengan tuduhan telah mengajarkan injil yang berbeda. Ayat ini memang sering ditafsirkan secara subyektif dan relatif untuk menyerang orang-orang Kristen lain di luar kelompok mereka sendiri. Sayang sekali Dr. Deky Ngadas dengan gelar akademis yang mentereng ternyata terperosok ke dalam cara berpikir subyektif yang picik dan memalukan ini.
Mari kita pahami apa yang dimaksud oleh Rasul Paulus tentang injil yang berbeda itu secara obyektif.
Rasul Paulus tentu tidak berbicara tentang ke-empat kitab-kitab Injil karena pada saat itu belum seluruhnya ditulis. Injil yang dimaksud oleh Rasul Paulus tidak lain adalah keseluruhan Sabda Tuhan yang telah diajarkan kepada para Rasul.
Tuhan kita dalam doa-Nya kepada Bapa mengatakan, "Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya." (Yoh.17:8). Artinya Tuhan sudah mengajarkan seluruh kebenaran kepada para Rasul. Seluruh ajaran kebenaran yang telah diterima para Rasul itu adalah deposit iman yang bersifat tetap dan tidak berubah sepanjang jaman. Deposit iman atau keseluruhan ajaran iman para Rasul inilah yang dimaksudkan sebagai INJIL oleh Rasul Paulus dalam Gal.1:8-9.
Dengan demikian "injil yang berbeda" dalam ayat tersebut adalah semua ajaran Kristen yang menyimpang dari deposit iman, entah itu dengan cara menambah atau menguranginya. Mereka yang mengajarkannya ada di bawah kutukan Rasul Paulus (Gal.1:8-9), layak dihukum mati dengan menggantungkan batu kilangan di leher dan ditenggelamkan ke laut (Mat.18:6), dan juga tidak layak diberi salam atau diterima dalam komunitas (2 Yoh.1:10-11).
Tapi apakah deposit iman ini dapat tetap terjaga utuh di tengah begitu banyaknya gereja Kristen yang berbeda-beda ajaran?
Pasti deposit iman ini tetap terjaga utuh sampai akhir jaman sebab Tuhan sendiri yang mengatakannya, "Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu." (Mat.24:35). Agar deposit iman atau keseluruhan Sabda Tuhan itu tetap terjaga utuh sampai akhir jaman, maka Tuhan mendirikan satu Gereja-Nya yang tidak akan terkalahkan oleh alam maut atau jatuh ke dalam kesesatan (Mat.16:18). Itulah Gereja Katolik yang dipimpin oleh Rasul Petrus dan para penerusnya.
Bagaimana Gereja Katolik dapat menjaga seluruh deposit iman?
Gereja Katolik mampu menjaga keutuhan deposit iman karena Tuhan menyertai Gereja dengan Roh Kudus yang akan memimpin Gereja ke dalam seluruh kebenaran (Yoh.16:13). Karena bimbingan Roh Kudus inilah maka deposit iman di dalam Gereja Katolik pasti tetap utuh terjaga sampai akhir jaman. Tentang bimbingan Roh Kudus ini Konsili Vatikan I menyatakan demikian:
Sebab Roh Kudus dijanjikan kepada para penerus Petrus, bukan supaya mereka, melalui wahyu-Nya, dapat memperkenalkan doktrin baru, melainkan supaya, melalui bantuan-Nya, mereka dapat dengan tekun menjaga dan dengan setia menguraikan wahyu atau deposit iman yang disampaikan oleh para rasul.
(Pastor Aeternus, Konsili Vatikan I)
Dengan demikian semua dogma yang muncul dalam sejarah Gereja Katolik bukanlah penambahan terhadap deposit iman, tapi penjelasan atau penegasan dari apa yang sudah tersimpan di dalam deposit iman. Contohnya, dogma Trinitas yang ditetapkan pada Konsisli Nicea tahun 325, bukanlah penambahan ajaran kebenaran baru tapi penjelasan dari apa yang sudah ada dalam deposit iman. Begitu juga dengan semua dogma-dogma Gereja lainnya.
Perlu dicatat baik-baik bahwa bimbingan Roh Kudus hanya diberikan secara eksklusif kepada Gereja Katolik, bukan kepada gereja-gereja lain.
Mengapa demikian?
Sebab jika Roh Kudus membimbing semua gereja dan faktanya gereja-gereja tersebut mengajarkan ajaran yang berbeda-beda, maka itu berarti Roh Kudus telah mengajarkan kebenaran yang berbeda-beda, saling bertentangan, dan membuat perpecahan. Hal itu tentu saja mustahil! Roh Kudus memang berkarya juga di luar Gereja Katolik, tapi bukan untuk membimbing mereka dalam kebenaran. Roh Kudus berkarya di gereja-gereja non-Katolik dengan tujuan untuk membimbing mereka agar kembali bersatu di dalam Gereja Katolik (Yoh.10:16).
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa HANYA di dalam Gereja Katolik saja deposit iman tetap terjaga utuh dan diajarkan kepada manusia sepanjang jaman berkat bimbingan dan penyertaan Roh Kudus. Sementara di gereja-gereja lain, baik itu Ortodoks mapun Protestan, deposit iman sudah tidak utuh lagi karena tidak ada penyertaan Roh Kudus pada mereka. Itu sebabnya dogma extra ecclesiam nulla salus atau di luar Gereja tidak ada keselamatan menjadi sangat benar!
Di Ortodoks mereka menyangkal filioque dan beberapa dogma Gereja Katolik. Sementara di Protestan keadaannya lebih parah lagi! Akibat prinsip sesat sola scriptura mereka telah menyangkal seluruh ajaran lisan dari para Rasul yang tidak tertulis di dalam Kitab suci. Jadi baik Ortodoks maupun Protestan, keduanya telah mengajarkan 'injil yang berbeda' dan ada di bawah kutukan Rasul Paulus. Dengan demikian justru Dr. Deky Ngadas yang sebenarnya telah di-anathema oleh Rasul Paulus dan ajarannya yang menyesatkan harus dijauhi! Semakin pintar bidat terkutuk itu mengolah kata-kata dalam pengajarannya, semakin berbahaya dan semakin menyesatkan!
Lalu bagaimana dengan kritik-kritik Dr. Deky Ngadas dalam video yang diklaimnya telah membuktikan kekeliruan dogma Gereja Katolik?
Deposit iman yaitu seluruh ajaran iman para Rasul harus tetap terjaga sampai akhir jaman (Mat.24:35). Itu Sabda Tuhan yang infallible dan tidak dapat diganggu gugat! Dengan demikian jika dogma Gereja Katolik disebutnya mengandung kekeliruan maka dia harus menunjukkan dimanakah deposit iman itu tetap terjaga utuh di luar Gereja Katolik? Jika tidak mampu menunjukkan, maka penyangkalannya terhadap dogma Gereja Katolik sama artinya dengan menyangkal janji Kristus terhadap Gereja yang didirikan-Nya. Dan karena janji Kristus tidak mungkin gagal maka tuduhannya terhadap dogma Gereja Katolik tidak mungkin benar. Sesederhana itu...
Jadi apakah Dr. Deky Ngadas mampu menunjukkan dimana deposit iman tetap terjaga utuh di luar Gereja Katolik? Mari kita tunggu sama-sama....
Terima kasih atas perhatian anda...
Viva Christo Rey!
0 Komentar