Benarkah Paus Fransiskus Mengatakan Janin BUKAN Manusia?

 


Transkrip:

Salam damai dan sejahtera bagi kita semua...

Video di awal tadi adalah cuplikan wawancara eksklusif Paus Fransiskus dengan 'Telemundo News' yang dipublikasikan di website mereka tanggal 26 Mei 2023. Ketika ditanya pandangannya soal aborsi, Paus Fransiskus - pemimpin tertinggi Gereja Katolik di dunia - sama sekali tidak merujuk pada ajaran Gereja yang dengan jelas menyatakan sejak pembuahan janin sudah memiliki martabat hidup manusiawi. Sebaliknya dia malah menggunakan sains sebagai dasar dari pandangannya. 

Akibatnya Paus Fransiskus sama sekali tidak berbicara soal eksistensi kehidupan sejak pembuahan, tapi sebulan setelah pembuahan dengan alasan pada saat itu semua organ sudah terbentuk dan DNA sudah jelas.

Lebih celakanya lagi, meski Paus Fransiskus mengakui adanya kehidupan dalam janin sebulan setelah pembuahan, dia menolak mengakui janin tersebut memiliki martabat manusiawi. Ini posisi yang jelas bertentangan dengan ajaran Gereja Katolik! Bahkan Gereja Katolik pasca-konsili yang sudah tercemar gagasan bidat modernisme masih memiliki posisi yang benar dalam hal ini, sebagaimana yang dinyatakan dalam Katekismus Gereja Katolik:

Oleh karena embrio sejak pembuahan harus diperlakukan sebagai pribadi, maka ia, sebagaimana setiap manusia yang lain, sejauh mungkin harus dipertahankan secara utuh, dirawat, dan disembuhkan. (KGK 2274).

Selain itu, pandangan yang menyebut janin sebagai mahluk hidup tapi bukan manusia membuat pendukung aborsi memperoleh dasar yang kuat bagi pilihan mereka. Pertanyaan Paus Fransiskus, "...apakah boleh menghilangkan mahluk hidup untuk menyelesaikan masalah?" Sejauh mahluk hidup itu bukan manusia, jawabannya jelas YA. Bukankah kita boleh-boleh saja membunuh kecoa atau tikus yang mengganggu rumah kita? Kita tidak dapat menghilangkan mahluk hidup untuk menyelesaikan masalah hanya jika mahluk hidup tersebut adalah manusia!

Lalu apakah Paus Fransiskus melakukan kesalahan yang tidak disengaja?

Sayangnya dalih kesalahan yang tidak disengaja ini tak dapat digunakan karena pada bulan November 2022 Paus Fransiskus juga membuat pernyataan yang sama dalam wawancaranya dengan majalah "America" di Santa Marta, Vatikan. Pada kesempatan itu, ketika ditanya soal aborsi Paus Fransiskus juga menolak menyebut janin memiliki martabat manusiawi dengan alasan hal itu masih diperdebatkan.

Memang dunia hukum, politik, bahkan termasuk SAINS yang konon menjadi rujukan kebenaran manusia modern masih memperdebatkannya. Tapi Gereja Katolik sudah punya pandangan yang definitif dan konsisten soal itu, yaitu janin sejak pembuahan memiliki martabat hidup manusiawi!

Lalu menjadi pertanyaan, mengapa Paus Fransiskus sengaja membuat pernyataan yang bertentangan dengan ajaran Gereja Katolik yang dipimpinnya?

Kita akan mudah memahami persoalan ini kalau kita sadar bahwa Konsili Vatikan II melalui Dei Verbum 8 mengajarkan adanya evolusi Sabda Tuhan, dimana dialektika hegelian adalah mekanisme perubahannya. Dari sudut pandang kaum modernis, apa yang dilakukan Paus Fransiskus adalah menciptakan antitesis bagi ajaran Gereja yang dianggapnya sebagai tesis. Diharapkan dengan berjalannya waktu dan proses dialektika berupa diskusi ataupun perdebatan, akan dicapai suatu sintesis yang merupakan sikap kompromi dari pandangan Gereja dan pandangan dunia.

Dari perspektif Konsili Vatikan II yang mempercayai evolusi Sabda Tuhan, Paus Fransiskus sama sekali tidak melanggar ajaran Gereja Katolik karena ajaran Gereja tidak bersifat absolut melainkan dapat berkembang dan berubah sesuai tuntutan jaman. Yang dilakukan Paus Fransiskus hanyalah membuat antitesis sesuai kebutuhan jaman. Selanjutnya melalui proses dialektika dengan ajaran Gereja sebelumnya, kelak akan dihasilkan sintesis yang nantinya digunakan sebagai ajaran Gereja Katolik yang baru.

Itulah buah-buah Konsili Vatikan II....

Setelah melihat ini semua, masihkah anda terus mendukung Konsili Vatikan II yang akan terus mengubah ajaran Gereja?

Mari kita selamatkan Gereja Katolik dari kerusakan semakin parah dengan menolak Konsili Vatikan II dan bergabung dalam sisa umat yang setia. Tuhan sungguh menghendakinya!

Terima kasih atas perhatian anda...

Viva Christo Rey!

Posting Komentar

0 Komentar