Solve et Coagula Dan New Normal, Apa Hubungannya?


Pax vobis, salam damai bagi kita semua...

Surat Uskup Agung Vigano kepada Presiden Donald Trump mengandung pesan profetik yang sangat kuat. Ia menjelaskan kepada Presiden Trump tentang peperangan rohani yang sudah dinubuatkan dalam Alkitab sebagai permusuhan antara keturunan Perempuan dan keturunan Ular, sedang termanifestasi di Amerika Serikat dalam bentuk berbagai kekacauan sosial dan politik. 

Uskup Agung Vigano juga menjelaskan bahwa mereka berdua sedang berjuang melawan musuh yang sama namun dengan senjata yang berbeda. Mereka berdua berjuang melawan kekuatan jahat yang sedang berupaya membangun sebuah Tatanan Dunia Baru.

Ada sebuah ungkapan bahasa latin yang digunakan Uskup Agung Vigano dalam suratnya, yaitu 'solve et coagula'. Tampaknya Uskup Vigano sedang memberikan isyarat khusus tentang apa yang sedang terjadi.

Apa itu 'solve et coagula'?

Arti harafiahnya adalah mencairkan dan mengentalkan kembali. Ini istilah yang digunakan oleh para alkemis abad pertengahan dalam upaya mereka untuk mengubah unsur-unsur metal yang satu menjadi metal yang lain. Prinsipnya, metal yang lama harus dicairkan agar unsur-unsurnya terurai dan setelah itu digabungkan kembali dengan formula tertentu untuk menjadi metal yang baru. Cita-cita mereka adalah dapat mengubah metal biasa menjadi emas. Tentu saja itu tidak pernah berhasil...

Prinsip 'solve et coagula' ini kemudian diadopsi oleh kaum freemason sebagai formula untuk melakukan perubahan peradaban. Dengan prinsip ini, jika suatu tatanan baru akan dimunculkan dalam suatu masyarakat, maka tatanan yang lama harus dibuat cair dan dipisah-pisahkan. Setelah itu masyarakat dapat direkatkan kembali dengan sistem yang baru.

Prinsip ini bertentangan, atau bahkan secara aktif melawan Gereja Katolik. Untuk mencapai tujuannya dalam mengubah peradaban, mereka harus menghancurkan atau mengubah Gereja Katolik yang menjadi penghalang utama mereka. Itu sebabnya Gereja Katolik menempatkan organisasi freemasonry sebagai musuh besar yang dikecam oleh banyak Paus sejak organisasi itu didirikan tiga abad yang lalu.

Prinsip 'solve et coagula', sebagaimana prinsip-prinsip masonik lainnya, sudah pasti terinspirasi oleh iblis. Itu sebabnya kata-kata 'solve et coagula' ada dalam setiap gambar Baphomet yang menjadi lambang iblis. Itu tidak lain adalah prinsip satanik dalam melakukan perubahan politik, sosial, dan religius. Tujuan akhirnya adalah untuk membangun menara babel baru, Tatanan Dunia Baru, yaitu suatu peradaban manusiawi tanpa Tuhan.

Prinsip satanik dan masonik yang bertujuan sama namun lebih kongkrit adalah 'ordo ab chao'. Arti harafiahnya adalah 'tatanan yang muncul dari kekacauan'. Dalam prinsip 'ordo ab chao', upaya mencairkan masyarakat itu dilakukan dengan lebih jelas, yaitu dengan memanfaatkan atau menimbukan kekacauan, kebingungan, dan anarki.

Prinsip inilah yang kemudian digunakan oleh kaum kiri, sosialis, dan marxis di seluruh dunia dalam menjalankan rencana dan aktivitas mereka. Mereka akan memanfaatkan setiap kerusuhan atau kekacauan yang terjadi di masyarakat untuk memperbesarnya dan membuat keadaan masyarakat menjadi lumpuh. Dengan demikian mereka dapat memaksakan sistem mereka sebagai solusi untuk memulihkan kembali tatanan masyarakat. Apabila kerusuhan yang dibutuhkan tidak ada, mereka harus berusaha membuatnya! Maka tidak perlu heran jika kaum kiri, sosialis, dan marxis hampir selalu menjadi dalang dalam setiap gerakan revolusi.

Agenda satanik inilah yang diihat oleh Uskup Agung Vigano sedang terjadi di Amerika Serikat, sehingga dia merasa perlu mengingatkan Presiden Donald Trump dan memberikan dukungannya. 

Celakanya, apa yang terjadi di Amerika Serikat adalah bagian dari upaya perubahan yang bersifat global. Sedikit atau banyak upaya perubahan untuk membangun Tatanan Dunia Baru ini juga terjadi di Indonesia. Hanya saja sepertinya perubahan tersebut terjadi tanpa perlawanan. Kedekatan pemerintah kita dengan China yang kental dengan sistem marxis-komunisnya, ketaatan pemerintah pada PBB, dan semangat anti Trump yang dihembuskan media-media kacung globalis membuat negara kita hampir dipastikan sedang masuk ke dalam jalur pembentukan Tatanan Dunia Baru. Sementara itu Gerejapun tidak punya sikap selain mengikuti apa kata pemerintah...

Lihatlah apa yang terjadi setelah kekacauan akibat wabah virus korona ini berjalan sekian lama? Pemerintah sibuk mencanangkan negeri kita masuk ke era 'new normal', yang tidak lain adalah langkah awal menuju Tatanan Dunia Baru! Tepat seperti rancangan strategi 'ordo ab chao', yaitu tatanan yang muncul dari kekacauan. 

Jika pemerintah tidak kritis dan waspada, negara ini akan terjebak ke dalam Tatanan Dunia Baru yang dirancang kaum globalis. Itu sama saja dengan kita kembali ke jaman penjajahan, bahkan mungkin lebih buruk lagi.

Seperti kata Uskup Vigano dalam suratnya kepada Donald Trump, tidak ada senjata yang lebih kuat untuk menghadapi itu selain dari doa.

Semoga Tuhan menolong kita...
Viva Christo Rey....



Posting Komentar

0 Komentar