Nabi-Nabi Palsu Di Sekitar Kita | Para Penyembuh Palsu Yang Memanipulasi Nama Yesus


 Nabi-nabi Palsu Di Sekitar Kita
-------------------------------

Pax vobis, salam damai dan sejahtera bagi kita semua...

Video ini saya buat karena keprihatinan terhadap apa yang menimpa teman saya. Dia seorang Katolik yang anaknya menderita autis. Setelah bertahun-tahun mencoba berbagai upaya pengobatan dan terapi, tampaknya belum memberikan hasil yang baik. Akhirnya teman saya tertarik pada pelayanan kesembuhan rohani yang diadakan oleh seorang pendeta terkenal dari kelompok pentakosta.

Tentu saja saya berupaya untuk mencegahnya dengan mengatakan ajaran dan praktek pendeta tersebut bertentangan dengan iman Katolik. Tapi dia tetap pada keputusannya dengan berdalih, "Ah... yang penting dia menyembuhkan dalam nama Yesus! Saya percaya karena buktinya sudah banyak...!"

Saya tidak bisa berbuat lebih banyak lagi dan itu adalah pilihannya.

Saya yakin teman saya tidak sendiri, ada banyak orang Katolik lain yang terjebak pada hal serupa dengan alasan yang kurang lebih juga sama. Mereka percaya karena kesembuhan atau mujizat itu dilakukan dalam nama Yesus dan konon buktinya pun ada!

Banyak sekali orang Kristen yang melupakan pesan Injil ini:

"Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Mat.7:22-23).

Tuhan sudah mengingatkan kita akan ada waktunya dimana banyak orang yang mengaku Kristen, mampu mengadakan berbagai mujizat dalam nama-Nya, tapi Tuhan sama sekali tidak mengenal mereka! Bahkan Tuhan menganggap mereka sebagai pembuat kejahatan. Artinya penyembuhan atau mujizat yang mereka lakukan dalam nama Yesus ternyata tidak berasal dari Tuhan! Lalu dari mana kuasa itu berasal? Tentu saja dari musuh-Nya karena Tuhan kita jelas menyebut mereka sebagai pembuat kejahatan!

Dengan demikian kita tidak boleh mempercayai begitu saja setiap praktek penyembuhan atau mujizat yang menggunakan nama Yesus. Injil jelas mengatakan perbuatan seperti itu dapat berasal dari kuasa gelap!

Tapi apakah orang yang mengadakan pelayanan penyembuhan dan mujizat dalam nama Tuhan pasti berasal dari kuasa gelap dan harus dilarang? Tidak juga, karena Injil mengingatkan kita kisah ini:

Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita." (Mrk.9:38-40).

Dalam ayat ini Tuhan malah membenarkan orang yang mengusir setan dalam nama-Nya, sekalipun orang tersebut bukan pengikut-Nya. Mengapa demikian? Karena orang tersebut tidak melawan Tuhan.

Ini kebalikan dengan ayat sebelumnya dimana Tuhan kita malah mengecam orang-orang yang mengaku sebagai pengikut-Nya dan melakukan penyembuhan atau mujizat dalam nama-Nya. Bagi Tuhan, mereka adalah orang-orang yang melawan Dia dan memanfaatkan nama-Nya untuk mendukung kejahatan mereka.

Kalau kita perhatikan ayat Injil Matius tadi, orang-orang ini sebenarnya tidak sadar kalau mereka telah bertindak melawan Tuhan. Itu bisa dilihat dari tindakan mereka yang berseru, "Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?"

Jelas mereka tidak tahu jika mereka sebenarnya telah melakukan kesalahan terhadap Tuhan!

Dari sini dapat saya simpulkan orang-orang yang disebut dalam Injil Matius tadi adalah kaum bidat dan skismatik! Mengapa demikian? Karena kaum bidat adalah orang Kristen yang menolak sebagian ajaran Tuhan. Demikian juga kaum skismatik, mereka menerima hampir semua ajaran Tuhan tapi menolak kepemimpinan Paus. Karena mereka sebenarnya masih mengikuti sebagian besar ajaran Tuhan, maka mereka pun mengira masih sebagai pengikut Tuhan. Tapi sayangnya di mata Tuhan tidak demikian.

Ingat saja perkataan Rasul Yakobus yang pernah saya kutip di video sebelumnya:

Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya (Yak.2:10).

Menurut Rasul Yakobus mereka yang menolak sebagian ajaran Tuhan, termasuk yang terkecil sekalipun, telah bersalah terhadap seluruh ajaran Tuhan! Kita bisa membayangkan mereka ini seperti Adam dan Hawa yang harus keluar dari Taman Eden meski hanya melakukan satu pelanggaran. Begitu juga kaum bidat dan skismatik tidak lagi menjadi bagian dari Gereja-Nya ketika mereka menolak satu atau lebih ajaran-ajaran Tuhan!

Pertanyaannya, apa kejahatan yang tanpa sadar dilakukan semua orang Kristen yang bukan bagian dari Gereja-Nya?

Kita bisa melihat dari ayat yang mengawalinya:

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. (Mat.7:21).

Dari Doa Bapa Kami yang diajarkan Tuhan, kehendak Bapa adalah menghadirkan Kerajaan-Nya di atas bumi agar keadaan di bumi menjadi seperti di dalam surga! Untuk mewujudkan Kerajaan Allah di bumi itulah Tuhan mendirikan institusi Gereja-Nya dengan menunjuk Petrus sebagai pemimpinnya.

Sama seperti tidak ada yang dapat sampai kepada Bapa kalau tidak melalui Yesus, demikian juga tidak ada yang dapat sampai ke dalam Kerajaan Allah jika tidak melalui Gereja-Nya. Tidak ada sarana lain yang dapat digunakan untuk mewujudkan Kerajaan Allah di bumi! Hanya melalui Gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus sajalah Kerajaan Allah di bumi dapat diwujudkan.

Kalau tidak percaya, silahkan tanyakan orang-orang Ortodoks dan Protestan untuk menjelaskan bagaimana Kerajaan Allah dapat diwujudkan tanpa melalui Gereja Katolik. Mereka tidak akan sanggup menjawabnya! Sangat tidak mungkin Tuhan mendirikan Gereja-Nya yang dipimpin oleh Petrus untuk hal yang sia-sia!

Kita sering mendengar sebagian orang Kristen berkata, yang penting percaya pada Yesus, institusi Gereja tidak penting. Mereka salah besar! Melalui Doa Bapa Kami dengan amat jelas Tuhan menginginkan kita untuk mengharapkan terwujudnya Kerajaan Allah di bumi. Dan itu hanya mungkin terwujud melalui Gereja Katolik yang didirikan-Nya!

Maka semua orang Kristen yang menolak untuk bergabung di dalam Gereja Katolik dipandang Tuhan sebagai orang-orang yang menolak untuk mewujudkan Kerajaan Allah. Apalagi kalau mereka ingin membangun persatuan Kristen di luar Gereja Katolik melalui gerakan ekumenisme! Mereka bukan hanya menolak tapi menentang rencana Tuhan untuk mewujudkan Kerajaan Allah!

Itulah kejahatan mereka!

Tuhan berkata, "Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku ..." (Mat.12:20). Demikianlah semua orang yang menolak bersama-sama Tuhan untuk mewujudkan Kerajaan Allah melalui Gereja-Nya, dipandang sebagai orang yang melawan Tuhan! Ini juga berlaku bagi orang-orang Katolik yang mendukung Konsili Vatikan II karena mereka menginginkan persatuan Kristen yang palsu melalui ekumenisme dengan mengkompromikan kebenaran dan mentoleransi kesesatan. Lebih dari itu, persatuan Kristen melalui ekumenisme jelas melawan kehendak Tuhan untuk mewujudkan Kerajaan-Nya!

Jadi sekedar percaya Yesus sebagai Tuhan saja tidak cukup, orang harus menjadi anggota Gereja-Nya. Dan menjadi anggota Gereja-Nya juga belum cukup, orang harus ikut aktif mewujudkan Kerajaan Allah di bumi tanpa ekumenisme. Itulah yang dikehendaki Tuhan!

Sekarang kembali ke persoalan awal... Apakah orang-orang Kristen non-Katolik yang menjalankan pelayanan penyembuhan atau berbagai mujizat dalam nama Tuhan itu tergolong orang-orang yang membuat kejahatan sesuai Mat.7:22-24?

Jawabannya bergantung pada sikap mereka! Apakah mereka punya kerinduan dan keinginan kuat untuk ikut mewujudkan Kerajaan Allah melalui Gereja Katolik atau tidak? Apakah mereka menolak agenda ekumenisme yang berasal dari iblis dan memilih kembali bersatu ke dalam Gereja Katolik seperti yang dikehendaki Tuhan atau tidak?

Kalau ya, maka kita tidak perlu memandang negatif pelayanan mereka meskipun mereka bukan anggota Gereja Katolik. Mungkin saja pelayanan itu bagian dari proses perjalanan kembali mereka untuk bergabung ke dalam Gereja Katolik. Orang seperti itu tidak melawan rencana Tuhan dan ada di pihak kita.

Tapi kalau tidak, maka mereka sedang melawan rencana Tuhan dan kuasa yang mereka gunakan adalah kuasa gelap meskipun mereka menyebut nama Yesus. Mereka tidak lebih dari nabi-nabi palsu yang akan menyesatkan banyak orang! Demi keselamatan jiwa, sebaiknya kita jauhi pelayanan semacam itu!


Terima kasih atas perhatian anda...

Viva Christo Rey!

Posting Komentar

0 Komentar