Gerakan Karismatik katolik, Voodoo, Dan Black Magic | Tanggapan Untuk MEA CVLPA

 

Pax vobis, salam damai dan sejahtera bagi kita semua..

Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih banyak pada Pater Kaisar Sihombing yang berkenan meluangkan waktunya untuk menanggapi video saya tentang karismatik di channel Mea Cvlpa miliknya.

Semoga ini dapat menjadi diskusi yang sehat dan ikut membangun sikap kritis kita sebagai anggota Gereja Katolik.

To the point saja...

Sayang sekali tanggapan Pater Mea Cvlpa sepertinya terjebak pada argumen orang-orangan sawah (strawman fallacy). Maksud saya, sekalipun argumen dan data-data yang digunakan benar, namun tidak menyentuh esensi permasalahan yang saya angkat dalam video-video CN tentang karismatik.

Oleh karenanya saya ingin memberikan tanggapan balik agar persoalannya menjadi lebih jelas dan Pater Mea Cvlpa bisa menanggapi lagi dengan lebih baik.

Misalnya saja dalam salah satu video Pater Mea Cvlpa mengatakan kuasa gelap tidak hanya bisa mempengaruhi gerakan karismatik saja, tapi semua kegiatan dan kelompok dalam Gereja Katolik dapat dipengaruhi oleh kuasa gelap.

Pernyataan itu benar, tapi sayangnya tidak menyentuh persoalan yang saya angkat dalam video. Kalau dicermati dengan teliti maka yang saya angkat adalah fakta bahwa gerakan karismatik bukan sekedar dipengaruhi kuasa gelap.. tapi BERASAL dari kuasa gelap. Itu dua hal yang berbeda!

Agar makin jelas, berdasarkan roh yang menginspirasinya gerakan karismatik Katolik sebenarnya sama saja dengan voodoo, black magic, yoga kundalini, atau debus. Semuanya berasal dari kuasa gelap dan najis! Kalau kita beranggapan mustahil ada voodoo Katolik, black magic Katolik, yoga kundalini Katolik, atau debus Katolik, maka seharusnya gerakan karismatik Katolik juga tidak perlu ada!

Kalau soal pengaruh kuasa gelap, saya setuju 100% itu bisa terjadi dimana saja di dalam Gereja Katolik. Kita tidak perlu heran karena di Taman Eden sekalipun iblis bisa menyelinap ke dalamnya dan berhasil menipu Adam dan Hawa! Maka di dalam Gereja Katolik pun sama!

Jadi Pater Mea Cvlpa perlu memberi tanggapan sekali lagi benarkah gerakan karismatik Katolik BERASAL dari kuasa gelap?

Perlu diingat, gerakan karismatik Katolik berawal tahun 1967 dari dua orang profesor di Universitas Katolik Duquerne, Amerika Serikat. Mereka tertarik mengikuti kegiatan sebuah kelompok pentakosta dan mendapat penumpangan tangan. Selanjutnya mereka mengumpulkan mahasiswa di universitas tersebut dan membentuk kelompok yang serupa dengan gerakan pentakosta!

Itulah awal dari munculnya gerakan karismatik di Gereja Katolik!

Karena pelopornya mendapat penumpangan tangan atau pencurahan roh dari orang-orang di kelompok pentakosta, maka gerakan karismatik Katolik pasti berasal dari roh yang sama dengan roh yang menginspirasi gerakan pentakosta.

Gerakan karismatik Katolik sekarang sudah resmi diterima oleh hirarki Gereja Katolik. Bagi sebagian orang akan sulit membayangkan jika gerakan yang sudah resmi ini berasal dari kuasa gelap. Tapi pasti akan lebih mudah kalau kita melihat pada sumbernya langsung, yaitu pada gerakan pentakosta!

Sekarang mari kita mempertanyakan secara kritis, benarkah gerakan pentakosta berasal dari Roh Kudus?

Jika benar maka gerakan karismatik Katolik juga berasal dari Roh Kudus. Sebaliknya jika tidak maka gerakan karismatik Katolik juga tidak berasal dari Roh Kudus! Mengapa demikian? Karena gerakan karismatik Katolik memang berasal dari gerakan pentakosta, maka roh yang menginspirasi keduanya pasti sama.

Menurut sejarahnya, gerakan ini berawal dari karunia bahasa roh yang didapat oleh Agnes Ozman setelah menerima penumpangan tangan dari Charles Parham pada tanggal 1 Januari 1901. Tepat di tanggal yang sama Paus Leo XIII mengumandangkan lagu "Veni Creator Spiritus" untuk membuka abad 20 bagi karya Roh Kudus.

Mari kita berpikir kritis...

Apabila yang memberi karunia bahasa roh pada Agnes Ozman adalah Roh Kudus, maka ada dua kemungkinan:

1. Roh Kudus salah alamat. Yang mengharapkan kedatangan Roh Kudus adalah Paus Leo XIII, tapi Roh Kudus menjawabnya dengan datang di kelompok pentakosta yang ada di luar Gereja Katolik. Tentu saja ini mustahil. Saya sudah menunjukkan bahwa permohonan Paus Leo XIII sudah dijawab Roh Kudus di dalam Gereja Katolik. Beberapa diantaranya adalah terpilihnya Paus Pius X pada tahun 1903 dan pesan-pesan Bunda Maria di Fatima tahun 1917.

2. Roh Kudus telah melecehkan Gereja Katolik. Menurut pandangan Gereja Katolik berdasarkan Konsili Trente, gerakan pentakosta adalah kelompok bidat! Dengan demikian pencurahan "Roh Kudus" di kelompok pentakosta yang bertepatan dengan pengharapan Paus Leo XIII atas kedatangan Roh Kudus seolah merupakan pembenaran terhadap kelompok bidat tersebut dan sekaligus pelecehan terhadap Gereja Katolik. Ini pun mustahil! Tuhan Yesus mengutus Roh Kudus untuk mengajarkan kebenaran pada Gereja dan menyertainya sampai akhir jaman, bukan untuk melecehkannya.

Dengan mustahilnya dua kemungkinan tersebut kita bisa pastikan roh yang berkarya di gerakan pentakosta bukan Roh Kudus!

Ini juga didukung oleh pernyataan kelompok Lutheran di Jerman pada tahun 1909 yang mengatakan gerakan pentakosta berasal dari kuasa gelap! Bahkan pernyataan ini diulangi lagi secara konsisten pada tahun 1963 ketika gerakan pentakosta berkembang semakin pesat.

Berikut adalah kutipan yang saya ambil dari video di channel Dr. Paskalis Edwin..

[video klip]

Yang makin menegaskan gerakan pentakosta bukan berasal dari Roh Kudus adalah buah-buahnya!

Apabila karunia roh dalam gerakan pentakosta berasal dari Roh Kudus maka cepat atau lambat kelompok tersebut akan didorong untuk kembali bersatu ke dalam Gereja Katolik. Tapi yang terjadi justru sebaliknya! Karunia roh dalam gerakan pentakosta malah dipandang sebagai pembenaran bagi kelompok tersebut untuk tetap terpisah dari Gereja Katolik. Selama satu abad lebih munculnya gerakan pentakosta, tidak ada sedikitpun keinginan mereka untuk kembali bersatu ke dalam Gereja Katolik. Maka sudah pasti yang berkarya dalam kelompok tersebut bukan Roh Kudus.

Karenanya gerakan karismatik Katolik yang berasal dari gerakan pentakosta sudah pasti juga tidak berasal dari Roh Kudus. Dengan alasan itu maka saya katakan dengan tegas bahwa gerakan karismatik Katolik berasal dari kuasa gelap. Sama seperti voodoo, black magic, yoga kundalini, maupun debus.

Nah, silahkan Pater Mea Cvlpa memberikan tanggapan soal ini...

Selanjutnya Pater Mea Cvlpa memberi argumen bahwa gerakan karismatik punya buah-buah yang baik sehingga eksistensinya layak untuk dipertahankan. Ini sikap yang sangat berbahaya. Kalau kita sudah tahu atau memiliki alasan yang cukup untuk meyakini bahwa gerakan karismatik berasal dari kuasa gelap, seharusnya kita tidak perlu lagi mempertimbangkan buah-buahnya.

Semua kesesatan pasti memiliki kebaikan dan punya buah-buah yang tampak baik. Tanpa adanya kebaikan dan buah-buah yang tampak baik, kesesatan tidak memiliki kekuatan untuk menyesatkan banyak orang. Maka membela gerakan karismatik semata-mata berdasarkan buah-buahnya yang tampak baik hanya akan menjadi LEGITIMASI BAGI KARYA IBLIS di dalam Gereja! Ini amat sangat berbahaya dan dapat menyesatkan banyak jiwa! Rasul Paulus juga sudah mengingatkan kita untuk tidak mengharapkan buah yang baik dari sesuatu yang jahat (Rm.3:8).

Argumen orang-orangan sawah lainnya dari Pater Mea Cvlpa adalah pernyataannya yang mengatakan saya salah karena menyamakan manna dengan karunia berbahasa roh. Kemudian Pater Mea Cvlpa menjelaskan manna dalam konteks sebagai tanda atau "type" dari Sakramen Ekaristi yang menjadi makanan rohani bagi umat Allah.

Silahkan simak kembali video yang saya buat...

Saya sama sekali tidak menyamakan manna dengan bahasa roh dalam konteks yang dimaksud oleh Pater Mea Cvlpa. Saya mengambil manna sebagai contoh adanya karunia Allah yang bersifat sementara dan tidak diberikan lagi setelah karunia itu tidak diperlukan. Itu akan membantu kita memahami mengapa sejak abad ke-4 karunia bahasa roh tidak lagi terdengar di sepanjang sejarah Gereja.

Jadi kesamaan antara manna dan bahasa roh yang saya maksudkan adalah: keduanya bersifat sementara dan tidak diberikan lagi setelah karunia tersebut sudah tidak dibutuhkan. Ini tidak ada hubungannya dengan manna sebagai simbol bagi Ekaristi!

Selanjutnya Pater Mea Cvlpa juga mempertanyakan soal kasus kerasukan setan yang terjadi dalam gerakan karismatik, sebagaimana yang saya angkat dalam video. Apakah kasus tersebut cukup representatif untuk menyimpulkan adanya masalah dalam gerakan karismatik? Begitu kurang lebih yang dipertanyakan oleh Pater Mea Cvlpa.

Sangat disayangkan Pater Mea Cvlpa seolah menyepelekan kasus kerasukan setan ini. Padahal kasus tersebut langsung berkaitan dengan keselamatan jiwa. Sebagai seorang gembala seharusnya Pater Mea Cvlpa menaruh perhatian khusus dan tidak memandangnya sebelah mata. Tidak perlu menunggu jumlah kasus mencapai persentasi tertentu, cukup satu kasus saja seharusnya pihak hirarki perlu mengadakan penyelidikan secara serius karena ini menyangkut keselamatan jiwa-jiwa!

Lalu di video lain Pater Mea Cvlpa juga menyinggung soal orang-orang Katolik tradisional yang menginginkan kembalinya Misa Tradisional berbahasa latin. Menurutnya bahasa latin itu tidak banyak dimengerti orang dan penggunaannya tidak membantu orang untuk menghayati Misa, mengapa harus dipertahankan?

Tanggapan saya singkat saja...

Bukankah bahasa latin bisa dipelajari sehingga cepat atau lambat umatpun dapat memahami maknanya? Selain itu dalam lembaran teks Misa Latin Tradisional umumnya selalu disertakan terjemahannya, jadi umat yang bisa baca tulis dipastikan mengerti artinya! Dengan demikian alasan penggunaan bahasa latin menghalangi penghayatan umat terhadap Misa adalah alasan yang dibuat-buat.

Yang paling ironis, mengapa bahasa latin yang dapat dipelajari ini disingkirkan sementara bahasa roh syabalabalabala yang mustahil dipahami siapapun malah terus didukung? Rasanya kok seperti munafik ya?

Saya kira sementara tanggapan saya atas video-video Pater Mea Cvlpa yang menanggapi soal gerakan karismatik saya cukupkan sampai disini dulu. Semoga ini dapat memperjelas masalah dan Pater Mea Cvlpa bisa memberikan tanggapan yang lebih tepat sasaran.

Terima kasih atas perhatian anda..

Viva Christo Rey!

Posting Komentar

0 Komentar