Transkrip:
Salam damai dan sejahtera...
Beberapa hari terakhir ini dunia medsos kekristenan digaduhkan dengan perdebatan soal salib, apakah penyaliban Yesus itu rencana Bapa di surga atau rencana iblis. Konon masalah ini dipicu oleh pernyataan EDIS TV, seorang apologet kristen dengan banyak follower, yang dalam sebuah perdebatannya dengan seorang muslim menyatakan bahwa penyaliban itu adalah rencana iblis. Pernyataan ngawur ini kemudian diprotes oleh orang-orang Protestan lain dan menjadi perdebatan yang ramai sampai hari ini. Setiap pendeta dan apologet berlomba memberikan penjelasan terbaik versi mereka tentang salib yang hanya menghasilkan beragam pandangan atau tafsir. Selama berhari-hari kita dijejali tontonan debat omong kosong dan upaya klarifikasi dari para pendeta serta apologet Protestan, yang mirip dengan anak-anak SD sedang berdebat dan membahas kebijakan politik negara. Menggelikan, tak bermanfaat, dan sekaligus mempermalukan diri mereka sendiri.
Dari kegaduhan tersebut kita semua bisa melihat betapa rapuhnya iman Protestan yang tidak mampu menghadirkan doktrin yang jelas tentang momen terpenting dari karya keselamatan Tuhan kita. Ini tentu akan menimbulkan kebingungan diantara orang-orang Protestan dan sekaligus pertanyaan besar, "Layakkah saya mempercayakan keselamatan kekal pada gereja-gereja yang tidak mampu menjelaskan penyaliban Tuhan Yesus Kristus?"
Bagi iman Katolik, penyaliban Yesus Kristus adalah pusat dari seluruh karya keselamatan. Itu adalah misteri iman yang sangat dalam sekaligus sumber rahmat terbesar bagi manusia. Di dalamnya terdapat kurban sempurna yang menebus dosa manusia dan sekaligus pernyataan kasih Allah yang terbesar. Mustahil pusat karya keselamatan yang sangat menakjubkan dan pernyataan kasih Allah yang terbesar ini hasil rancangan iblis. Karena segala sesuatu yang baik berasal dari Tuhan, maka penyaliban Yesus Kristus yang membawa keselamatan ini pasti adalah rancangan Bapa yang kekal sejak semula.
Ketika di Taman Eden Tuhan memberikan pakaian kulit binatang kepada Adam dan Hawa yang jatuh ke dalam dosa, Tuhan sudah menunjukkan bahwa dosa-dosa manusia harus ditebus dengan kurban darah. Ketika Tuhan meminta Abraham mengurbankan Ishak anaknya tapi kemudian Tuhan sendiri membatalkannya, Tuhan sudah memberi petunjuk bahwa kurban yang diminta kepada Abrahan itu akan dilaksanakan sendiri oleh Bapa dengan mengurbankan Sang Putra. Bahkan Nabi Yesaya sudah menubuatkan adanya Mesias yang menderita karena dosa-dosa manusia.
Ini yang ditulis oleh Nabi Yesaya:
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. (Yes.53:5)
Nabi Yesaya juga menulis bahwa itu semua adalah kehendak Tuhan, bukan rancangan iblis:
Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya. (Yes.53:10)
Iblis yang dalam kesombongannya ingin mengalahkan Yesus Sang Putra Allah melalui penyaliban, Yudas yang berkhianat, orang-orang Yahudi yang menuntut Yesus untuk disalibkan, dan Pilatus yang mencuci tangannya, semuanya ikut berperan dalam penyaliban Yesus dengan tindakan dan kejahatan mereka masing-masing. Tapi itu semua hanya menggenapi apa yang sudah dirancang Bapa di surga sejak semula, untuk melaksanakan kurban sempurna Sang Putra sebagai penebusan dosa-dosa manusia.
Jadi dalam iman Katolik sudah sangat jelas, penyaliban Yesus Kristus adalah kehendak Bapa di surga demi penebusan dosa manusia. Itu yang terpenting, sedangkan semua yang lain hanya ikut berperan dengan kehendak dan tindakan mereka masing-masing untuk menggenapi karya penebusan yang sudah dirancang Tuhan itu.
Ada hal lain yang jauh lebih penting...
Jika orang-orang Protestan sibuk berdiskusi dan berdebat tentang siapa yang menghendaki penyaliban sambil berusaha membangun narasi yang sejelas-jelasnya demi memuaskan rasa ingin tahu mereka, orang Katolik lebih suka membiarkan banyak aspek tentang penyaliban itu sebagai misteri. Ketika penyaliban itu dirumuskan dalam narasi untuk memuaskan keinginan tahu manusia, maka penyaliban Yesus Kristus yang amat berharga itu hanya berhenti sebagai sebuah pengetahuan yang mati.
Tetapi orang Katolik memandang penyaliban sebagai suatu misteri yang mengundang kita ikut berpartisipasi di dalamnya. Itulah yang terjadi ketika dalam Gereja Katolik para imam mempersembahkan Misa sebagai pengulangan kurban kalvari.
Orang Katolik juga memandang penyaliban Yesus Kristus sebagai misteri yang mengundang kita untuk "duc in altum", masuk lebih dalam untuk menyelami kasih Tuhan yang terbesar. Itulah yang terjadi dalam Doa Rosario, devosi Jalan Salib dan juga dalam Doa Mazmur Yesus ketika orang Katolik merenungkan kisah penyaliban Tuhan kita. Dengan cara demikian orang Katolik memahami kasih Tuhan, tidak hanya secara natural melalui penalaran logika akal budi, tapi juga dalam hikmat pengertian yang supranatural atau berasal dari Tuhan. Tak ada pengetahuan yang lebih berharga daripada mengenal kasih Allah. Itulah yang didapatkan orang Katolik melalui misteri salib.
Sekarang perbedaannya menjadi sangat kontras...
Ketika orang-orang Protestan sibuk menjadikan penyaliban Yesus Kristus sebagai bahan diskusi dan debat yang tidak bermanfaat, orang Katolik menjadikannya sebagai sumber rahmat yang menguduskan hidup banyak orang, baik itu melalui Misa kudus ataupun melalui berbagai devosi. Itu semua tidak ada di gereja-gereja Protestan yang miskin tradisi. Bagi Protestan, penyaliban hanyalah momen sejarah masa lalu karena mereka tidak punya sarana untuk menghadirkannya dalam kehidupan. Tapi bagi Katolik salib Kristus adalah kekuatan pengudusan yang nyata dan sungguh hadir dalam kehidupan Gereja hari ini, baik dalam liturgi maupun melalui devosi-devosi. Itu bedanya.
Maka inilah pilihan bijak untuk keselamatan jiwa kita:
Mumpung masih ada kesempatan, segera tinggalkan gereja-gereja bidat yang tidak mampu menghadirkan kekuatan salib Kristus secara nyata. Selanjutnya, bergabunglah ke dalam Gereja Katolik yang setia menghadirkan kekuatan salib Kristus bagi dunia sampai hari ini.
Terima kasih atas perhatian anda...
Viva Christo Rey!
0 Komentar