Halusinasi Dr. Deky Ngadas Tentang Istilah Gereja Katolik


 

Transkrip:

Salam damai dan sejahtera...

Pada kesempatan ini saya ingin menanggapi video dari Pak Pendeta Deky Ngadas yang mengomentari video CN sebelumnya. Berikut kutipan videonya:

[video]

Sebenarnya masih ada pernyataan-pernyataannya yang lain, tapi itu akan kita bahas pada video lain. Sebagaimana dalam kutipan video tadi, bapak pendeta menyatakan bahwa Gereja Katolik yang universal tidak sama dengan Gereja Katolik Roma. Saya akan tunjukkan bahwa pernyataan ini salah.

Pernyataan pak pendeta menunjukkan satu ciri khas dari Protestan, yaitu ketidakmampuan memahami kebenaran secara utuh dan koheren. Dalam konteks ini, Pendeta Deky Ngadas hanya mengambil kesimpulan berdasarkan fakta-fakta sejarah yang parsial, dan teks-teks Kitab Suci yang sengaja dipilih untuk mendukung narasi anti-Katolik sehingga ia sampai pada kesimpulan tersebut. Ada hal penting yang sengaja diabaikan karena tidak sejalan dengan narasi anti-Katoliknya: yaitu janji dan penyertaan Tuhan dalam sejarah keselamatan. Pengabaian inilah yang membuat semua Protestan selalu gagal untuk memahami kebenaran secara utuh dan koheren.

Kepada Petrus Tuhan Yesus berkata, 

"Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya." (Mat.16:18)

Jadi Tuhan Yesus memang mendirikan Gereja-Nya yang tidak akan terkalahkan sampai akhir jaman. Pertanyaannya: mengapa Tuhan perlu mendirikan sebuah Gereja yang tak terkalahkan? 

Kepada para Rasul-Nya Tuhan sudah mempercayakan seluruh Sabda Tuhan (Yoh.17:8), dan sesuai dengan janji-Nya Sabda Tuhan ini akan tetap utuh sampai akhir jaman (lihat Mat.5:18, dan Mrk.13:31). Nah, untuk menjaga agar seluruh Sabda Tuhan tetap utuh sampai akhir jaman itulah, maka Tuhan perlu mendirikan sebuah sarana khusus. Dan sarana khusus itu adalah Gereja Kristus yang diberi jaminan tidak akan terkalahkan oleh gerbang alam maut, atau dengan kata lain tidak akan jatuh dalam kesesatan! Selanjutnya, untuk memastikan Gereja Kristus ini tetap satu dan Sabda Tuhan yang dipercayakan kepadanya tetap utuh, maka dibutuhkan satu orang yang menjadi pimpinan tertinggi, yaitu Petrus dan para Paus yang menjadi penerusnya.

Seiring dengan jatuhnya kota Yerusalem, para rasul juga menyebar ke berbagai daerah dan mendirikan gereja masing-masing. Tapi mereka tetap mengakui Petrus sebagai kepala demi menjamin kesatuan Gereja Kristus yang mewartakan satu kebenaran Sabda Tuhan yang sama dan tidak berubah. Otoritas kepemimpinan Petrus ini bisa terlihat jelas dalam Kitab Suci ketika Petrus berbicara dalam sidang para rasul pada Konsili Yerusalem: "Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah MEMILIH AKU DARI ANTARA KAMU, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya...." (Kis.15:7). Jadi kepemimpinan Petrus memang tidak bisa dilepaskan dari Gereja Kristus, itu sudah satu paket sesuai sabda Tuhan Yesus sendiri.

Inilah pemahaman yang sering diabaikan oleh Protestan karena tidak cocok dengan narasi mereka.

Dalam perjalanan sejarah, Gereja Kristus yang satu ini tersebar dalam lima wilayah geografis. Di Timur ada empat gereja, yaitu Antiokia, Aleksandria, Yerusalem, dan Konstantinopel. Di Barat ada satu gereja, yaitu Gereja Roma. Kelima Gereja ini masing-masing disebut sebagai Gereja Katolik atau Gereja Universal. Sebagai tanda kesatuan, meskipun masing-masing gereja dipimpin oleh seorang Patriark sebagai bagian dari suksesi apostolik, mereka semua mengakui Paus Gereja Roma yang adalah penerus Rasul Petrus sebagai pemimpin.

Bukti dari wibawa Paus Gereja Roma bisa terlihat ketika Patriark Ignatius dari Konstantinopel yang tidak setuju pada kebijakan Kaisar Mikhael III, pada tahun 858 dilengserkan secara paksa oleh sang Kaisar dan diganti oleh Pothios yang tidak lain adalah orang dekat Kaisar. Ignatius yang tidak menerima tindakan semena-mena itu melaporkan persoalannya pada Paus di Roma. Selanjutnya, pada tahun 863 Paus Nikolas dari Gereja Roma turun tangan menyelesaikan masalah dengan melengserkan Pothios dari jabatannya sebagai Patriark Konstantinopel, dan sekaligus mengekskomunikasinya. Fakta ini menunjukkan bahwa wibawa Paus Roma memang di atas para pemimpin gereja lainnya.

Dari sini sudah jelas bahwa Gereja Kristus adalah Gereja Katolik, dan Gereja Katolik terdiri dari beberapa gereja yang terpisah secara geografis namun tetap dipersatukan dengan Paus Gereja Roma sebagai pemimpin. Jadi baik Gereja Antiokia, Gereja Yerusalem, Gereja Aleksandria, Gereja Konstantinopel, maupun Gereja Roma, semuanya adalah Gereja Katolik dan sekaligus Gereja Kristus yang satu.

Ketika tahun 1054 terjadi skisma, Gereja Konstantinopel bersama gereja-gereja Timur lainnya menolak mengakui kepemimpinan Paus Gereja Roma. Dengan demikian mereka memisahkan diri dari Gereja Katolik, dan selanjutnya menamakan diri mereka sebagai Gereja Ortodoks. Jadi Gereja Ortodoks yang memisahkan diri karena skisma ini sudah bukan lagi bagian dari Gereja Katolik. Demikian juga ketika di abad 16 Martin Luther bersama para pengikutnya melakukan reformasi Protestan dan menolak sebagian ajaran Gereja Katolik, mereka telah memisahkan diri dan bukan lagi bagian dari Gereja Katolik. Dengan berbagai rangkaian perpecahan itu sekarang ada tiga golongan besar kekristenan: Gereja Katolik, Gereja Ortodoks, dan gereja-gereja Protestan. Sedikit catatan: Protestan sebenarnya tidak dapat disebut sebagai 'gereja' karena tidak memiliki suksesi apostolik. Tapi di video ini tetap akan disebut demikian demi alasan kepraktisan.

Sekarang kita kembali pada janji Kristus yang biasanya diabaikan oleh Protestan, yaitu Gereja-Nya tidak akan terkalahkan sampai akhir jaman. Karena janji Kristus tidak mungkin batal atau gagal, maka Gereja Kristus yang tak terkalahkan itu pasti ada di antara ketiga golongan tersebut.

Gereja-gereja Ortodoks tidak mungkin mewakili Gereja Kristus yang tak terkalahkan. Selain karena mereka tidak dipimpin oleh penerus Rasul Petrus, juga karena pada kenyataannya semua pusat-pusat Gereja Ortodoks telah jatuh ke tangan Islam. Demikian juga gereja-gereja Protestan yang jumlahnya puluhan ribu itu tidak mungkin Gereja Kristus. Tanpa adanya otoritas yang tunggal dan tanpa suksesi apostolik, gereja-gereja Protestan tidak dapat menjaga keutuhan Sabda Tuhan yang sudah dipercayakan kepada para Rasul.

Maka suka atau tidak suka, Gereja Katolik adalah Gereja Kristus yang tidak terkalahkan sesuai janji Kristus. Sementara itu, Gereja Katolik Roma ada di dalamnya bersama dengan sebagian gereja-gereja Timur yang tetap mengakui kepemimpinan Paus.

Dengan memahami ini maka pernyataan Pendeta Deky Ngadas bahwa Gereja Katolik Roma tidak sama dengan Gereja Katolik adalah salah. Kemungkinan besar pernyataan ini didasarkan pada asumsi bahwa Gereja Katolik atau Gereja Kristus yang tak terkalahkan itu saat ini hanya berupa konsep ideal yang sudah tidak ada dalam realitas akibat perpecahan kekristenan yang terjadi sepanjang sejarah. Dengan cara demikian maka gereja-gereja Protestan pun tetap dapat mengklaim sebagai bagian dari Gereja Katolik atau Gereja Universal yang hanya konsep abstrak itu.

Tentu saja itu adalah pandangan yang salah karena menganggap Tuhan gagal memenuhi janji yang telah diucapkan-Nya sendiri. Pandangan semacam itu adalah suatu penghujatan terhadap Tuhan, yang pasti akan mendatangkan hukuman.

Oleh karena itu dalam video ini akan saya tegaskan lagi fakta sederhana ini: Gereja Katolik Roma adalah Gereja Katolik, dan Gereja Katolik adalah Gereja Kristus yang nyata dan tidak terkalahkan sesuai dengan janji Yesus Kristus yang tidak mungkin batal.

Terima kasih atas perhatian anda...

Viva Christo Rey!

Posting Komentar

0 Komentar