Membantah Channel TANPARAGI Tentang Mujizat Matahari di Fatima


 Transkrip:

Salam damai dan sejahtera bagi kita semua...

Beberapa waktu yang lalu, channel TANPARAGI mengupload sebuah video tentang mujizat matahari yang terjadi di Fatima, Portugal, pada tanggal 13 Oktober 1917. Dalam video tersebut, intinya admin TANPARAGI tanpa ragu mengatakan mujizat itu tidak benar.

[video]

Faktanya, peristiwa tersebut dicatat oleh berbagai media jurnalistik seperti tiga koran Portugal ("O Dia", "O Seculo", dan "A Ordem"), "New York Times" dari Amerika Serikat, dan "The Guardian" dari Inggris. Semua suratkabar tersebut mencatat terjadinya mujizat matahari di hadapan ribuan orang. Jumlah tepatnya orang yang hadir tidak ada yang tahu pasti, tapi diperkirakan antara 40 ribu hingga 70 ribu orang.

Dalam Injil Tuhan kita berkata, "...dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah..." (Yoh.8:17). Maka berita yang dipublikasikan oleh beberapa media jurnalistik berdasarkan kesaksian langsung tersebut sudah dapat menjadi bukti OBYEKTIF dan valid bahwa mujizat tersebut memang sungguh terjadi. Keraguan atau bahkan bantahan dari seorang admin TANPARAGI lebih dari 100 tahun kemudian yang disimpulkan berdasarkan penafsiran subyektifnya tentu tidak ada artinya.

Harus dicatat, "O Seculo" adalah koran yang dimiliki oleh kaum freemason yang sangat anti-Katolik. Koran tersebut sengaja meliput kejadian itu dengan tujuan yang negatif, yaitu untuk memberitakan kebohongan Gereja Katolik secara besar-besaran seandainya mujizat tersebut tidak terjadi. Tapi nyatanya koran tersebut tidak bisa membuat berita yang lain kecuali mengakui kebenaran mujizat tersebut.

Dengan demikian mujizat tersebut diakui tidak hanya oleh orang-orang Katolik yang percaya, tapi juga oleh mereka yang tidak percaya, dan bahkan oleh orang-orang yang ingin membuktikannya sebagai kebohongan! Ini membuat fakta obyektif bahwa mujizat tersebut memang terjadi semakin sulit untuk dibantah.

Masalah lainnya, admin TANPARAGI membandingkan mujizat matahari di Fatima yang sudah diakui secara resmi oleh Gereja Katolik dengan mujizat bulan terbelah yang dipercaya oleh muslim.

Orang Katolik atau Kristen secara umum tentu saja tidak mempercayai Quran atau hadis yang menceritakan mujizat tersebut. Maka membandingkan mujizat matahari dengan mujizat bulan terbelah langsung terbaca sebagai upaya untuk menempatkan keduanya pada posisi yang sama, yaitu sebagai suatu kejadian yang tidak perlu dipercaya.

Ini jelas penggiringan opini yang tidak fair!

Kami ingin memberi alternatif perbandingan yang jauh lebih baik. Mari kita bandingkan mujizat matahari di Fatima dengan mujizat matahari yang terjadi pada jaman Yoshua, dimana Yoshua meminta Tuhan untuk menghentikan gerakan matahari selama sehari penuh (Yos.10:12-14). Keduanya sama-sama mujizat matahari! Sama sama terjadi di hadapan orang banyak, baik di hadapan mereka yang percaya maupun musuh-musuh yang tidak percaya! Dan keduanya juga sama-sama tidak dapat dijelaskan secara ilmiah!

Itulah perbandingan yang lebih tepat bagi orang Kristen! Sekarang beranikah admin TANPARAGI menerapkan standar yang sama untuk menilai mujizat matahari yang dilakukan Yoshua?

Satu lagi kesalahan fatal admin TANPARAGI adalah pola berpikir rasionalistiknya yang sempit. Secara garis besar dalam videonya dia membantah kebenaran mujizat matahari karena kejadian itu tidak dapat dijelaskan dengan akal sehat, sains, dan bukti-bukti ilmiah.

Rupanya admin TANPARAGI lupa bahwa definisi mujizat menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah: kejadian (peristiwa) ajaib yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia! 

Akibatnya muncul paradoks: 

Jika admin TANPARAGI berhasil menerima kebenaran fakta mujizat matahari berdasarkan bukti sains dan penalaran akal sehatnya, justru itu menunjukkan mujizat tersebut palsu karena yang terjadi hanyalah fenomena alam biasa sesuai kaidah sains!

Tapi karena admin TANPARAGI gagal membuktikan mujizat tersebut berdasarkan sains dan penalarannya, maka kita punya alasan untuk percaya kejadian ajaib yang sudah disaksikan puluhan ribu orang dan dilaporkan benar-benar terjadi oleh banyak surat kabar memang sungguh-sungguh suatu mujizat.

Ingatlah perkataan Tuhan kita, "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah." (Mrk.10:27)

Jadi yang namanya mujizat pasti melibatkan hal-hal supranatural yang tidak dapat dijelaskan oleh sains, bahkan logika akal sehat. Tuhan Yesus yang memperbanyak roti, mengubah air menjadi anggur, dan bangkit dari kematian adalah sungguh-sungguh mujizat justru karena itu semua tidak dapat dijelaskan oleh sains dan akal sehat!

Logika berpikir admin TANPARAGI yang mengesampingkan aspek supranatural itulah yang telah membuatnya menolak mujizat matahari di Fatima! Itu logika berpikir yang cacat dan perlu diperbaiki ketika membahas persoalan iman.

Kemudian ada satu hal penting yang membedakan mujizat otentik dengan mujizat palsu, sulap, atau ilmu sihir.

Mujizat otentik akan mengarahkan manusia pada pertobatan atau hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan! Dan itulah yang terjadi setelah mujizat matahari di Fatima! Orang-orang Katolik di Portugal yang sebelumnya mulai luntur imannya karena pengaruh sekularisme dan atheisme yang dipropagandakan oleh kaum freemason serta kaum republikan anti Gereja, mulai bangkit kembali akibat diteguhkan oleh mujizat tersebut.

Semangat pertobatan ini tidak terjadi pada mujizat atau keajaiban palsu seperti misalnya yang terjadi pada sulap, sihir, atau bahkan juga mujizat bulan terbelah yang dipercaya muslim. Seperti yang dikatakan sendiri oleh admin TANPARAGI, setelah mujizat tersebut justru banyak orang-orang di Mekah yang menolak untuk percaya pada kenabian Muhamad. Mungkin karena mujizat bulan terbelah itu tidak lebih baik dari apa yang sudah dilakukan oleh tukang-tukang sihir yang ada di sana!

Jadi sekarang kita bisa simpulkan bahwa penolakan admin TANPARAGI pada kebenaran mujizat matahari yang terjadi di Fatima pada tanggal 13 Oktober 1917 ternyata didasarkan pada pendapat dan asumsi pribadi yang subyektif, penggiringan opini yang tidak fair, dan cacat logika berpikir yang menolak unsur supranatural dalam membahas persoalan iman. Dengan penjelasan dalam video ini maka narasi admin TANPARAGI dalam videonya yang menolak kebenaran mujizat matahari di Fatima sudah terbantah dengan tuntas.

Terima kasih atas perhatian anda...

Viva Christo Rey!

Posting Komentar

0 Komentar