Sisa Gereja Kristus - Kunci Untuk Bertahan di Masa Kesengsaraan Akhir Jaman | Bagian - 1

 


Transkrip video:

Salam damai dan sejahtera bagi kita semua...

Pada tanggal 13 Oktober 1917 di Fatima, Portugal, di hadapan lebih dari 70 ribu orang saksi mata terjadi sebuah fenomena supranatural berupa matahari berputar-putar dan bergerak mendekati bumi, yang kemudian dikenal sebagai mujizat matahari. Mujizat tersebut merupakan bagian dari penampakan Bunda Maria di Fatima kepada tiga orang anak gembala bernama Lucia, Yacinta, dan Fransesco setelah beberapa bulan sebelumnya Bunda Maria memberikan tiga buah pesan rahasia kepada mereka.

Mujizat yang menjadi berita di berbagai media massa pada saat itu disebut-sebut sebagai mujizat terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah Gereja Katolik setelah kebangkitan Tuhan Yesus. Menurut tiga bocah cilik penerima pesan Bunda Maria, mujizat tersebut dimaksudkan sebagai konfirmasi bahwa tiga pesan rahasia yang mereka terima sungguh-sungguh berasal dari surga.

Beberapa tahun kemudian, setelah melalui penyelidikan yang ketat, mujizat tersebut dan juga pesan-pesan yang diterima dinyatakan otentik. Artinya mujizat dan pesan-pesan tersebut secara resmi diyakini sungguh-sungguh berasal dari kuasa Tuhan melalui perantaraan Bunda Maria. 

Melihat besarnya mujizat dan pentingnya pesan yang diberikan, tidak bisa tidak kita harus melihatnya sebagai tanda-tanda jaman! Dan itu membawa kita pada sebuah kutipan dalam Kitab Wahyu:

Maka tampaklah suatu TANDA BESAR DI LANGIT: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. (Why.12:1).

Karena mujizat tersebut berkorelasi dengan ayat di Kitab Wahyu kemungkinan besar itu adalah sebuah tanda jaman yang diberikan Tuhan kepada kita untuk menunjukkan bahwa Gereja-Nya sedang memasuki era akhir jaman. Sebuah era yang akan ditandai dengan kemurtadan besar seperti dinubuatkan oleh Rasul Paulus dalam 2Tes.2:3, munculnya sisa umat yang setia (Rm.11:5), kesengsaraan akhir jaman, kedatangan Yesus Kristus yang kedua, dan dipulihkannya Gereja Kristus.

Mungkin orang Ortodoks dan Protestan tidak akan sepakat dengan itu karena mujizat tersebut sepertinya hanya bermakna bagi orang-orang Katolik, bukan orang Kristen secara umum. Mereka yang menolaknya terutama adalah orang-orang Ortodoks, karena dalam salah satu pesan Bunda Maria di Fatima dikatakan tentang pertobatan Rusia. Itu dapat diartikan secara implisit merupakan rencana Tuhan untuk mempertobatkan kembali Gereja Ortodoks ke dalam Gereja Katolik! Tentu saja hal tersebut memojokkan posisi Gereja Ortodoks, jadi sangat wajar kalau mereka menolaknya.

Tapi penolakan orang-orang Ortodoks dan Protestan sama sekali bukan masalah. Tanda-tanda jaman dan nubuat-nubuat dalam Kitab Suci memang hanya dimaksudkan untuk dipahami dengan benar oleh Gereja Kristus, bukan yang lain. Maka tanda jaman yang dinyatakan Tuhan melalui mujizat besar di Fatima kepada Gereja Katolik sekaligus menjadi konfirmasi dari surga bahwa Gereja Katolik adalah satu-satunya Gereja Kristus di dunia!

Tanda-tanda jaman itu juga berarti suatu tuntutan bagi kita sebagai pengikut Kristus untuk mempersiapkan diri menghadapi era akhir jaman sesuai dengan kehendak Tuhan.

Tapi sayang sekali tidak semua orang Katolik merespon tanda-tanda jaman ini dengan benar. Sebagian justru menyangkal tanda-tanda yang diberikan, seperti misalnya yang dilakukan terang-terangan oleh Paus Yohanes XXIII dengan menolak untuk membuka rahasia ketiga pada tahun 1960 seperti yang sudah diminta secara eksplisit oleh Bunda Maria. Akibat dari penolakan tersebut muncullah Konsili Vatikan II yang ironisnya justru menjadi pintu pembuka bagi penggenapan terjadinya kemurtadan besar yang sudah dinubuatkan dalam Kitab Suci.

Sebagian Katolik lainnya sibuk mencari tanda-tanda kemunculan Antikristus dengan meramu berbagai teori konspirasi. Terlepas dari benar atau tidaknya teori konspirasi yang dibangun, bahkan jika teori itu seolah didasarkan pada nubuat-nubuat Kitab Suci atau nubuat-nubuat orang kudus, fokus pada kedatangan Antikristus sebagai upaya untuk menghadapi akhir jaman bukanlah tindakan yang bijak. 

Seorang pesulap punya banyak cara untuk mengalihkan perhatian penonton yang terfokus pada penampilannya agar dia dapat menipu mereka dengan sulapannya! Begitu juga dengan Antikristus! Ingat, Antikristus adalah perwujudan dari penyesatan terbesar dan paling lihai yang akan dilakukan oleh bapa segala dusta. Pasti dengan amat mudah dia akan menyesatkan dan menipu banyak orang yang memfokuskan pandangan kepadanya dengan cara yang jauh lebih hebat dan cerdik dari pesulap yang mengelabui para penontonnya!

Sementara itu sebagian orang Katolik lain terobsesi pada berbagai pesan dan nubuat pribadi dari banyak orang kudus tentang tiga hari kegelapan. Mereka mencoba mempersiapkan diri dengan membuat gudang makanan, menyimpan lilin-lilin dan air suci yang sudah diberkati, dan sebagainya. Terlepas dari apakah tiga hari kegelapan tersebut akan benar-benar terjadi atau tidak, itu bukan pilihan yang bijak dan cenderung memupuk sikap cari selamat sendiri. 

Selain itu, fokus berlebihan pada nubuat tiga hari kegelapan juga dapat membuat orang lupa bahwa yang harus kita persiapkan sesungguhnya adalah menghadapi masa Kalvari Gereja Kristus yang panjang, termasuk menghadapi masa kemurtadan besar yang sedang terjadi di depan mata, dan bukan sekedar menyelamatkan diri dari tiga hari kegelapan yang singkat. Kalaupun tiga hari kegelapan itu benar akan terjadi, kita tidak pernah tahu kapan. Tapi yang pasti saat ini kita sedang menghadapi proses kemurtadan besar yang membahayakan keselamatan jiwa kita. Itulah yang seharusnya menjadi fokus perhatian kita agar kita tidak terseret ke dalamnya dan jiwa kita mendapatkan kebinasaan kekal.

Mungkin orang-orang yang terobsesi pada kemunculan Antikristus maupun pada nubuat tentang tiga hari kegelapan berdalih, tanda-tanda yang mereka gunakan diambil dari teks-teks Kitab Suci atau dari berbagai nubuat dan wahyu pribadi yang diterima orang-orang kudus yang layak dipercaya seperti St. Padre Pio dan St. Anna Maria Taigi. Kami sama sekali tidak menyangkal itu!

Tapi harus diingat bahwa iblis pun dapat menggunakan ayat-ayat Kitab Suci seperti yang dilakukannya saat mencobai Tuhan kita di padang gurun. Begitu juga sekarang di masa akhir jaman, iblis PASTI dapat menggunakan ayat-ayat Kitab Suci, bahkan pesan-pesan nubuat orang-orang kudus yang dimanfaatkan di luar konteks, untuk mengalihkan kita dari apa yang seharusnya kita siapkan dan kita lakukan sesuai kehendak Tuhan!

Lalu bagaimana kita harus menyikapi tanda-tanda akhir jaman yang diberikan Tuhan?

Mari kita lihat apa kata Rasul Paulus tentang kedatangan Antikristus atau manusia durhaka:

Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa... (2Tes.2:3)

Jadi sebelum kedatangan Antikristus akan ada kemurtadan besar, yaitu berpalingnya orang Kristen dari iman yang benar. Hanya ada satu Gereja Kristus yang mewarisi iman yang benar dari para Rasul, yaitu Gereja Katolik. Fakta ini sudah dikonfirmasi melalui tanda besar di langit dalam mujizat di Fatima, Portugal, tahun 1917. Maka sebelum kedatangan Antikristus, terlebih dahulu harus terjadi kemurtadan besar di Gereja Katolik, bukan di tempat lain!

Jika demikian bagaimana dengan janji Tuhan sendiri bahwa Gereja-Nya tidak akan terkalahkan sampai akhir jaman? Batalkah janji tersebut?

Sama sekali tidak! Di samping menubuatkan terjadinya kemurtadan besar, Rasul Paulus juga menubuatkan adanya sisa umat yang setia (Rm.11:5). Maka Gereja Kristus yang tak terkalahkan itu akan tetap tergenapi dalam sisa umat yang setia. Yaitu orang-orang Katolik yang menolak untuk ikut serta dalam proses kemurtadan besar akhir jaman yang terjadi di Gereja Katolik dan melibatkan banyak hirarki, bahkan dari pucuk yang tertinggi!

Dengan memahami situasi ini sekarang menjadi jelas bagaimana kita harus menyikapi tanda-tanda akhir jaman yang sedang terjadi!

Sesuai janji-Nya, Tuhan menghendaki agar Gereja-Nya tidak terkalahkan sampai akhir jaman. Di tengah kemurtadan besar yang sedang terjadi, hanya sisa umat saja yang menjadi bagian dari Gereja-Nya. Dengan demikian Tuhan PASTI menghendaki kita untuk menjadi bagian dari sisa umat-Nya yang setia! Itulah kunci terpenting untuk menghadapi akhir jaman.

Tak perlu lagi kita sibuk mencari-cari tanda kedatangan Antikristus atau terobsesi untuk mempersiapkan diri menghadapi tiga hari kegelapan yang entah kapan akan terjadi. Cukuplah bagi kita untuk berusaha menjadi bagian dari sisa umat di tengah kemurtadan besar yang SEKARANG sedang terjadi di depan mata kita! Jika itu kita lakukan, maka Tuhan sendiri yang akan menjaga kita dari penipuan dan penyesatan Antikristus. Bahkan Tuhan akan menganugerahkan segala sesuatu yang dibutuhkan agar kita dapat selamat dari tiga hari kegelapan jika itu memang terjadi.

Ini nubuat Tuhan tentang apa yang akan dialami oleh sisa umat-Nya:

"Kamu akan diserahkan kepada majelis agama dan kamu akan dipukul di rumah ibadat dan kamu akan dihadapkan ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja karena Aku, sebagai kesaksian bagi mereka. 

Tetapi Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa. Dan jika kamu digiring dan diserahkan, janganlah kamu kuatir akan apa yang harus kamu katakan, tetapi katakanlah apa yang dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga, sebab bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Kudus. 

Seorang saudara akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah terhadap anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya ia akan selamat." (Mrk. 13:9-13)

Jelas menjadi sisa umat bukan pilihan yang nyaman, tapi itulah pilihan yang benar dan dikehendaki Tuhan! 

Sebagai bagian dari sisa umat kita harus menjadi bagian dari Gereja Kritus yang menjalani sengsara Kalvari, sama seperti Sang Kristus juga telah menjalani sengsara Kalvari-Nya. Bagaimanapun penderitaan dan kesengsaraan itu pasti harus dilalui sisa umat karena Tuhan ingin agar mereka sebagai pewaris Gereja-Nya memiliki iman yang kokoh dan teruji. Tuhan ingin membentuk sisa umat-Nya menjadi gandum yang berakar kuat dan akan tetap bertahan ketika semua lalang yang merusak ladang-Nya dicabut dan dibinasakan! 

Dengan demikian sisa umat yang tetap bertahan akan memiliki iman yang sama dengan iman para Rasul, namun lebih matang, kokoh dan berakar kuat karena sudah teruji oleh jaman. Sisa umat yang bertahan hingga kesudahan masa sengsara inilah yang akan bersama dengan Tuhan membangun kembali Gereja Kristus dan memulihkan keadaannya bagaikan Yerusalem baru yang turun dari surga seperti yang dilihat oleh Rasul Yohanes dalam nubuat Kitab Wahyu!

Terima kasih atas perhatian anda...

Viva Christo Rey!

Posting Komentar

0 Komentar