Transkrip:
Salam damai dan sejahtera...
Devosi Kerahiman Ilahi adalah salah satu upaya penyesatan iblis yang paling canggih, paling halus, dan sulit dideteksi. Ini bisa terlihat dari komentar-komentar bernada membela pada beberapa video CN yang membahas kesesatannya. Ada yang percaya devosi ini benar karena telah terbukti memberikan banyak mujizat. Mereka lupa bahwa iblis yang dulunya adalah malaikat terang juga dapat membuat berbagai mujizat. Bukankah para tukang sihir Firaun juga mampu mengubah tongkat mereka menjadi ular?
Ada juga yang percaya pada devosi ini karena buah-buahnya terbukti menghasilkan banyak pertobatan dan kecintaan pada Tuhan Yesus. Sayangnya ini juga ukuran yang bersifat relatif dan subyektif karena hal yang sama dapat terjadi pada berbagai gereja protestan dan gerakan karismatik yang jelas-jelas bidat.
Dengan demikian, adanya berbagai kebaikan bahkan mujizat yang dipercaya berasal dari devosi ini sama sekali tidak menjamin bahwa devosi ini sungguh berasal dari Tuhan. Banyak sekali orang Katolik yang lupa bahwa iblis adalah bapa segala dusta yang sangat licik. Dia dapat membungkus 1% kesesatan dengan 99% kebaikan dan kebenaran. Akibatnya banyak orang Katolik terjebak pada berbagai kebaikan yang ditampilkan dalam devosi ini, dan lengah pada kesesatan berbahaya yang terselip di dalamnya.
Pada video bagian keempat ini kita akan membahas penyesatan halus yang terjadi pada Jam Kerahiman. Jika kita melihatnya sekilas, tidak nampak hal yang salah atau berbahaya pada Jam Kerahiman. Bukankah baik jika kita berdoa setiap jam 3 sore untuk mengenangkan sengsara dan wafat Yesus Kristus di kayu salib?
Jam Kerahiman diadakan berdasarkan petunjuk "Tuhan Yesus" yang tercatat dalam Buku Harian Faustina:
"Pada pukul tiga, mohonlah kerahiman-Ku, khususnya bagi para pendosa; dan, meskipun hanya sesaat, benamkan dirimu dalam sengsara-Ku, khususnya dalam penyerahan diri-Ku pada saat penderitaan. Inilah saat kerahiman yang besar bagi seluruh dunia." (BHF #1320)
"Aku mengingatkanmu, Putri-Ku, bahwa setiap kali engkau mendengar jam berdentang pada pukul tiga, benamkanlah dirimu sepenuhnya dalam kerahiman-Ku, sembah dan agungkanlah kerahiman-Ku; mohonlah kemahakuasaannya bagi seluruh dunia, dan khususnya bagi para pendosa yang malang; karena pada saat itu kerahiman dibukakan lebar-lebar bagi setiap jiwa." (BHF #1572)
Seperti yang sudah disinggung tadi, tentu saja baik bagi orang Katolik untuk berdoa pada jam 3 sore demi mengenangkan sengsara dan wafat Kristus. Tapi yang menjadi masalah dalam Jam Kerahiman adalah tujuan dari renungan tersebut. Seharusnya pada jam 3 sore kita merenungkan kasih Tuhan Yesus yang sedemikian besar bagi manusia, dengan bersedia mengorbankan diri sampai mati di kayu salib demi penebusan dosa-dosa manusia. Fokusnya disini adalah kasih terbesar Yesus Kristus dalam kurban penebusan dosa. Tapi dalam pesannya tentang jam kerahiman "Tuhan Yesus" berkata "Inilah saat kerahiman yang besar bagi dunia..." Disini fokusnya bergeser dari kasih terbesar Yesus Kristus melalui sengsara untuk penebusan dosa menjadi kerahiman besar bagi dunia.
Ini makin dipertegas lagi dengan janji yang ditawarkan pada Jam Kerahiman, "Aku tidak akan menolak apapun yang diminta setiap jiwa kepada-Ku demi sengsara-Ku." (BHF #1320) "Pada jam ini engkau bisa memperoleh segala sesuatu bagi dirimu dan bagi orang lain dengan memintanya; itu adalah jam rahmat bagi seluruh dunia..." (BHF #1572). Janji ini berpotensi besar membuat orang Katolik menjadikan renungan sengsara Kristus pada jam 3 sore hanya sekedar sebagai alat untuk mendapatkan segala kebutuhannya, baik yang bersifat spiritual maupun duniawi.
Singkatnya, bahaya tersembunyi yang ada pada Jam Kerahiman adalah: bergesernya fokus renungan sengsara Kristus, yang seharusnya berpusat pada kasih Tuhan bagi manusia melalui karya penebusan dosa menjadi momen kerahiman bagi dunia dan sarana pemenuhan segala kebutuhan manusia. Seharusnya setiap praktek devosi Katolik berpusat pada Kristus, tapi dalam Jam Kerahiman pusatnya bukan lagi Kristus. Itulah kesesatan kecil tapi berbahaya yang diselipkan di balik gagasan yang tampaknya sangat baik di dalam praktek renungan sengsara Yesus Kristus pada Jam Kerahiman.
Terima kasih atas perhatian anda...
Viva Christo Rey!
0 Komentar