Islam Dan Akal Sehat #24; Sahadat Sesat


Transkrip:


Proses inisiasi untuk menjadi muslim itu sangat mudah... Cukup dengan membaca dua kalimat sahadat yang sederhana di hadapan seorang saksi sudah cukup membuat seseorang resmi menjadi muslim... 

Dua kalimat sahadat dalam Islam itu adalah pengakuan tidak ada Tuhan selain Allah, dan pengakuan Muhamad sebagai rasul Allah... Sederhana sekali...

Kesederhaaan kalimat sahadat ini seringkali ditonjolkan sebagai daya tarik untuk menerima Islam sebagai agama yang ajarannya mudah diterima siapa saja... Nggak perlu ribet mikir konsep ketuhanan yang rumit...

Tapi kesan sederhana ini membuat banyak orang yang tidak menyadari bahwa kalimat sahadat tersebut adalah sebuah jebakan maut yang sangat berbahaya...

Mengapa demikian? Mari kita bahas degan akal sehat....

Sekalipun islam percaya bahwa Allah SWT mengutus 25 nabi, ternyata hanya satu saja yang disebut dalam kalimat sahadat, yaitu Muhamad! 

Ini sangat menarik untuk dicermati... dalam Islam Allah SWT mengidentifikasikan dirinya sebagai tuhan yang mengutus Muhamad sebagai rasulnya tanpa menyebut nama nabi-nabi lain! Ini berbeda dengan Yahweh yang dalam Alkitab berkali-kali mengidentifikasikan Diri-Nya sebagai Tuhan yang dipercaya oleh Abraham, Ishak dan Yakub. 

Apakah keduanya berbeda?
Ya, jelas sekali!

Bukan tanpa alasan Yahweh mengkaitkan Diri-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub... tanpa menyebut nama Ismael anak Abraham dari Hagar budaknya dan juga Esau saudara kandung Yakub... Ini berhubungan erat dengan janji Tuhan pada Abraham bahwa melalui keturunannya semua bangsa akan mendapat berkat (Kej.22:18). Dan keturunan Abraham yang dimaksud juga sudah ditegaskan oleh Tuhan: yaitu Ishak, bukan Ismael (Kej.21:12). 

Sementara itu dari keturunan Ishak, Esau tidak menghargai hak kesulungan miliknya dan telah memberikannya kepada Yakub hanya demi makanan enak. Akibatnya Tuhan membiarkan Yakub mengambil berkat yang seharusnya diberikan Ishak untuk Esau. Di mata Tuhan Esau tidak layak memperoleh berkat, dia tidak menjadi bagian dari bangsa pilihan-Nya....

Maka dengan hanya menyebut Diri-Nya sebagai Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Tuhan menegaskan bahwa Diri-Nya bukan Allah yang disembah oleh Ismael dan juga Esau serta keturunannya... 

Tapi karena Muhamad mengaku sebagai keturunan Ismael, muslim mungkin bertanya: mengapa keturunan Ismael tidak menyembah Tuhan yang benar seperti yang disembah Abraham? Bukankah Ismael juga anak Abraham?

Alasannya sederhana... lihatlah apa yang terjadi pada bangsa Israel yang jelas-jelas sudah dipilih oleh Tuhan dalam perjanjian dengan Abraham... Berkali-kali mereka jatuh ke dalam penyembahan berhala dan berkali-kali pula Tuhan mengutus nabi-nabi-Nya untuk mengembalikan mereka agar menyembah Tuhan yang benar!

Bisa dibayangkan apa yang terjadi pada keturunan Ismael ataupun Esau yang tidak disebut Tuhan sebagai bagian dari bangsa pilihan dan tidak satupun nabi-nabi di utus ke tengah mereka! Sangat besar kemungkinannya mereka akhirnya menyimpang untuk menyembah tuhan-tuhan palsu, apalagi setelah melewati perjalanan sejarah lebih dari 2500 tahun dari jaman Abraham sampai Muhamad!

Jadi kalau ada yang mengatakan agama tauhid atau monoteis tetap setia dijalani oleh keturunan Ismael selama lebih dari 2500 tahun, itu klaim yang sangat lemah dan tidak layak dipercaya!

Dengan demikian janji berkat bagi seluruh bangsa hanya diberikan melalui keturunan Abraham di luar keturunan Ismael dan Esau. Atau dengan kata lain hanya melalui anak-anak Yakub dan seluruh keturunannya, yakni bangsa Israel...

Dengan demikian hanya melalui bangsa Israel dan bukan melalui bangsa lain manapun juga, Tuhan akan memberikan berkat berupa Sabda-Nya kepada manusia secara bertahap... sampai akhirnya Sabda itu utuh dinyatakan seluruhnya...

Ini bukan sekedar klaim kosong... Tuhan sudah membuktikan janji-Nya dengan mengutus banyak nabi-nabi untuk mewartakan Sabda-Nya kepada bangsa Israel. Bahkan Islam mengakui sebagian diantaranya sebagai nabi mereka juga... Dari Alkitab kita tahu meskipun berkali-kali bangsa Israel melawan Tuhan dan tidak setia, kesetiaan Tuhan pada janji-Nya tidak berubah. Bahkan status bangsa pilihan ini ditegaskan kembali oleh Yesus ketika Ia berkata kepada wanita Samaria, "...sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. " (Yoh.4:22). 

Akhirnya janji Tuhan kepada Abraham terpenuhi seluruhnya dengan inkarnasi Yesus. Janji ini dituntaskan dengan sempurna saat di atas kayu salib Yesus berkata, "Sudah selesai!" (Yoh.19:30). 

Yesus adalah keturunan Abraham yang dimaksudkan Tuhan sebagai berkat bagi seluruh bangsa. Dengan kata-kata tersebut seluruh Sabda Tuhan yang membawa keselamatan sudah dinyatakan kepada manusia dan tugas bangsa Israel untuk menerima Sabda Tuhan juga selesai secara definitif....

Muslim seringkali memojokkan Kristen dengan mengutip kata-kata Yesus, "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." Maksudnya untuk menyatakan bahwa ajaran Yesus tidak bersifat universal dan hanya terbatas untuk orang Israel... Dengan begitu mereka dapat mengklaim bahwa agama yang universal itu hanya Islam...

Mereka lupa bahwa kata-kata itu dinyatakan Yesus saat tugas-Nya menyatakan seluruh Sabda Tuhan belum tuntas. Selama Sabda Tuhan belum dinyatakan seluruhnya, tugas para nabi Israel memang hanya terbatas pada bangsa Israel saja... Ibarat produk yang belum jadi tentu belum bisa dijual kepada publik... semuanya masih beredar untuk kalangan sendiri! 

Tapi ini akan berubah setelah Sabda Tuhan selesai dinyatakan seluruhnya...

Menjelang tugas-Nya selesai Yesus menetapkan sebuah bangsa pilihan yang baru, yaitu Israel rohani, yang kelak akan menjadi penerus bangsa pilihan yang lama, "Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya...." (Mat.16:18)

Jika tugas bangsa Israel yang lama adalah untuk menerima seluruh Sabda Tuhan, maka tugas bangsa Israel yang baru, yaitu Gereja, adalah mewartakan seluruh Sabda Tuhan yang sudah diterima itu ke seluruh dunia: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk..." (Mrk.16:16) demikianlah amanat agung Yesus.

Dengan demikian Sabda Tuhan yang diwartakan bangsa pilihan bersifat universal, ditujukan bagi semua orang... Ini menyangkal telak tuduhan muslim bahwa tugas kenabian Yesus hanya untuk bangsa Israel saja!

Kita bisa memahami proses pewahyuan Sabda Tuhan itu seperti potongan-potongan puzzle yang diberikan melalui para nabi secara bertahap. Agar potongan-potongan puzzle tersebut konsisten dan cocok satu sama lain memang harus diberikan melalui satu bangsa pilihan yang dibentuk Tuhan dengan karakter dan kultur tertentu, tidak ada jalan lain... 

Tanpa adanya bangsa pilihan, potongan-potongan puzzle tersebut tidak akan pernah selesai membentuk satu gambar utuh karena pasti ada saja ketidakcocokannya... 

Demikianlah secara bertahap selama lebih dari 15 abad lamanya potongan-potongan puzzle ini dinyatakan melalui nabi-nabi Israel. Sampai akhirnya puzzle tersebut terbentuk secara utuh setelah potongan terakhir dan utama, yaitu Yesus Kristus, datang ke dunia. 

Dengan kedatangan Yesus, puzzle pewahyuan Sabda Tuhan sudah lengkap dan membentuk gambar yang utuh sempurna tanpa cacat sedikitpun... Itulah berkat Tuhan yang diberikan kepada semua manusia melalui Gereja,, bangsa pilihan yang baru!

Cukup dengan memahami janji Tuhan pada Abraham dan tugas penginjilan yang diamanatkan oleh Yesus, kita bisa memastikan bahwa Muhamad bukanlah nabi yang diutus Tuhan. Ini terlepas dari masalah karakternya yang minus dan integritas moralnya yang di bawah standar... 

Ada dua alasan penting...

Yang pertama, Muhamad bukan berasal dari bangsa pilihan Tuhan: dia bukan bangsa Yahudi dan bukan juga pengikut Kristus. Tidak mungkin Tuhan mengabaikan bangsa pilihan yang sudah ditetapkan-Nya sendiri!

Yang kedua, Sabda Tuhan sudah tuntas dan lengkap diwartakan melalui inkarnasi Yesus. Logikanya Tuhan tidak perlu mengutus nabi baru lagi... Menganggap bahwa Muhamad bertugas meluruskan kerusakan pada wahyu sebelumnya adalah sebuah penghujatan keji kepada Tuhan. Itu sama saja dengan menganggap Tuhan tidak sanggup menjaga keutuhan Sabda-Nya!

Jadi berdasarkan dua alasan tersebut kenabian Muhamad adalah sebuah kebohongan besar dan hujatan keji pada Tuhan! Bahkan sekiranya Muhamad itu tidak pedofil, bukan pembunuh, bukan pezinah... tapi dia seorang yang katakanlah... baik budi dan tidak sombong, mampu membuat banyak mujizat... dan sebagainya... berdasarkan kedua alasan tersebut, Muhamad yang ideal ini tetaplah seorang nabi palsu! Tidak ada satu alasan masuk akalpun yang membuat Tuhan perlu mengutus Muhamad sebagai nabi!

Demikian juga Yesus sudah menyatakan ajaran-Nya bersifat universal, untuk segala mahluk... maka klaim Islam sebagai agama universal harus dinyatakan sebagai klaim palsu... Ingat....., semua yang palsu itu selalu muncul belakangan... bukan sebaliknya. Prinsip sederhana ini... cukup untuk mementahkan seluruh klaim Islam!

Kita kembali ke kalimat sahadat....

Jika Muhamad hanya seorang nabi palsu, maka yang mengutusnya sebagai nabi sudah pasti bukan Yahweh yang dipercaya oleh Abraham, Ishak dan Yakub.  Siapa lagi Allah SWT yang dimaksud dalam kalimat sahadat kalau bukan iblis yang mengaku sebagai tuhan... Maka dengan mengucapkan kalimat sahadat, seorang muslim sama saja mengimani ini: tidak ada tuhan selain IBLIS, dan Muhamad adalah utusannya! Bukankah pernyataan ini sebuah jaminan untuk masuk neraka????

Saudara-saudaraku kaum muslim...

Mudah-mudahan menjadi jelas bagi kalian bahwa kalimat sahadat sederhana yang kalian ucapkan sebagai tanda ke-islaman ternyata tidak lebih adalah sebuah jebakan menyesatkan yang akan menjerumuskan kalian ke dalam jurang neraka. Itu sebuah pernyataan bahwa kalian beriman pada IBLIS.... Ditambah dengan kalian bersujud ke arah berhala IBLIS lima kali sehari itu sudah cukup untuk memastikan kalian menjadi hamba IBLIS....

Ini sebuah kebenaran yang pasti sangat menyakitkan bagi kalian... sama seperti seseorang yang mendapat vonis terkena kanker! Jika orang tersebut marah dan mengabaikan vonis itu, kanker akan tetap ada dan menggerogoti tubuhnya sampai akhirnya orang tersebut harus menerima ajal sebelum waktunya. Tapi kalau dia mau menerima kenyataan dengan lapang dada meski itu menyakitkan, mungkin ada kesempatan baginya untuk mengobati kanker itu dan menjadi sembuh.

Jika kalian menganggap apa yang saya ungkapkan itu salah, silahkan membantahnya di bagian komentar yang kami buka seluas-luasnya... kita bahas bersama dengan akal sehat, bukan dengan emosi.

Tapi sebaliknya jika kalian mulai melihat adanya kebenaran dalam penjelasan saya tadi, mulailah mengganti kalimat sahadat yang biasa kalian ucapkan dengan kalimat sahadat yang baru:

"Tiada Tuhan selain Allah yang dipercaya oleh Abraham, Ishak dan Yakub..."

Segera ganti mumpung kalian masih ada kesempatan...

Kalimat sahadat yang tidak kalah sederhana ini menjamin bahwa Allah yang kalian sembah adalah Yahweh, yaitu Allah yang disembah oleh para nabi... Dialah satu-satunya Allah yang benar. 


Posting Komentar

0 Komentar