Apakah Ini PERTANDA Paus Leo XIV Akan Menghapus Misa Novus Ordo?


 Transkrip:

Salam damai dan sejahtera bagi kita semua...

Belum seminggu memimpin Gereja, Paus Leo XIV sudah memberikan kejutan besar. Bukan dalam arti negatif seperti yang dilakukan Paus Fransiskus 12 tahun lalu, tapi dalam arti positif. Bahkan sangat positif bagi mereka yang memahami pentingnya pesan tersembunyi yang ada di dalamnya.

Pada tanggal 14 Mei 2025, Paus Leo XIV menyambut kedatangan ribuan orang Kristen Timur di Vatikan dalam rangka perayaan Yubileum Gereja-gereja Timur. Yang mengejutkan, dalam sambutannya Paus Leo XIV menyatakan penghargaan yang tinggi pada liturgi tradisional Gereja Timur dan sekaligus mengungkapkan betapa Gereja Barat membutuhkan kekayaan liturgi Gereja Timur sebagai rujukan untuk memulihkan kembali liturgi Gereja Barat yang telah kehilangan spiritualitas dan kekayaan misterinya.

Mengapa pernyataan ini begitu penting?

Mari kita lihat kutipan dari pernyataan Paus Leo XIV:

"...saya meminta Dikasteri untuk Gereja-Gereja Timur untuk membantu saya merumuskan prinsip, norma, dan pedoman agar para Uskup Latin secara konkret dapat mendukung umat Katolik Timur di diaspora dalam upaya mereka melestarikan tradisi hidup mereka..."

Dalam pernyataan tersebut Paus Leo XIV mengungkapkan penghargaannya pada liturgi tradisional Gereja Timur dan menghendaki liturgi tersebut tetap terjaga. Nah, jika Paus Leo XIV menghargai tradisi liturgi Gereja Timur, tentunya dia juga menghargai tradisi liturgi Gereja Barat dan ingin melestarikannya! Melihat tanda-tanda yang diberikannya sejak tampil pertama kali di depan publik, kita dapat yakin Paus Leo XIV memang menghargai tradisi kekatolikan, dan itu pasti mencakup juga tradisi liturgi. Jadi ada harapan yang cukup besar besar bahwa di masa kepausannya, liturgi tradisional Gereja Roma yaitu Misa Latin Tradisional kelak akan didorong untuk tumbuh subur di berbagai keuskupan.

Selanjutnya kutipan pernyataan Paus Leo XIV yang berikut lebih mengejutkan:

"Gereja membutuhkan kalian. Kontribusi yang dapat diberikan oleh Kristen Timur kepada kita saat ini sungguh besar! Kita sangat membutuhkan untuk memulihkan rasa akan misteri yang masih hidup dalam liturgi kalian, liturgi yang menyentuh keseluruhan pribadi manusia, yang menyanyikan keindahan keselamatan dan membangkitkan rasa takjub akan bagaimana keagungan Allah merangkul kelemahan manusia kita! Sama pentingnya untuk menemukan kembali, terutama di Barat, rasa akan pentingnya Allah, pentingnya mistagogi, dan nilai-nilai khas spiritualitas Timur: seperti doa syafaat yang tak henti, pertobatan, puasa, dan ratapan atas dosa pribadi dan dosa seluruh umat manusia! Maka, sangat penting agar kalian mempertahankan tradisi kalian tanpa menguranginya demi kenyamanan atau kepraktisan, agar tidak dikotori oleh mentalitas konsumerisme dan utilitarianisme."

Dengan mengatakan bahwa Gereja membutuhkan Kekristenan Timur yang tetap melestarikan tradisi liturgi, Paus Leo XIV secara tidak langsung sebenarnya juga mengatakan bahwa Gereja membutuhkan orang-orang Katolik tradisional yang selama ini telah setia menjaga liturgi tradisional Gereja! Ini sebuah pengakuan implisit dari Paus Leo XIV bahwa sikap kaum tradisionalis yang menolak Misa blasteran Novus Ordo, dan memilih tetap setia pada tradisi liturgi Gereja, adalah sikap yang benar. Karena kesetiaan pada liturgi tradisional tidak bisa lepas dari kesetiaan pada ajaran tradisional Gereja, maka itu juga merupakan pengakuan implisit terhadap mereka yang menolak Konsili Vatikan II demi tetap setia pada ajaran iman para Rasul.

Dalam pernyataan tadi, Paus Leo XIV secara tidak langsung juga mengkritisi liturgi Gereja Barat, tentunya yang dimaksud adalah liturgi Misa blasteran Novus Ordo, yang telah kehilangan kekayaan spiritual dan misterinya akibat dikotori oleh semangat ekumenis dan berbagai perubahan tanpa henti demi kepraktisan, kenyamanan, atau adaptasi budaya dan tradisi lokal. Untuk memperbaikinya, Gereja Katolik Roma sebenarnya tidak perlu jauh-jauh berpaling pada liturgi Gereja-gereja Timur, tapi cukup dengan kembali pada Misa Latin Tradisional yang sangat kaya akan spiritualitas dan misteri. Sampai hari ini Misa Latin Tradisional itu masih tetap eksis di Gereja Katolik berkat jasa yang mulia Mgr. Marcel Lefebvre dan SSPX.

Jadi ada harapan besar bagi kita bahwa Gereja Katolik di masa Paus Leo XIV secara bertahap akan kembali berpaling pada liturgi tradisional dan meninggalkan Misa blasteran Novus Ordo yang dangkal. Selanjutnya, kembalinya Gereja Katolik pada liturgi tradisional akan menjadi langkah awal bagi kembalinya Gereja pada ajaran iman para Rasul. Semoga ini semua adalah pertanda bagi kita bahwa Roh Kudus sedang berkarya untuk memulihkan kembali Gereja Kristus dari berbagai kerusakan yang menggerogotinya sejak lama, terutama setelah Konsili Vatikan II.

Terima kasih atas perhatian anda, marilah kita terus berdoa bagi Gereja serta Bapa Suci Paus Leo XIV... 

Viva Christo Rey!

Posting Komentar

0 Komentar