Islam Dan Akal Sehat #44 - Bukti Allah SWT Bukan Pencipta


Sering sekali kita mendengar sikap hipokrit muslim dalam persoalan iman dan akal. Ketika berbicara soal doktrin trinitas, mereka dengan menggebu-gebu mengatakan doktrin tauhid islam yang unitarian paling masuk akal dibandingkan dengan doktrin trinitas yang dalam pandangan mereka tidak bisa diterima akal. Dalam hal ini mereka berpandangan bahwa doktrin agama yang benar itu harus masuk akal.

Tapi ketika diminta untuk menjelaskan keanehan-keanehan dalam ajaran islam, seperti misalnya mitos Isra Miraj dimana mereka percaya Muhamad konon naik burung mitologis buraq lalu terbang ke masjidil Aqsa dan ke langit tanpa ada saksi seorangpun, atau bagaimana mereka bisa percaya batu hajar aswad yang ada di Kabah itu berasal dari surga, kemudian juga bagaimana di surga bisa ada pesta seks dengan para bidadari, dan sebagainya, tiba-tiba mereka beralasan bahwa kebenaran iman itu melampaui akal dan harus diterima tanpa boleh dihalangi oleh pendapat akal! Dengan kata lain kali ini mereka berpandangan doktrin agama yang benar itu tidak perlu masuk akal!

Betapa tidak konsistennya sikap mereka!

Seperti yang pernah saya singgung pada video sebelumnya, dalam sejarah islam memang pernah terjadi konflik antara iman dan akal yang kemudian ikut membentuk cara muslim dalam memahami kebenaran sampai hari ini. Konflik tersebut dimulai saat munculnya kaum mutazilah di abad 8 yang mengedepankan akal dalam memahami kebenaran. Bagi kaum mutazilah, otoritas akal lebih tinggi dari iman.


Mug "Tuhan itu Trinitas"

Akibat pandangan kaum mutazilah ini banyak muslim yang murtad karena tidak dapat menerima ajaran-ajaran islam yang bertentangan dengan akal sehat. Pandangan kaum mutazilah ini kemudian ditentang oleh kaum ahlusunnah. Salah satu tokohnya adalah Imam Al Ghazali yang berhasil menindas pandangan kaum mutazilah. Kebalikan dari pandangan mutazilah, bagi kaum ahlusunnah otoritas iman lebih tinggi dari pada akal.

Dengan tersingkirnya kaum mutazilah dari panggung sejarah islam maka sejak saat itu peran akal secara sistematis dipinggirkan dalam islam. Mereka yang menggunakan akalnya dalam memahami islam dinyatakan sesat, dan kebenaran iman islam harus diterima secara mutlak tanpa boleh diganggu oleh pertimbangan akal. Alasannya, akal manusia dengan segala keterbatasannya tidak dapat menjangkau kebenaran iman yang berasal dari allah swt sehingga tidak punya kemampuan untuk menilai atau menghakimi semua pernyataan iman.

Ada hal menarik yang dapat kita ambil dari munculnya konflik iman dan akal dalam sejarah islam ini....

Ketika akal difungsikan untuk memahami kebenaran islam, hasilnya banyak muslim yang menyadari kekeliruan ajaran islam dan mulai meninggalkan islam. Arus murtadnya muslim akibat pengaruh penggunaan akal ini baru dapat dibendung ketika muslim dilarang untuk menggunakan akal dalam memahami pernyataan iman!

Ini membawa kita pada sebuah kesimpulan penting: islam tidak mungkin didasarkan pada kebenaran, tapi sebaliknya islam dibangun dari kebohongan. Karenanya penggunaan akal dalam menilai ajaran islam akan membuat kebohongan dan kepalsuan islam terbongkar. Hanya dengan melarang penggunaan akal maka semua kebohongan dan kepalsuan islam dapat tetap dipercaya sebagai kebenaran!

Oleh karenanya, dalam islam akal tidak digunakan untuk mencari atau menyelidiki kebenaran melainkan untuk melakukan pembenaran!

Contoh yang paling jelas misalnya dalam hal muhamad yang mengawini Aisha yang baru berusia 6 tahun. Muslim tidak akan pernah mengakui itu sebagai kesalahan, namun akan menggunakan segala kemampuan akalnya untuk mencari pembenaran mengapa itu bisa terjadi. Pola yang sama juga terjadi dalam masalah-masalah lain seperti adanya pesta seks di surga, dibenarkannya muslim berhubungan seks denga para budak (milkul yamin) tanpa perlu ikatan perkawian, dan banyak lagi.

Sikap ini tentu saja berbahaya! Dengan tidak difungsikannya akal dalam menilai pernyataan iman, maka muslim harus menerima semua pernyataan yang dibungkus dalam kemasan iman islam sebagai kebenaran. Akibatnya muslim begitu mudah tertipu oleh ajaran-ajaran yang menyesatkan dan membahayakan jiwa mereka! Asalkan dibungkus dengan label islam, ajaran-ajaran sesat dari iblis sekalipun tidak akan terdeteksi kesesatannya dan akan diterima muslim sebagai kebenaran!

Maka dari itu, demi keselamatan jiwa mereka sendiri muslim harus mengubah cara pandang mereka terhadap akal. Mereka harus berani menggunakan akal untuk menilai setiap pernyatan iman! Mereka dapat belajar dari apa yang dinyatakan dalam Alkitab:

Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.(1Yoh.4:1).

Ya, setiap pernyataan iman atau pernyataan yang berasal dari roh tidak bisa diterima begitu saja dan harus diuji kebenarannya. Dan alat untuk mengujinya tentu saja akal!

Mungkin muslim akan bertanya, bukankah akal manusia terbatas dan tidak dapat menjangkau kebenaran yang berasal dari TUHAN?

Benar, akal manusia memang memiliki keterbatasan.

Tapi muslim harus membedakan dua hal ini: 

Ada kebenaran iman yang belum dapat dijangkau akal, tapi tidak ada kebenaran apapun termasuk kebenaran iman yang bertentangan dengan akal!

Belum dapat diterima akal tidak sama dengan bertentangan dengan akal. Yang pertama bisa benar sedangkan yang kedua pasti salah! Disinilah muslim gagal paham dan mencampurkan keduanya!

Akal manusia memang memiliki keterbatasan sehingga ada pernyataan iman yang benar namun belum dapat dipahami oleh akal manusia dalam segala keterbatasannya. Tapi jika ada suatu pernyataan iman bertentangan dengan akal atau secara logika salah, maka pernyataan iman tersebut tidak mungkin benar. 

Kita ambil contoh konsep trinitas. Dalam keterbatasan akal, manusia tidak akan mampu memahami keseluruhan konsep trinitas secara utuh. Selalu tersisa bagian tak terpahami yang menjadi misteri iman. Tapi tidak ada satupun pernyataan dalam konsep trinitas yang bertentangan dengan akal! Oleh karenanya konsep trinitas dapat diterima sebagai kebenaran!

Doktrin tauhid atau monoteisme unitarian islam justru sebaliknya. Sekilas tampak doktrin tersebut sesuai dengan akal. Namun dengan meneliti lebih dalam akan tampak bahwa doktrin tersebut bertentangan dengan akal dan tidak bisa diterima sebagai kebenaran. Saya sudah menjelaskan ini pada video sebelumnya.

Mengingat pentingnya akal dalam memahami kebenaran, muslim harus mulai memahami bagaimana posisi iman dan akal yang benar....

Pandangan kaum mutazilah yang menempatkan akal lebih tinggi dari iman adalah salah karena pandangan rasional seperti itu akan membatasi kebenaran hanya pada apa yang dapat dipahami akal saja, tidak lebih. Demikian juga sebaliknya pandangan kaum ahlusunnah yang menempatkan iman lebih tinggi dari akal juga salah, karena manusia dapat disesatkan oleh pernyataan-pernyataan iman yang salah.

Cara yang benar adalah dengan menempatkan iman dan akal pada posisi yang setara: keduanya sama-sama bertujuan untuk memahami kebenaran! Ini posisi yang diambil dalam ajaran Kristen! Dengan cara demikian maka akal dapat digunakan untuk memverifikasi semua pernyataan-pernyataan iman agar manusia tidak disesatkan oleh kebenaran-kebenaran palsu yang membahayakan jiwa!

Belajar dari sejarah masa lalu, mungkin muslim ragu untuk menggunakan akal dalam memahami islam karena dapat mengakibatkan kemurtadan. Dalam hal ini muslim harus memilih, yang dicari itu islam atau kebenaran? Jika islam yang dicari maka muslim memang tidak perlu menggunakan akalnya. Mereka dapat membenamkan kepalanya di dalam pasir dan terus percaya pada islam dengan iman buta. Tapi jika kebenaran yang dicari maka mereka harus berani menggunakan akalnya sekalipun itu akan membuat banyak kebohongan dan kepalsuan islam terbongkar!

Dalam video ini saya akan mencontohkan bagaimana logika akal sehat dapat membuktikan dengan amat telak kekeliruan doktrim paling mendasar dalam islam, yaitu tentang pengakuan allah swt sebagai pencipta!

 T-Shirt "TUHAN ITU TRINITAS"
T-Shirt "Tuhan itu Trinitas"

Alasan terbesar mengapa manusia menyembah Tuhan adalah karena Dia pencipta kita. Ini juga berlaku bagi muslim yang menyembah allah swt karena mereka percaya dialah sang pencipta.

Dalam alquran tertulis:
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
(Adz Dzariaat 56)

Berdasarkan ayat ini muslim menerima begitu saja klaim bahwa allah swt yang mereka sembah adalah TUHAN Sang Pencipta, dan karenanya mereka menerima seluruh ajaran islam.

Tapi benarkah allah swt itu pencipta alam semesta dan seluruh isinya? Bagaimana jika ada bukti tak terbantahkan yang menunjukkan bahwa allah swt yang disembah muslim ternyata bukan pencipta? 

Tentunya itu akan menghancurkan klaim allah swt sebagai tuhan dan sekaligus meruntuhkan semua bangunan iman islam sampai ke akar-akarnya. Jika allah swt yang dipercaya muslim sebagai tuhan ternyata bukan pencipta maka tidak ada lagi alasan untuk menyembahnya. Sudah tidak ada alasan lagi bagi muslim untuk percaya pada kenabian muhamad dan percaya pada kebenaran alquran. 

Allah swt tidak lebih hanyalah tuhan palsu dan selama ini muslim ternyata hanya menyembah tuhan palsu yang sesungguhnya bukan TUHAN Sang Pencipta! Dengan demikian pembuktian bahwa allah swt bukan pencipta akan menjadi serangan paling merusak bagi ajaran iman islam!

Lalu bagaimana kita dapat membuktikan allah swt bukan pencipta?

Disinilah akal sehat dapat menjadi satu-satunya alat untuk membuktikan itu!

Ada suatu prinsip sederhana: tidak seorangpun dapat memberikan apa yang tidak dimilikinya! Siapapun yang mengaku dapat memberikan apa yang tidak dimilikinya hanyalah seorang penipu, tidak lebih.

Sejalan dengan prinsip itu seorang arsitek hanya dapat menciptakan suatu bangunan jika gagasan tentang bangunan tersebut sudah ada dalam pikirannya. Tidak mungkin ia menciptakan suatu bangunan yang rancangannya tidak ada dalam pikirannya sama sekali, atau merancang suatu bangunan yang tidak dia pahami cara-cara membangunnya. 

Bisa kita bayangkan apa yang terjadi jika ada seseorang yang tidak lulus SMA tapi mengaku sebagai arsitek harus merancang gedung bertingkat 10! Hasilnya bisa diduga: gedung tersebut tidak akan pernah bisa dibuat karena orang tersebut tidak punya gagasan atau kemampuan untuk membangunnya!

Demikian juga Tuhan hanya mungkin mencipta jika segala sesuatu yang diciptakan-Nya, termasuk semua hukum-hukum yang mengaturnya, sudah ada dalam pikiran-Nya. Pegang prinsip ini baik-baik karena akan menjadi kunci penting untuk membuktikan allah swt bukanlah TUHAN yang menciptakan alam semesta!

Berdasarkan prinsip tauhid islam atau monoteisme unitarian, allah swt hanya memiliki satu pribadi tunggal dalam dirinya. Dengan demikian dalam diri allah swt tidak mungkin terdapat unsur relasi. Saya ulangi sekali lagi: dalam diri allah swt yang unitarian tidak mungkin terdapat unsur relasi! Konsekuensinya, di dalam diri allah swt juga tidak dikenal adanya kasih karena kasih mensyaratkan adanya relasi!

Sekarang kita bisa bertanya, bagaimana mungkin allah swt mampu menciptakan manusia yang harus hidup dengan hukum kasih jika allah swt sendiri tidak mengenal kasih sebelum adanya ciptaan? Dari manakah hukum kasih yang mengatur hidup manusia berasal? Yang pasti hukum kasih itu tidak mungkin bersumber dari allah swt sendiri.

Dalam kasus arsitek gadungan yang tidak lulus SMA tadi, dia mungkin saja bisa merancang gedung bertingkat 10 jika ada yang membantunya, entah itu dari manusia atau dari kuasa supranatural. Tapi siapakah yang menolong allah swt merumuskan hukum kasih dalam menciptakan manusia? Menurut prinsip tauhid, tidak dimungkinkan ada yang menolong allah swt dalam menciptakan manusia!

Karena allah swt tidak memilki relasi dan tidak ada kasih dalam dirinya maka gagasan tentang hukum kasih juga tidak mungkin dimiliki allah swt. Konsekuensinya, karena hukum kasih tidak ada di dalam pikiran allah swt maka mustahil allah swt dapat menciptakan manusia yang harus hidup dalam hukum kasih!

Argumen bantahan terbaik yang bisa dilontarkan muslim mungkin ini: allah swt dapat melakukan apa saja semaunya karena dia adalah tuhan yang maha segalanya. Dengan demikian allah swt pasti dapat menciptakan manusia yang harus hidup dalam hukum kasih yang tidak dikenalnya.

Argumen seperti itu dapat dengan mudah dimentahkan dengan menunjukkan bahwa sekalipun TUHAN dapat melakukan apa saja, Dia tetap dibatasi oleh DiriNya sendiri. Contohnya, TUHAN tidak mungkin menciptakan sesuatu yang lebih baik dari Diri-Nya.

Penyebabnya adalah:
Sesuatu yang lebih baik dari TUHAN tidak mungkin ada dalam pikiran TUHAN, maka tidak dapat diciptakan!

Itu sebabnya dalam Alkitab, manusia sebagai ciptaan TUHAN yang terbaik diciptakan serupa dengan gambar TUHAN karena TUHAN tidak mungkin menciptakan sesuatu yang lebih baik dari gambar-Nya sendiri. Gagasan tentang ciptaan yang lebih baik dari gambar TUHAN tidak mungkin ada dalam pikiran-Nya! 

Karena TUHAN dibatasi oleh Diri-Nya sendiri maka Dia hanya dapat menciptakan segala sesuatu berdasarkan apa yang sudah ada di dalam Diri-Nya, yang sudah dikenal-Nya, atau dengan kata lain yag ada dalam gagasan-Nya! Itu sebabnya dikatakan segala sesuatu tercipta melalui Sabda Tuhan atau Logos Ilahi. Artinya segala sesuatu harus tercipta dari gagasan atau pikiran TUHAN.

Berdasarkan logika tersebut maka allah swt yang unitarian dan tidak memiliki relasi mustahil memiliki gagasan tentang kasih yang tidak ada dalam dirinya. Karena allah swt tidak memiliki gagasan tetang kasih, maka dia juga tidak mungkin menciptakan manusia yang harus hidup dalam hukum kasih!

Berdasarkan argumen tadi maka fakta yang harus diterima muslim adalah ini: allah swt bukan pencipta dan dengan demikian dia pasti bukan tuhan!

Allah SWT cuma tuhan gadungan yang mengaku sebagai pencipta....

Sekarang saya tantang semua muslim dan ulama-ulamanya untuk membantah argumen yang saya sampaikan tadi kalau sanggup! Jika ada muslim atau jin yang sanggup membantahnya dan sekaligus membuktikan bahwa allah swt adalah pencipta maka channel crusader network akan saya tutup untuk selama-lama-lama-lamanya...

Sebaliknya jika muslim tidak sanggup membantahnya, maka terimalah fakta bahwa allah swt bukan tuhan sang pencipta dan berhentilah menyembahnya selagi masih diberi kesempatan!

Di sini akal sehat terbukti menjadi musuh terbesar islam! Cukup dengan akal sehat kita mampu membongkar kebohongan allah swt yang telah menipu begitu banyak muslim selama 14 abad lebih!

Untuk memperjelas ini saya akan mengkontraskannya dengan ALLAH TRITUNGGAL yang dipercaya oleh umat Kristen!

Sebagaimana sudah pernah saya jelaskan dalam video sebelumnya, dalam teologi trinitarian ketiga Pribadi Ilahi dalam Allah Tritunggal mewakili tiga unsur dasar pembentuk realitas ciptaan. Tiga unsur dasar itu adalah eksistensi yang memungkinkan segala ciptaan ada, kesadaran yang memungkinkan adanya mahluk cerdas di alam semesta, dan relasi yang memungkinkan semua mahluk cerdas saling berhubungan satu-sama lain. 

Dalam teologi trinitarian, Allah Bapa mewakili unsur eksistensi, Allah Putra mewakili unsur kesadaran atau logos, dan Allah Roh Kudus mewakili relasi. Dengan demikian ketiga unsur pembentuk realitas ciptaan yang kita kenal saat ini seluruhnya sudah ada secara utuh dalam ALLAH TRITUNGGAL.

Selain itu ketiga Pribadi Ilahi: Bapa, Putra, dan Roh Kudus hidup dalam relasi kasih yang sempurna satu sama lain. Bapa mengasihi Putra dan Roh Kudus, Putra mengasihi Bapa dan Roh Kudus, dan Roh kudus mengasihi Bapa dan Putra. Ini sekaligus juga menunjukkan bahwa keesaan ALLAH TRITUNGGAL adalah sempurna dan tidak ada bandingannya, karena selain ketiga pribadi ilahi SATU dalam substansi juga SATU dalam kasih! 

Disini kita dapat memaknai perkataan Yesus dalam Injil, "Aku dan Bapa adalah satu" (Yoh.10:30) sebagai kesatuan dalam substansi juga dalam kasih.

Karena Allah Tritunggal memiliki seluruh unsur pembentuk realitas ciptaan di dalam Diri-Nya, maka Allah Tritunggal pasti punya kapasitas untuk menciptakan manusia dan seluruh alam semesta, memberikan manusia kecerdasan, dan meletakkan hukum kasih sebagai dasar kehidupannya. Dan hukum kasih yang diberikan kepada manusia itu bersumber langsung pada KASIH sempurna yang sudah melekat dalam Allah Tritunggal sejak sebelum segala sesuatu dijadikan! Itu sebabnya dalam Kitab Suci dikatakan, "Allah adalah KASIH!" (1Yoh.4:8).

Kesimpulannya Allah Tritunggal adalah TUHAN Sang Pencipta yang sesungguhnya dan layak disembah serta dimuliakan seluruh ciptaan. Semua konsep ketuhanan yang lain, termasuk allah swt yang unitarian sudah pasti bukan pencipta!

Saudara-saudaraku kaum muslim...

Dalam video ini saya sudah memberikan argumen yang sangat kuat berdasarkan akal sehat, yang membuktikan allah swt bukanlah pencipta. Ini sekaligus juga membuktikan bagaimana akal sehat dapat membongkar klaim-klaim kebenaran iman palsu yang selama ini diterima muslim begitu saja tanpa berpikir. 

Sangat penting bagi kalian untuk membantah argumen tersebut. Jika kalian tidak sanggup membantahnya, maka suka atau tidak suka terimalah fakta bahwa saat ini jiwa kalian ada dalam bahaya yang sangat besar...

Mengapa?

Karena yang kalian sembah dan taati perintahnya selama ini ternyata bukan tuhan. Apakah mungkin manusia masuk surga dengan menyembah yang bukan tuhan? Sama sekali mustahil. Pikirkan itu baik-baik.. Jangan sampai demi ego, iman buta, atau tradisi kalian terpaksa mengorbankan jiwa kalian selamanya dengan terus menyembah yang bukan tuhan...

Kalau kalian masih menonton video ini berarti Tuhan masih bermurah hati memberi kalian waktu untuk bebas dari jeratan agama sesat. Dalam situasi wabah yang sedang terjadi sekarang ini mungkin waktu yang diberikan TUHAN semakin sedikit! Renungkan baik-baik dan manfaatkan kesempatan yang diberikan Tuhan ini dengan segera meninggalkan islam secepatnya. 

Berhentilah menyembah yang bukan TUHAN sekarang juga! 

Hanya ada satu TUHAN yang benar dan layak disembah, yaitu Allah Tritunggal. Oleh karena itu bukalah hati dan pikiran kalian untuk menerima Yesus Kristus, satu-satunya jalan yang lurus untuk dapat menyembah Allah Tritunggal dan membawa setiap manusia pada keselamatan kekal.

Posting Komentar

0 Komentar