FIDUCIA SUPPLICANS Dan Pornoteologi Kardinal Victor Fernandez

 



Transkrip video:

Salam damai dan sejahtera bagi kita semua...

Baru-baru ini Gereja Katolik dihebohkan dengan fakta kelam seputar Kardinal Victor Fernandez, prefek DDF. Ternyata Kardinal ini sewaktu masih menjadi imam biasa tidak hanya menulis buku tentang ciuman berbau erotis berjudul, "Heal Me With Your Mouth" yang sempat menghebohkan beberapa bulan lalu. Terungkap Kardinal Victor Fernandez juga pernah menulis sebuah buku yang 'lebih menyeramkan' dan menurut penilaian banyak orang Katolik sangat tidak pantas untuk ditulis oleh seorang imam. Buku itu menjelaskan tentang kenikmatan puncak seksual yang dikaitkan dengan pengalaman mistik kristiani. Judulnya, "Mystical Passion: Spirituality And Sensuality" (jika diterjemahkan bebas, "Gairah Mistik: Spiritualitas Dan Sensualitas"). Buku "Heal Me With Your Mouth" ditulis tahun 1995 sedangkan buku "Mystical Passion: Spirituality And Sensuality" ditulis tahun 1998.

Kardinal Victor Fernandez sendiri dalam tanggapannya tentang masalah ini menjelaskan bahwa pandangannya kini telah berubah dan sudah tidak mungkin baginya sekarang ini menulis buku semacam itu.

Apakah benar demikian, kita tidak tahu. Tapi yang menarik ada kutipan dari buku tersebut yang dapat menjelaskan dengan baik pandangan teologis Kardinal Victor Fernandez, dan sekaligus membantu kita memahami deklarasi FIDUCIA SUPPLICANS yang membenarkan pemberkatan bagi pasangan LGBT.

Berikut terjemahan bebas dari kutipan dimana Kardinal Victor Fernandez menjelaskan tentang keterkaitan antara puncak kenikmatan seksual dan spiritualitas mistik:

'Namun ini tidak berarti bahwa pengalaman kasih ilahi yang menggembirakan ini, jika saya mencapainya, akan membebaskan saya dari segala kelemahan psikologis saya. Misalnya saja, hal ini TIDAK BERARTI BAHWA SEORANG HOMOSEKSUAL AKAN BERHENTI MENJADI HOMOSEKSUAL....'

'Mari kita ingat bahwa kasih karunia Allah dapat hidup berdampingan dengan kelemahan dan bahkan dosa, ketika ada pengkondisian yang sangat kuat. Dalam kasus demikian, orang tersebut dapat melakukan hal-hal yang SECARA OBYEKTIF BERDOSA, TANPA RASA BERSALAH, dan TANPA KEHILANGAN RAHMAT TUHAN atau pengalaman cintanya....'

Jadi bisa kita simpulkan sudah sejak lama Kardinal Victor Fernandez berpandangan bahwa rahmat Tuhan tidak perlu mengubah seseorang dan kehadiran dosa tidak mengurangi atau menghilangkan rahmat Tuhan! Dengan kata lain, seseorang dapat menikmati rahmat kasih Tuhan dalam keadaan berdosa tanpa perlu pertobatan!

Ini jelas bukan ajaran iman Katolik!

Dalam Injil Tuhan sendiri menuntut kita, "...haruslah kamu SEMPURNA, sama seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna." (Mat.5:48).

Amat jelas Tuhan menginginkan kita menjadi sempurna seperti Bapa di surga! Untuk itulah Ia mencurahkan segala rahmat yang dibutuhkan agar kita bertobat, dan berubah untuk menjadi sempurna! Gagasan transformatif menuju kekudusan inilah yang hilang dari pandangan teologis Kardinal Victor Fernandez!

Juga dalam Injil Tuhan berkata, "Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua." (Mat.18:9) Jelas ajaran iman Katolik menyatakan bahwa dosa tidak dapat menjadi bagian dari hidup seorang Kristen sehingga pertobatan mutlak diperlukan bagi keselamatan jiwa. Atau dengan kata lain, dosa tidak dapat dipersatukan dengan rahmat kasih Tuhan!

Kardinal Victor Fernandez tampaknya mengabaikan hal ini!

Maka tidak heran jika di dalam FIDUCIA SUPPLICANS Kardinal Victor Fernandez membenarkan pemberkatan bagi pasangan LGBT dan pasangan yang irreguler lainnya! Bahkan tanpa menuntut mereka untuk bertobat dari gaya hidup mereka yang sesat.

Jadi sekarang kita tahu bahwa deklarasi FIDUCIA SUPPLICANS yang telah membawa perpecahan serius dalam Gereja ternyata muncul dari teologi sesat seorang kardinal yang di masa mudanya pernah menulis buku-buku berbau erotis dan porno dengan bungkus ungkapan-ungkapan teologis. Seandainya pandangan teologis Kardinal Victor Fernandez memang sudah berubah, tentu kita tidak perlu mempermasalahkan apa yang pernah diperbuatnya di masa lalu. Toh, banyak orang kudus juga punya masa lalu yang kelam. Tapi rekam jejak masa lalu Kardinal Victor Fernandez menjadi bermasalah karena pandangan teologi sesat dalam bukunya di masa lalu ternyata masih mempengaruhi pandangan teologisnya hingga hari ini dan ikut menyesatkan banyak orang!

Bagi mereka yang menolak deklarasi FIDUCIA SUPPLICANS, fakta ini tentunya semakin memperkuat posisi penolakan mereka. Sebaliknya bagi mereka yang mendukung, seperti banyak uskup dan imam-imam di Indonesia, fakta ini juga semakin memperjelas bahwa mereka sebenarnya sedang digiring untuk menerima suatu kekristenan sesat yang inklusif dan tidak lagi memiliki panggilan menuju kekudusan. Ini seharusnya menyadarkan banyak orang Katolik untuk kembali pada kekatolikan tradisional dengan menjadi bagian dari sisa umat!

Terima kasih atas perhatian anda...


Viva Christo Rey!


Posting Komentar

0 Komentar