Bayangan Konklav 2025 | Siapakah Pengganti Paus Fransiskus?

 


Transkrip:


Salam damai dan sejahtera bagi kita semua.

Sebagaimana kita ketahui, dalam beberapa minggu terakhir ini kita mendengar kabar bahwa Paus Fransiskus tengah berada dalam keadaan sakit yang cukup serius. Laporan resmi dari sumber Vatikan beberapa hari yang lalu menyatakan kondisi Paus Fransiskus berada dalam keadaan kritis namun stabil.

Mengingat usianya yang sudah sangat lanjut dan kondisi sakit yang cukup serius, banyak orang Katolik yang mulai mengantisipasi hal terburuk dan berspekulasi tentang siapa Paus baru yang kelak akan menggantikannya.

Ada beberapa kardinal yang oleh sejumlah media Katolik dianggap sebagai kandidat kuat pengganti Paus Fransiskus. Dari kardinal yang progresif dan liberal ada nama-nama seperti Kardinal Pietro Parolin, Kardinal Luis Antonio Tagle, Kardinal Matteo Zuppi yang sangat pro-LGBT dan juga tidak ketinggalan prefek CDF yang kontroversial Kardinal Victor Manuel Fernandez. Sementara itu dari pihak yang cenderung konservatif ada nama-nama Kardinal Peter Erdo, Kardinal Wim Eijk, Kardinal Raymond Burke, dan Kardinal Robert Sarah.

Harus dicatat, baik kardinal-kardinal yang liberal maupun kardinal-kardinal yang konservatif saat ini semuanya adalah pendukung Konsili Vatikan II. Bahkan termasuk Kardinal Raymond Leo Burke yang sangat mendukung keberadaan Misa Latin Tradisional dan menentang berbagai kebijakan liberal Paus Fransiskus, pada dasarnya adalah seorang pendukung kuat Konsili Vatikan II dan sangat kontra dengan satu-satunya ordo Katolik tradisionalis, SSPX.

Sejauh ini hanya ada dua prelatus non-SSPX yang bersikap negatif terhadap KV2, yaitu Uskup Agung Vigano dan Uskup Athanasius Schneider. Uskup Agung Vigano jelas-jelas mengatakan bahwa Konsili Vatikan II adalah kanker yang merusak Gereja dan harus dibuang. Sementara itu Uskup Athanasius Schneider bersikap sedikit lunak, ia menganggap ada beberapa bagian dari dokumen KV2 yang perlu dikoreksi tanpa harus membuang seluruhnya. Sayangnya mereka berdua bukanlah kardinal sehingga tidak mungkin menjadi Paus.

Dengan demikian siapapun yang bakal terpilih sebagai Paus yang baru, sepertinya pengaruh KV2 akan terus berlanjut di dalam Gereja Katolik. Malah kalau yang terpilih adalah kardinal konservatif, justru hal tersebut kurang baik karena akan membuat banyak orang Katolik semakin tidak sadar akan bahaya KV2. Oleh Paus konservatif efek pembaharuan KV2 kemungkinan akan berupaya diredam atau dikoreksi seperlunya tanpa pernah menghilangkan akar penyebab sesungguhnya. Itu seperti mengobati orang yang menderita kanker ganas dengan obat pereda rasa sakit atau antibiotik yang tidak akan menghilangkan kanker sebagai sumber utama penyakit.

Justru akan lebih baik jika yang terpilih adalah kardinal liberal dan progresif. Paus baru yang liberal dan progresif ini akan melanjutkan agenda sinodal Paus Fransiskus dan akan membuat kerusakan di Gereja Katolik semakin nyata bagi banyak orang. Keadaan ini akan membuat semakin banyak orang Katolik yang sadar betapa berbahayanya pengaruh KV2. Dengan demikian mungkin akan memicu munculnya semakin banyak prelatus-prelatus yang berani menentang KV2.

Semoga saja apa yang terjadi di Amerika dengan terpilihnya Donald Trump, yang berani melakukan perubahan radikal dengan membabat habis agenda DEI dan semangat anti patriotisme, bisa terjadi juga di Gereja Katolik. Yaitu dengan munculnya kardinal yang berani membabat habis agenda ekumenisme dan modernisme yang bersumber dari kanker Konsili Vatikan II. Donald Trump mampu mengadakan perubahan yang radikal semacam itu setelah dia dijamah Tuhan dengan selamat dari upaya pembunuhan. Mungkin Gereja Katolik juga memerlukan seorang Paus yang mendapatkan jamahan Tuhan secara khusus, entah seperti apa bentuknya, sehingga berani malkukan perubahan radikal untuk memulihkan kerusakan yang terjadi di Gereja Katolik.

Itu akan menjadi pembaharuan sejati bagi Gereja Katolik yang akan memulihkan kemuliaannya sebagai Gereja Kristus dan cikal bakal Kerajaan Allah.


Terima kasih atas perhatian anda...


Viva Christo Rey!

Posting Komentar

0 Komentar