Apakah Paus Fransiskus Seorang Anti Paus? | Seruan Uskup Agung Vigano Tentang Investigasi Resmi Terhadap Pengunduran Diri Paus Benediktus XVI Dan Konklaf 2013

 



Transkrip:

Pax Vobis, salam damai bagi kita semua...

Pada tanggal 5 April 2022, tepat di hari pesta St. Vincent Ferrer, Uskup Agung Vigano membuat pernyataan mengejutkan. Dalam wawancaranya dengan seorang jurnalis Italia, Aldo Maria Valli, Uskup Agung Vigano menyerukan perlunya diadakan investigasi resmi mengenai keabsahan pengunduran diri Paus Benediktus XVI dan kemungkinan penipuan konklaf tahun 2013 yang memilih Paus Fransiskus. Pernyataan tersebut dibuat sehubungan dengan beredarnya memorandum tentang konklaf mendatang yang berisi daftar kerusakan dan kekacauan selama masa kepausan Fransiskus.

Menurut Uskup Agung Vigano, berbagai kerusakan dan kesalahan dalam kepausan Fransiskus tidak muncul begitu saja seolah-olah kepausan sebelumnya baik-baik saja. Krisis tersebut berawal sejak Konsili Vatikan II! Memperbaiki kerusakan, yaitu mengganti Paus Fransiskus, tanpa memahami akar penyebabnya hanya akan sia-sia dan berbahaya. Jika para kardinal tidak kembali pada apa yang menjadi ajaran Gereja sebelum Konsili Vatikan II, maka segala upaya untuk melawan rejim kepausan yang sekarang akan gagal. Masalah yang sama akan kembali muncul!

Selanjutnya Uskup Agung Vigano mengatakan bahwa sebelum berbicara soal konklaf sebagaimana yang dimaksud dalam memorandum, yang perlu dilakukan adalah mengadakan investigasi resmi tentang pengunduran diri Paus Benediktus XVI dan upaya manipulasi dalam konklaf tahun 2013. Jika ditemukan ketidakwajaran dalam pengunduran diri Paus Benediktus XVI maka konklaf 2013 harus dinyatakan tidak ada, pemilihan Kardinal Bergoglio tidak ada, sehingga otomatis Paus Fransiskus adalah seorang Anti-Paus atau Paus yang tidak sah.

Bukan rahasia bahwa di kalangan umat Katolik di dunia muncul kebingungan terhadap kepausan saat ini. Sebagian orang percaya bahwa Paus Benediktus XVI masih Paus yang sah, dan Paus Fransiskus adalah seorang Anti-Paus. Spekulasi ini juga diperkuat dengan pengakuan Kardinal Godfried Daneels tentang mafia St. Gallen yang ikut campur dalam mempengaruhi jalannya konklaf untuk memastikan terpilihnya Kardinal Bergoglio sebagai Paus. Jika hal ini memang terbukti sudah pasti konklaf harus dinyatakan batal.

Tetapi sebagian orang meyakini bahwa pengunduran diri Paus Benediktus XVI sudah final dan Paus Fransiskus adalah penggantinya yang dipilih secara sah. Apalagi Paus Benediktus XVI berkali-kali menegaskan pengunduran dirinya adalah atas kemauannya sendiri dan dia bukan lagi seorang Paus.

Di samping keraguan soal keabsahan konklaf 2013, berbagai keanehan Paus Fransiskus yang tidak peduli pada ajaran Gereja, membenci tradisi Gereja, dan lebih suka mengikuti keinginan dunia sehingga membuat banyak orang Katolik meragukan kepausannya, ada hal yang lebih penting yaitu keabsahan pengunduran diri Paus Benediktus XVI.

Dalam pernyataan resmi pengunduran dirinya, Paus Benediktus XVI hanya menyebutkan dia mengundurkan diri dari tugas-tugas kepausan karena alasan kesehatan. Tapi tidak ada satupun kalimat yang menyatakan Paus Benediktus XVI mengundurkan diri dari JABATAN kepausannya! Seharusnya pengunduran diri itu tidak sekedar dari tugas-tugas kepausan tapi dari jabatan kepausan. Maka, logikanya saat ini jabatan kepausan secara resmi masih tetap dipegang olah Paus Benediktus XVI dan sebagai konsekuensinya Paus Fransiskus bukan Paus yang sah alias dia hanyalah seorang Anti-Paus! Inilah yang menjadi persoalan...

Fakta ini juga diperkuat oleh Paus Benediktus XVI yang sampai hari ini masih tetap menggunakan gelar "Paus" meski dengan tambahan "Emeritus". Bahkan Paus "Emeritus" Benediktus XVI tetap tinggal di Vatikan dan juga tetap menggunakan semua atribut kepausan, mulai dari jubah hingga cincin. Sementara itu terhadap pernyataan langsung dari Paus "Emeritus" Benediktus XVI yang mengatakan dirinya bukan Paus, sebagian orang melihatnya tidak lebih dari pengulangan penyangkalan Petrus terhadap Tuhan kita!

Tidak pernah dalam sejarah Gereja Katolik ada dua Paus yang sama-sama sah. Memang pernah ada masa dimana Gereja Katolik memiliki dua Paus, bahkan tiga Paus. Tapi bagaimanapun akhirnya hanya satu saja Paus yang dinyatakan sah dan Paus yang lain dinyatakan sebagai Anti-Paus. Maka adanya dua Paus yang sah dalam Gereja Katolik, meski yang satu hanyalah Paus "Emeritus" adalah tidak wajar, sangat membingungkan dan mengundang kecurigaan.

Dengan demikian seruan Uskup Agung Vigano untuk mengadakan investigasi resmi atas pengunduran diri Paus Benediktus XVI dan juga konklaf tahun 2013 yang memilih Paus Fransiskus, menjadi sangat penting. Apabila ternyata pengunduran diri Paus Benediktus XVI dinyatakan tidak valid, maka otomatis Paus Fransiskus dinyatakan sebagai Anti-Paus dan semua keputusan, pernyataan, dan kebijakaannya dinyatakan tidak pernah ada. Itu juga berarti konsekrasi Rusia yang baru saja dilakukan tanggal 25 Maret 2022 oleh Paus Fransiskus juga sudah pasti tidak valid!

Yang menarik, pernyataan Uskup Agung Vigano ini dipublikasikan tepat pada hari pesta St. Vincent Ferrer, seorang santo yang hidup di masa terjadinya skisma Barat. Pada saat itu St. Vincent Ferrer justru mendukung Anti-Paus Clement VII dan Anti-Paus Benediktus XIII (penggantinya), sementara St. Catherine dari Sienna mendukung Paus Urban VI yang sah.

Apakah itu suatu pertanda bahwa Paus Fransiskus yang sekarang diakui secara resmi oleh Gereja Katolik tidak lebih dari seorang Anti-Paus dan kita semua jatuh pada kesalahan yang sama seperti yang pernah dilakukan oleh St. Vincent Ferrer? 

Bisa jadi!

Semoga saja seruan Uskup Agung Vigano untuk mengadakan investigasi resmi terhadap pengunduran diri Paus Benediktus XVI dan konklaf 2013 segera ditanggapi hirarki Gereja. Dengan demikian berbagai spekulasi dan kebingungan sehubungan anomali pada keadaan kepausan saat ini segera dituntaskan, sehingga Gereja Katolik kembali dipimpin oleh Paus yang sah. Mari kita dorong KWI untuk menyetujui seruan Uskup Agung Vigano ketimbang sibuk meneruskan agenda "Sinode untuk Sinodalitas Tahun 2023" yang akan semakin menghancurkan Gereja Katolik!

Terima kasih atas perhatian anda...

Viva Christo Rey!

Posting Komentar

0 Komentar