Islam Dan Akal Sehat 26e: Tauhid VS Trinitas (bagian 5)



Video Tauhid VS Trinitas bagian kelima atau terakhir ini sengaja muncul agak lama karena saya ingin menunggu komentar-komentar muslim terhadap keempat video sebelumnya. Secara umum sejauh ini belum ada argumen bantahan yang signifikan. 

Pada video bagian terakhir ini fokus saya adalah membahas argumen tanggapan muslim pada video bagian kedua, yaitu kesempurnaan Tuhan dalam DiriNya sendiri. Ini yang paling penting... Jika muslim tidak dapat memberikan bantahan yang baik pada video tersebut maka soal kesempurnaan ciptaan dan ajaran Tuhan yang dibahas dalam video bagian ketiga dan keempat juga tidak mungkin dibantah lagi... 

Berikut adalah beberapa cuplikan komentar yang saya anggap cukup mewakili argumen penting muslim terhadap masalah ini...

[contoh beberapa komen...]

Intinya... secara garis besar tanggapan muslim tidak lebih dari dalil sakti ini:

1. Allah SWT itu pasti sempurna
2. Jika allah swt kesepian dan tidak sempurna, lihat pernyataan pertama....

Dengan dalil sakti ini dijamin pernyataan sesesat apapun dapat dibenarkan oleh muslim! Anda bisa mengganti pernyataan pertama dengan "Muhamad itu nabi terakhir...", atau "Alquran itu terjaga keasliannya...", dan sebagainya... Lalu pernyataan kedua disesuaikan dengan bunyi pernyataan pertama... Dengan dalil sakti ini semua klaim islam dapat menjadi kebenaran bagi muslim...

Apakah ini lelucon... enggak juga...memang begitulah cara berpikir kebanyakan muslim.

Tapi supaya lebih serius, kita akan membahas pokok-pokok argumen muslim dalam masalah ini secara detail...

Argumen muslim yang pertama: allah swt memang sendirian tapi dia tidak kesepian....

Bagaimana mungkin allah swt yang sendirian sebelum ada ciptaan bisa tidak kesepian? Ingat, definisi kata kesepian menurut KBBI adalah "merasa sendiri".. Maka allah swt yang mutlak sendirian pasti merasa sendirian atau kesepian!

Jika muslim mengatakan allah swt yang sendirian tidak kesepian atau tidak merasa sendiri, maka konsekuensinya adalah: allah swt tidak hidup dalam kebenaran karena kesadarannya tidak sama dengan realitas yang dialami. Kita bisa mengatakan demikian karena semua kebenaran pasti selalu melibatkan unsur kesesuaian.

Dalam konteks keadaan allah swt sebelum adanya ciptaan, pada kenyataannya allah swt sendirian tapi dalam kesadarannya allah swt tidak merasa sendirian. Jelas disini tidak ada kesesuaian... oleh karenanya tidak ada kebenaran. Karena Tuhan itu kebenaran yang mutlak, maka allah swt yang tidak hidup dalam kebenaran pasti bukanlah TUHAN.

Argumen muslim yang lain: kesepian itu sifat manusia, bukan sifat TUHAN, maka allah swt tidak mungkin kesepian...

Salah!

"Kesepian" bukan sifat, tapi kondisi perasaan yang dialami seseorang akibat suatu keadaan tertentu. Sama seperti kesedihan, kemarahan, kegembiraan, dan sebagainya. Jika allah swt bisa mengalami kesedihan, kegembiraan, atau kemarahan, tentu dia juga bisa kesepian! Itulah yang dialami allah swt sebelum ciptaan ada!

Kalaupun "kesepian" tetap digolongkan sebagai sifat, itu masih salah!

Bahkan Asmaul Husna yang merupakan 99 sifat allah swt dalam islam ternyata memiliki korelasi dengan sifat-sifat manusia... Contohnya, "baik" itu sifat yang ada pada manusia.. sedangkan untuk allah swt diberi atribut "maha" sehingga menjadi "maha baik"... dan sebagainya. Dengan logika ini maka "kesepian" juga bisa berlaku pada allah swt dengan menambahkan atribut "maha". Hasilnya, allah swt bukan sekedar kesepian tapi maha kesepian.... Nah, sekarang muslim sudah bisa menambahkan sifat "maha kesepian" ini ke dalam Asmaul Husna sehingga jumlahnya menjadi genap 100.. 

Lalu bagaimana dengan muslim yang berargumen bahwa allah swt itu memang sendirian sebelum ada ciptaan tapi dia bagaimanapun tetap sempurna?

Kengototan seperti ini mudah sekali dipatahkan!

Jika keadaan sendirian itu sesuatu yang sempurna, lalu mengapakah allah swt menciptakan manusia berpasang-pasangan sehingga perlu hidup dalam komunitas? Bukankah allah swt bisa menciptakan manusia yang berkembang biak dengan membelah diri dan hidup soliter jika keadaan sendirian seperti allah swt itu adalah keadaan yang sempurna.... 

Mengingat manusia yang dalam islam adalah kalifah di muka bumi, atau yang tertinggi diantara semua mahluk di bumi, ternyata diciptakan untuk hidup dalam komunitas, maka kemungkinannya ada dua:

1. Jika hidup dalam komunitas adalah keadaan yang terbaik bagi manusia, atau dengan kata lain lebih baik dari pada keadaan hidup soliter, maka keadaan allah swt yang sendirian sebelum ada ciptaan itu pasti bukanlah keadaan yang terbaik. Kesendirian mutlak yang abadi sebagaimana yang dialami allah swt sebelum ciptaan ada pasti telah membuat allah swt sangat kesepian dan tersiksa hebat...
2. Sebaliknya jika keadaan sendirian itu adalah yang terbaik dan sempurna TAPI allah swt tidak menciptakan manusia sebagai mahluk soliter yang hidup sendiri maka hal itu berarti allah swt tidak bermoral. Mengapa? Karena allah swt tahu keadaan yang lebih baik bagi manusia tapi tidak menciptakan manusia dalam keadaan itu.

Kedua kemungkinan tadi sama-sama buruk: yang pertama, allah swt itu kesepian sedangkan yang kedua, allah swt tidak bermoral. Yang pasti, keduanya menunjukkan allah swt itu TIDAK SEMPURNA. Itulah konsekuensi dari konsep tauhid islam yang unitarian...

Karena TUHAN itu PASTI SEMPURNA maka kita bisa simpulkan secara pasti dan tak terbantahkan lagi bahwa allah swt yang disembah semua muslim itu bukanlah TUHAN....

Bandingkan ini dengan konsep TRINITAS...

ALLAH TRITUNGGAL sebelum ada ciptaan telah hidup sempurna dalam komunitas ilahi: Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Setelah menciptakan Adam, Tuhan berkata, "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja..." (Kej.2:18). Ini menunjukkan bahwa di mata Tuhan, kehidupan soliter itu tidak baik... Tuhan menciptakan manusia untuk hidup dalam komunitas karena kehidupan dalam komunitas adalah cermin dari kehidupan Allah Tritunggal yang sempurna. Itulah yang baik bagi manusia...

Ini semua sangat cocok dengan kodrat manusia yang diciptakan sebagai citra Allah... Bukan hanya sebagai individu manusia adalah citra Allah, tapi juga sebagai komunitas manusia adalah citra Allah... 

Itu sebabnya dalam Injil Tuhan berkata:
"Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." (Mat.18:20)
Melalui ayat Injil ini Tuhan menyatakan bahwa komunitas umat beriman adalah ekspresi dari kehadiran Tuhan di dunia....

Jadi, dengan melihat keadaan manusia yang hidup dalam komunitas dan diperintahkan untuk saling mengasihi satu sama lain... kitapun dapat mengetahui dengan pasti, Tuhan itu sejak semula sebelum ciptaan ada telah hidup sempurna dalam komunitas ilahi yang penuh kasih. Dengan kata lain, keadaan manusia yang hidup sebagai komunitas telah menjadi tanda bagi orang beriman dan berakal bahwa Tuhan itu pasti TRITUNGGAL.

Praktis tidak ada lagi argumen yang tersisa bagi muslim untuk mempertahankan kebenaran konsep ketuhanan tauhid. Di tengah klaimnya yang bombastis sebagai satu-satunya ajaran yang murni mengajarkan keesaan Tuhan dengan amat tragis muslim harus menerima kenyataan konsep tauhid islam terkapar KO di hadapan konsep Trinitas...

Selanjutnya...

Karena allah swt bukan TUHAN maka ia juga tidak mungkin menciptakan mahluk yang sempurna dan juga tidak mampu memberikan ajaran yang sempurna. Maka dalam alquran manusia memang tidak pernah disebut sebagai citra allah swt dan manusia juga tidak pernah diajarkan untuk menjadi sempurna seperti allah swt... Ini dua hal penting yang membedakan islam dari ajaran Tuhan yang benar...

Pertanyaannya...

Jika allah swt itu bukan TUHAN, lalu siapakah dia? Tentu saja tidak lain dan tidak bukan dialah Lucifer... iblis yang mengaku tuhan...

Mengapa bisa demikian?

Itu karena muhamad, nabi islam, yang berasal dari keluarga penyembah berhala memang tidak pernah beralih dari penyembahan berhala untuk menyembah TUHAN yang benar. Itu adalah fakta yang tidak disadari banyak muslim, atau yang tidak ingin diakui mereka... Muhamad tidak pernah sungguh-sungguh mempelajari ajaran Yahudi maupun Kristen untuk mengimani Tuhan yang benar. Yang dilakukan muhamad hanyalah mengurangi jumlah berhala di Kabah yang semula berjumlah 360 menjadi hanya satu: Hajar Aswad. Itulah tauhid islam yang sesungguhnya....!

Dengan demikian tauhid atau monoteisme islam hanyalah hasil penyederhanaan atau reduksi dari ajaran politeisme. Konsep itu TIDAK berasal dari wahyu Tuhan yang benar!

Lalu untuk mencari pembenaran atas gagasannya yang sesat, muhamad membajak sebagian ajaran Yahudi dan Kristen. Bahkan tanpa rasa malu sedikitpun muhamad mengklaim nabi-nabi Israel, termasuk Yesus, sebagai nabi-nabi islam sebelum muhamad! Tindakan itu sama absurdnya dengan orang Malaysia yang mengklaim Majapahit sebagai bagian dari sejarah Malaysia, atau orang Indonesia yang mengklaim benua Australia sebagai bagian dari kerajaan Majapahit... Seperti itulah absurdnya islam...

Karena ajaran tauhid islam hanyalah reduksi dari ajaran pagan, maka allah swt yang disembah muhamad tidak lain adalah salah satu dewa berhala yang dijadikan sebagai satu-satunya tuhan setelah muhamad menyingkirkan dewa-dewa berhala lainnya...

Muhamad mengira dengan mengurangi jumlah dewa yang disembah maka dia sudah menyembah satu TUHAN yang benar, sama seperti orang Yahudi maupun Kristen.. Tapi muhamad salah besar, satu-satunya tuhan yang disembahnya tetaplah dewa berhala, tidak pernah naik pangkat menjadi TUHAN PENCIPTA yang ESA.. Maka tidak perlu heran jika konsep ketuhanannyapun menjadi salah dan menyesatkan... 

Lalu mengapa begitu banyak orang, tidak hanya orang biasa, tapi juga kaum intelektual yang percaya pada kebenaran islam?

Itupun tidak aneh... korban penipuan memang bisa menimpa siapa saja. Masih ingat kasus Kanjeng Dimas? Korban penipuannya juga banyak kaum intelektual dan berpendidikan yang seharusnya mengedepankan akal sehat! Apalagi allah swt alias iblis adalah sang maha penipu... Dengan amat mudah allah swt dapat menipu kaum intelektual yang gagal menggunakan akal sehatnya!

Ada sebuah nasehat bijak: jangan menilai buku dari sampulnya! Sayangnya begitu banyak orang yang hanya terpukau pada bungkus dan tidak melihat isinya... Semua muslim umumnya hanya terpukau pada begitu hebohnya klaim keesaan Tuhan dalam islam, tapi mereka tidak menggunakan akal sehatnya untuk memeriksa seluruh ajarannya yang palsu. Akibatnya dengan mudah mereka jatuh dalam cengkeraman ajaran sesat islam....

Muslim mungkin berdalih... di dalam islam banyak ajaran kebaikan!

Memang tidak sepenuhnya salah...

Tapi mereka lupa bahwa semua penipu selalu membungkus kejahatannya dengan umpan yang menarik. Terlebih lagi iblis yang oleh Yesus disebut sebagai pendusta dan bapa segala dusta. Dia akan memberikan umpan yang sangat menarik, yaitu ajaran-ajaran yang tampaknya baik dan memikat banyak orang seperti mengharamkan babi dan alkohol, mewajibkan wanita berhijab, anti bunga bank, shalat lima waktu, puasa sebulan penuh, dan sebagainya.

Setelah orang terpikat pada umpannya, maka orang tersebut akan disesatkan untuk menyembah allah swt yang tidak lain adalah iblis yang mengaku tuhan.... Akibatnya semua ajaran kebaikan dalam islam menjadi sia-sia karena ujung-ujungnya muslim hanya menyembah iblis!

Muslim itu seperti orang yang terpukau pada klaim indahnya jubah baru sang raja... padahal sang raja telanjang bulat tanpa mengenakan sehelai benangpun! Demikianlah umumnya muslim terpukau pada klaim ajaran tauhid islam sebagai ajaran monoteisme yang paling benar, sementara dalam kenyataannya tidak ada kebenaran dalam ajaran tauhid islam! Itu bisa terjadi karena mereka gagal menggunakan akal sehatnya dalam beriman!

Sebenarnya cukup dengan menggunakan akal sehat manusia bisa melihat kepalsuan di balik semua klaim kebenaran islam! 

Sayangnya dalam islam akal sehat memang secara sistematis dipinggirkan demi menjaga tetap tegaknya klaim islam yang palsu. Di bawah ancaman tuduhan murtad yang dapat berakibat hukuman mati, muslim dilarang keras mengkritik atau mempertanyakan dua hal ini: kenabian muhamad dan kesucian alquran... Akibatnya semua klaim islam harus diterima tanpa filter akal sehat. Tidak adanya filter akal sehat inilah yang menjadi kunci penting suksesnya penyesatan dalam islam....

Bandingkan ini dengan ajaran Kristen yang justru memerintahkan manusia untuk menguji setiap klaim kebenaran agama:

'...janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia." (1Yoh.4:1) 

Ini yang menyebabkan ajaran Kristen yang sudah diterima sebagai kebenaran selama 2000 tahun, terjamin sudah lolos uji dan bebas dari kesesatan!

Saudara-saudaraku kaum muslim....

Semoga kelima video yang berjudul "Tauhid VS Trinitas" ini bisa membantu menyadarkan kalian betapa keroposnya konsep tauhid yang menjadi dasar iman islam... 

Saat ini tanpa kalian sadari, kalian hanyalah kaum penyembah satu dewa bernama allah swt, yang tidak lain adalah iblis....

Tapi ada jalan keluar... 

Gunakan akal sehat dengan berani mengkritisi semua klaim-klaim kebenaran islam. Maka anda akan dibimbing untuk menemukan kebenaran sesungguhnya.

Di dalam Injil ada kisah tentang tiga orang majus, yang tidak lain adalah penyembah berhala. Tapi berbeda dengan para penyembah berhala lainnya, mereka mau menggunakan akal sehat dan dengan tulus mencari kebenaran. Maka Tuhanpun menyelamatkan mereka dengan cara membimbing mereka melalui tanda bintang di langit. Mereka tidak diam dan takut, tapi dengan berani ke luar dari negerinya untuk pergi menemui Yesus dan menyembah-Nya...

Demikian juga jika kalian mau menggunakan akal sehat dan tulus mencari kebenaran, maka Tuhan juga akan membuka jalan serta membimbing kalian. Jangan diam... tapi beranilah untuk keluar dari kesesatan islam. Lalu datanglah kepada Yesus, sama seperti ketiga orang majus dari Timur..

Posting Komentar

0 Komentar