Pada video ini kita akan membahas ujian yang ketiga, yaitu kesempurnaan ajaran Tuhan. Manakah yang sanggup memberikan ajaran yang sempurna kepada manusia: Tuhan dengan konsep tauhid ataukah Trinitas?
Sebelum kita melangkah lebih jauh, kita perlu merumuskan dulu apakah yang dimaksud dengan ajaran yang sempurna itu...
Tuhan menurunkan ajaran-ajaran-Nya melalui para nabi tidak lain adalah untuk mengubah keadaan manusia menjadi lebih baik. Maka ajaran Tuhan yang sempurna adalah ajaran yang mampu mengubah manusia tidak sekedar menjadi lebih baik tapi menjadi sempurna!
Kita akan mulai dengan konsep tauhid islam....
Dapatkah ajaran islam dengan konsep tauhidnya membawa manusia pada kesempurnaan? Sayangnya dari seluruh ayat-ayat alquran dan juga hadis, kita tidak melihat itu.. Hal ini bisa dipahami karena dalam islam manusia diciptakan hanya untuk mengabdi allah swt (Q51:56)... dan seperti yang sudah saya sampaikan dalam video sebelumnya, untuk tujuan itu memang manusia tidak perlu sempurna.
Karena tidak punya target untuk menjadikan manusia sempurna maka ajaran yang sempurna memang TIDAK PERNAH ADA dalam islam. Dengan kata lain islam tidak mengajarkan manusia untuk menjadi sempurna! Yang diajarkan tidak lebih hanya sekumpulan perintah dan larangan! Bahkan teladan terbaik bagi manusia dalam islam, yaitu muhamad, ternyata hanyalah manusia haus seks, pedofil, pezinah, pendusta, perampok, dan pembunuh. Muhamad sama sekali bukan gambaran manusia sempurna!
Jika islam yang mengaku sebagai agama penutup ternyata tidak memiliki ajaran yang sempurna maka kita simpulkan allah swt memang tidak mampu memberikan ajaran yang sempurna! Sebab jika dia mampu memberikannya, pasti dalam islam ajaran tersebut ada...
Dengan demikian Islam gagal total melewati ujian ketiga....
Sekarang mari kita lihat konsep TRINITAS....
Dalam Kitab Kejadian tertulis bahwa manusia diciptakan sempurna menurut gambar dan rupa Tuhan sendiri. Tapi dalam kenyataannya keadaan manusia yang kita lihat sekarang ini jauh dari sempurna...
Bagaimana hal itu bisa terjadi?
Penyebabnya juga tertulis dalam Kitab Kejadian, yaitu Adam yang jatuh ke dalam dosa harus terusir dari Taman Eden. Akibat dosanya itu Adam dan seluruh keturunannya kehilangan kodrat sebagai citra Allah... sejak saat itu manusia tidak lagi sempurna seperti saat diciptakan... Itulah keadaan kemanusiaan yang kita alami sekarang ini!
Tapi Tuhan mengasihi manusia...
Karenanya Dia ingin menyelamatkan manusia dengan mengembalikan manusia ke dalam keadaannya yang semula... Maka Tuhanpun mengutus para nabi sebagai bagian dari upaya penyelamatan ini.
Sama seperti saat penciptaan dimana Tuhan tidak berhenti mencipta sebelum Dia menciptakan manusia yang sempurna seperti rupa Tuhan... demikian juga dalam proses penyelamatan ini, Tuhan tidak berhenti mengutus para nabi sampai akhirnya Tuhan menyatakan seluruh ajaran-Nya yang sempurna... yaitu ajaran yang dapat memulihkan keadaan manusia kembali sempurna sebagai citra Allah. Pewartaan wahyu Tuhan yang sempurna itu akhirnya tergenapi saat Yesus Kristus Sang Sabda Allah berinkarnasi dan hidup diantara manusia.
Lalu apa buktinya ajaran Yesus adalah ajaran yang sempurna? Buktinya tertulis dengan amat jelas di dalam Injil. Inilah Sabda Yesus:
"Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." (Mat.5:48).
Ini satu-satunya ayat di Injil dan seluruh Kitab Suci yang menuntut manusia untuk menjadi sempurna... Tidak sekedar sempurna seperti malaikat atau nabi-nabi atau orang-orang kudus, tapi sempurna seperti Tuhan, seperti Bapa di surga. Ini adalah standar kesempurnaan yang absolut! Tidak mungkin ada yang lebih baik dari ini... Dengan memenuhi tuntutan ini manusia akan kembali menjadi sempurna seperti saat diciptakan pada mulanya, yaitu kembali menjadi citra Allah!
Jika Yesus menuntut manusia setinggi itu, apakah Dia mengajarkan caranya? Tentu saja.... jika tidak demikian maka tuntutan itu cuma mengada-ada dan kita masih terus menantikan kedatangan Mesias yang lain...!
Ini sabda Yesus:
"Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." (Mat.19:21)
Inilah satu-satunya ayat di Injil dan di seluruh Kitab Suci yang menunjukkan cara manusia untuk menjadi sempurna.
Mari kita gabungkan kedua ayat tadi...
Berdasarkan kedua ayat tersebut manusia bisa menjadi sempurna seperti Bapa di surga dengan jalan mengikuti Yesus... yaitu dengan mengikuti seluruh ajaran dan teladan hidup-Nya. Ini hanya dimungkinkan jika Yesus adalah Tuhan. Jika Yesus hanya sekedar nabi maka tuntutan tertinggi yang mungkin diberikan kepada manusia hanyalah menjadi "sempurna seperti Yesus, atau seperti para nabi atau seperti orang-orang kudus" dan bukan "sempurna seperti Bapa di surga" sebagaimana yang tertulis dalam Injil....
Menjadi sempurna seperti Bapa di surga memang tidak mungkin dapat diajarkan oleh manusia! Hanya Tuhan saja yang mampu mengajarkannya... Dan Yesus mampu mengajarkannya karena seperti yang dikatakan-Nya sendiri, "...Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa... (Yoh.14:9). Yesus adalah sungguh-sungguh TUHAN dalam rupa manusia!
Dengan kata lain ajaran yang sempurna seperti ini hanya mungkin ada jika Tuhan itu TRITUNGGAL dan Yesus adalah inkarnasi Tuhan. Sebaliknya, konsep tauhid yang tidak memungkinkan adanya inkarnasi sampai kapanpun tidak mungkin mengajarkan kesempurnaan! Konsekuensinya, sampai kapanpun ajaran islam tidak akan mampu memulihkan keadaan manusia kembali menjadi sempurna seperti semula.
Ingat, hanya karena satu dosa saja Adam dan Hawa harus terusir dari Taman Eden, maka menjadi sempurna seperti Tuhan adalah syarat mutlak bagi manusia untuk dapat hidup di surga bersama Tuhan. Jadi ajaran islam yang tidak membawa kesempurnaan juga berarti tidak membawa keselamatan!
Lalu apakah lebihnya ajaran Yesus dibandingkan dengan ajaran nabi-nabi lainnya? Apakah yang membuat ajaran-Nya lebih baik ketimbang apa yang sudah diajarkan para nabi?
Untuk menjawab itu tentu kita harus tahu apa yang diajarkan para nabi...
Dalam Injil dikatakan bahwa semua ajaran para nabi berpusat pada hukum ini: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu..." (Mat.22:37) dan "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." (Mat.22:39)
Apa yang diajarkan Yesus sehingga membuat ajaran-Nya lebih baik?
Ini kata Yesus:
"Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi sama seperti Aku telah mengasihi kamu...." (Yoh:13:34)
Bagi sebagian orang, perintah ini tampaknya biasa saja, tidak ada yang baru, itu sama seperti yang diajarkan para nabi, yaitu perintah untuk saling mengasihi satu sama lain...
Benarkah demikian?
SALAH BESAR!
Jika memang sama maka Yesus tidak akan menyebutnya sebagai perintah baru! Lalu dimana bedanya? Perbedaannya adalah pada standar kasih...
Pada ajaran para nabi, yaitu "kasihilah sesamamu seperti engkau mengasihi diri sendiri..." standar untuk mengasihi sesama adalah kasih pada diri sendiri... Ini standar kasih tertinggi yang bersifat manusiawi. Di luar agama Kristen juga ada ajaran yang semacam itu!
Pada perintah baru, teksnya berbunyi demikian: "...supaya kamu saling mengasihi sama seperti Aku telah mengasihi kamu..."
Kita diperintahkan untuk saling mengasihi seperti Yesus telah mengasihi... Pada perintah ini standar untuk mengasihi sesama adalah kasih Yesus pada kita! Atau dengan kata lain standarnya adalah KASIH TUHAN... karena Yesus adalah Tuhan! Jadi jika dalam perintah yang lama standarnya masih manusiawi, maka dalam perintah baru standarnya adalah ilahi atau kasih Allah sendiri!
Itu perbedaannya besar sekali... seperti bumi dan langit!
Lalu seperti apakah ajaran kasih yang diajarkan Yesus kepada kita?
Yesus merumuskannya demikian:
"Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." (Yoh.15:13)
Yesus mengajarkan kasih dengan kualitas terbaik, kasih yang sempurna! Dan Yesus bukan hanya mengajarkannya melalui konsep dan kata-kata, tapi dengan tindakan nyata melalui pengurbanan di kayu salib! Dia sungguh-sungguh mempraktekkan sendiri apa yang diajarkan-Nya...!
Inilah yang diungkapkan dalam penderitaan salib Yesus:
Untuk menyelamatkan manusia Tuhan memberikan segala yang Dia miliki, yaitu seluruh Diri-Nya sampai Ia harus menderita sehabis-habisnya dan menerima kematian yang hina. Itulah kasih yang terbesar... dan sebesar itu pula Tuhan telah mengasihi kita sekarang!
Definisi kasih adalah menghendaki yang terbaik bagi yang dikasihi. Apa yang terbaik bagi kita? Keselamatan! Itulah yang diberikan Tuhan kepada kita melalui pengurbanan-Nya di kayu salib.
Dan kualitas kasih diukur dengan seberapa besar "kerugian" atau "penderitaan" yang dialami akibat kasih itu! Itu sebabnya janda miskin yang memberikan persembahan dua peser dipandang Yesus telah memberikan lebih banyak dari semua orang lainnya (Mrk. 12:41-44).
Dalam pengurbanan-Nya di kayu salib, Yesus telah memberikan segala-Nya, yaitu seluruh hidup-Nya sendiri! Maka SALIB adalah pernyataan kasih Tuhan yang terbesar yang bisa dilihat dan dipahami manusia. Memahami salib berarti memahami kasih Tuhan....
Maka dari itu semua orang Kristen dengan bangga menjadikan salib sebagai simbol imannya... Siapakah yang tidak bangga telah dikasihi Tuhan sebesar itu?
Jika dibalik, tanpa memahami salib maka manusia tidak pernah tahu seperti apakah Tuhan mengasihi kita!
Contohnya pada konsep tauhid... muslim hanya mengenal allah swt sebagai maha pengasih dan maha penyayang tapi tidak pernah tahu apa yang dimaksud! Tanpa mereka sadari kata "maha pengasih dan penyayang" tidak lebih hanya konsep abstrak yang tidak mungkin dipahami...
Muslim mungkin mengatakan demikian, "Semua anugerah yang kita terima adalah bukti dari besarnya kasih allah swt..."
Benarkah demikian?
Belum tentu!
Pahami ilustrasi cerita sederhana ini:
Seorang pengemis tiga hari lamanya bolak-balik datang ke halaman rumah seorang kaya untuk meminta-minta.. Pada hari ketiga seorang pesuruh dari si orang kaya itu datang dan memberi uang kepadanya senilai 10 juta rupiah.. Betapa senangnya si pengemis itu... dan di matanya si orang kaya itu sangat dermawan dan peduli pada keadaannya yang miskin....
Benarkah demikian? Salah. Ternyata si orang kaya tersebut memberi instruksi pada pembantunya seperti ini, "Berikan kepada pengemis itu uang 10 juta ini supaya dia tidak datang-datang lagi dan mengotori halaman rumah!"
Bagi si orang kaya uang 10 juta itu tidak ada artinya sama sekali, jika mau dia bisa memberikan jauh lebih banyak dari itu tanpa perlu mengurangi kekayaannya..tapi dia tidak mau memberikan lebih... Dan yang jelas, dia memberikannya bukan karena peduli pada si pengemis tapi karena tidak ingin halaman rumahnya dikotori oleh kehadiran si pengemis!
Apakah pemberian itu merupakan tanda besarnya kasih? Dalam cerita ini sama sekali TIDAK.
Demikian juga segala anugerah Tuhan yang diterima manusia! Dari manakah kita tahu anugerah itu adalah bukti dari besarnya kasih Tuhan sedangkan bagi Tuhan anugerah itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kekayaan-Nya yang tidak terbatas? Kita tidak bisa tahu anugerah itu diberikan karena kasih-Nya yang besar selain sekedar berdasarkan asumsi iman!
Hanya dari penderitaan Yesus di kayu salib saja kita bisa tahu bahwa Tuhan sungguh mengasihi kita begitu besar! Dia mengasihi kita sedemikian rupa sampai Dia sendiri harus menderita karena kasih!
Mari kita rangkum semuanya....
Ajaran yang sempurna adalah ajaran yang mampu memulihkan kembali keadaan manusia menjadi sempurna sebagai citra Allah. Dan ajaran seperti itu hanya mungkin ada jika Tuhan sendiri yang mengajarkannya.. bukan hanya melalui kata-kata dan konsep, tapi melalui tindakan yang dapat dipahami maknanya dan dapat diteladani prinsipnya! Ini hanya mungkin jika Tuhan adalah TRINITAS! Sedangkan konsep ketuhanan tauhid yang menolak adanya inkarnasi PASTI tidak mungkin dapat memberikan ajaran yang sempurna ini kepada manusia.
Atau dengan cara lain kita dapat rumuskan demikian:
Tanpa TRINITAS tidak mungkin ada salib, tanpa salib tidak mungkin manusia mengenal kasih Tuhan, tanpa mengenal kasih Tuhan tidak mungkin manusia dapat mengasihi seperti Tuhan mengasihi, tanpa mengasihi seperti Tuhan mengasihi tidak mungkin manusia menjadi sempurna seperti Tuhan, dan tanpa menjadi sempurna seperti Tuhan tidak mungkin manusia hidup bersama Tuhan di dalam surga.
Kesimpulannya: hanya ALLAH TRITUNGGAL yang dapat membawa keselamatan!
Dengan memahami ini kita tahu pasti, konsep ketuhanan mana yang benar dan mana yang menyesatkan!
Saudara-saudaraku kaum muslim....
Ini tantangan bagi kalian dan semua ulama islam di muka bumi ini...
Kalian semua sudah diajarkan untuk membenci salib dan menghinanya seolah-olah itu sebuah kesesatan. Alquran bahkan dengan tegas menyangkal kematian Yesus di kayu salib... Tapi dalam video ini sudah saya tunjukkan justru salib itulah inti ajaran Yesus yang dapat membawa manusia pada kesempurnaan dan keselamatan.
Nah, silahkan tunjukkan ajaran islam berdasarkan alquran dan hadis yang setara atau lebih baik dari itu. Jika ada, maka channel ini akan saya tutup untuk selamanya.. Sebaliknya jika kalian tidak sanggup menunjukkannya, maka akuilah dengan jujur bahwa ajaran islam tidak sanggup mengajarkan kesempurnaan dan keselamatan! Akui dengan legowo bahwa ajaran islam tidak lebih dari ajaran sesat!
Jangan sia-siakan hidup anda dengan terus mengikuti ajaran sesat yang tidak mungkin menyelamatkan kalian. Keluarlah dari islam dan ikuti ajaran yang benar, yaitu ajaran Tuhan Yesus yang sempurna dan pasti membawa kalian pada keselamatan kekal....
0 Komentar