Islam Dan Akal Sehat #26b: Tauhid VS Trinitas (bagian 2)


Transkrip:

Di video sebelumnya kita sudah mengenal prinsip penting ini: tidak ada ciptaan yang mampu memahami Tuhan seperti Tuhan memahami Diri-Nya sendiri. 

Jadi penjelasan terbaik tentang Tuhan yang benar pasti akan selalu menyisakan misteri. Dari sudut pandang ini, klaim islam yang mengatakan konsep tauhid islam itu sepenuhnya masuk akal malah menimbulkan kecurigaan bahwa yang dimaksud dalam islam bukanlah Tuhan. Sementara konsep trinitas yang tidak bertentangan dengan akal sehat tapi selalu menyisakan misteri dalam setiap upaya penjelasannya justru cocok dengan realita kemahabesaran Tuhan yang melampaui akal manusia.

Itulah kesimpulan yang kita dapat jika kita menggunakan akal sehat...

Dalam video kali ini kita akan mempertajam lagi perbedaan antara konsep tauhid islam yang unitarian dan monoteisme Kristen yang trinitarian. Kedua konsep ketuhanan ini memang berbeda tajam, dan tidak mungkin keduanya sama-sama benar meski keduanya mengaku monoteis atau percaya pada satu Tuhan. Jika konsep tauhid islam benar maka konsep trinitas Kristen pasti salah, demikian juga sebaliknya jika trinitas Kristen yang benar maka konsep tauhid islam pasti salah... 

Tidak mungkin keduanya sama-sama benar....karena kedua konsep mengaku berasal dari TUHAN maka kita harus menentukan mana yang benar diantara keduanya.

Lalu bagaimana kita menentukannya?

Kita akan menggunakan ukuran yang mutlak sebagai batu uji, yaitu kesempurnaan.

Yang kita uji adalah tiga persoalan pokok ini:

1. Kesempurnaan Tuhan dalam Diri-Nya sendiri
2. Kesempurnaan Ciptaan Tuhan
3. Kesempurnaan Ajaran Tuhan

Jika benar-benar dipahami, pengujian ini akan memberikan kepastian bagi kita... agama mana yang sungguh-sungguh berasal dari Tuhan dan agama mana yang cuma ajaran palsu atau menyesatkan....

Pada video kali ini kita akan membahas yang pertama: kesempurnaan Tuhan dalam Diri-Nya sendiri...

Bagi muslim, allah swt adalah dzat yang esa... asal mula segala sesuatu. Dia adalah kebenaran mutlak dan maha kuasa... Ok, sampai disini kelihatannya semua benar...

Tapi mari kita uji lebih jauh apakah allah swt ini sungguh-sungguh sempurna dalam dirinya sendiri...

Kita akan menanyakan pertanyaan sederhana ini: bagaimanakah keadaan allah swt saat dia belum menciptakan segala sesuatu? Sudah sempurnakah dia dalam dirinya sendiri sebelum ada ciptaan?

[suara jangkrik.....]

Sendiri...tidak ada apapun juga selain dirinya... ..pasti itu keadaan yang sangat-sangat mencekam!

Tidak ada ulama islam yang berani membahas ini! Setidaknya sampai saat ini saya belum pernah mendengarnya dimanapun... 

Mengapa? 

Karena mereka malu atau bingung jika harus mengakui bahwa saat belum menciptakan apa-apa allah swt ternyata sendirian dan sangat-sangat kesepian... Argumen apapun yang digunakan tidak dapat mengubah fakta: allah swt memang sendirian sebelum ada ciptaan! Siapapun, tidak peduli dia ulama paling hebat sealipun, pasti akan kesulitan menjelaskan bagaimana allah swt yang sendirian ini bisa tidak kesepian dan tetap sempurna... 

Mereka terpaksa menggunakan jurus akrobat kata-kata yang ganjil untuk menunjukkan bagaimana allah swt yang sendirian ini sudah sempurna dan tidak kesepian. Padahal salah satu arti kesepian menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah "merasa sendiri"...

Seorang manusia bisa merasa kesepian meski di tengah keramaian karena dia mungkin tidak mengenal siapapun yang ada di sekitarnya sehingga dia merasa sendirian... Tapi allah swt bukan hanya merasa sendirian, menurut konsep tauhid islam allah swt mutlak sendirian sebelum ada ciptaan. Ini kesepian yang absolut dan sangat mencekam!

Akan sangat lucu jika ada orang yang mengatakan bahwa allah swt mampu memanipulasi atau mensugesti kesadarannya sendiri supaya tidak kesepian sekalipun faktanya dia sendirian!

Selain itu, fakta penting lainnya adalah allah swt yang sendirian ini juga tidak mungkin memiliki kasih yang sempurna! 

Mengapa?

Karena sebelum adanya ciptaan, kasih yang ada pada allah swt, jikapun itu ada, hanyalah kasih pada diri sendiri sedangkan kasih kepada yang lain dari dirinya sendiri TIDAK MUNGKIN ADA. Kasih pada diri sendiri bagaimanapun jelas bukan bentuk kasih yang sempurna..

Supaya kasih ini sempurna, allah swt membutuhkan adanya ciptaan agar dia bisa mengasihi yang lain selain dirinya... Konsekuensinya, gelar allah swt yang paling sering disebut oleh muslim, yaitu sebagai maha pengasih dan penyayang tidak berlaku sebelum ada ciptaan. Dengan kata lain, allah swt sebelum ada ciptaan bukanlah sang maha pengasih dan penyayang.

Maka allah swt yang kesepian dan tidak maha kasih ini jelas bukanlah tuhan yang sempurna dalam dirinya sendiri. Dia tidak tercukupi dalam dirinya sendiri dan mutlak membutuhkan ciptaan untuk melengkapi dirinya, yaitu supaya dia tidak kesepian dan dia bisa mengasihi yang lain selain dirinya agar dia dapat menyebut dirinya sebagai sang maha pengasih dan penyayang.

Kesimpulannya: Allah swt yang tauhid itu kesepian dan tidak maha kasih, dia tidak sempurna dan tidak tercukupi dalam dirinya sendiri! Itulah keadaannya sebelum dia menciptakan segala sesuatu!

Mari kita bandingkan dengan TRINITAS...

Disini saya akan mengulangi dan sekaligus memperdalam lagi apa yang sudah saya jelaskan dalam video sebelumnya...

Kepada Musa Tuhan menyatakan identitas Diri-Nya sebagai "Yahweh" (Kel.3:14). Dalam KJV Bible kata ini diterjemahkan sebagai "I am that I am" atau "Aku adalah Aku". Terjemahan yang lebih tepat diberikan oleh Vulgata, Kitab Suci versi Latin, "ego sum qui sum" yang dalam Dhouay Rheims Bible kata ini diterjemahkan sebagai "I am who Am" atau "Aku yang Ada".

Yahweh adalah Tuhan yang Maha Ada, awal dan akhir dari segala eksistensi. Dialah Allah Bapa, pribadi pertama Allah Tritunggal.

Sebelum segala ciptaan ada, Yahweh sudah ada. Hal pertama yang menyertai Yahweh dalam keberadaan-Nya adalah kesadaran. Karena sebelum ciptaan tidak ada apapun juga maka kesadaran yang ada pada Yahweh adalah kesadaran yang sempurna tentang Diri-Nya sendiri. Kesadaran tentang Diri Yahweh, berasal dari Yahweh tapi kesadaran tentang Diri-Nya itu BUKANLAH Yahweh.

Hal ini sama seperti manusia dan gagasan tentang dirinya adalah dua hal yang berbeda, manusia bukanlah gagasan tentang dirinya meski gagasan tentang dirinya berasal dari manusia itu sendiri. 

Jika gagasan manusia tetang dirinya itu tidak sempurna, gagasan atau kesadaran Yahweh tentang Diri-Nya adalah SEMPURNA! 

Nah, kesadaran atau pikiran atau gagasan yang sempurna tentang seluruh KEBENARAN Yahweh ini dikenal juga sebagai Sabda Allah atau Logos Allah, sang kebenaran absolut. Dialah Allah Putra, pribadi kedua Allah Tritunggal yang berasal dari Allah Bapa. Putra bukanlah Bapa, keduanya adalah pribadi yang berbeda, tapi Putra memiliki substansi ilahi yang sama dengan Bapa karena Ia lahir atau berasal dari Bapa sebelum segala ciptaan ada.

Tidak ada jeda waktu dimana Yahweh ada tanpa kesadaran atau pikiran tentang Diri-Nya, maka tidak ada jeda waktu pula dimana Bapa ada tanpa Putra. Kedua pribadi Allah tersebut ada bersama-sama sejak kekekalan.

Ini menjelaskan apa yang dinyatakan tentang Yesus Sang Putra Allah dalam Kredo Nikea:

Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad,
Allah dari Allah,
Terang dari Terang,
Allah benar dari Allah benar.
Ia dilahirkan, bukan dijadikan,
sehakikat dengan Bapa;
segala sesuatu dijadikan oleh-Nya.

Berikutnya...

Kedua pribadi Allah yang ada bersama ini tentu memiliki relasi yang dinamis: Bapa mengenal keberadaan Putra dan Putra mengenal keberadaan Bapa. Karena kedua-Nya adalah Allah, maka relasi yang aktif diantara kedua-Nya adalah KASIH yang sempurna. Kasih yang berasal dari kehendak Bapa dan kehendak Putra ini adalah pribadi Allah yang ketiga yaitu Roh Kudus.

Ini menjelaskan pernyataan Kredo Nikea tentang Roh Kudus:

Ia Tuhan yang menghidupkan;
Ia berasal dari Bapa dan Putra,
yang serta Bapa dan Putra,
disembah dan dimuliakan;

Tidak pernah ada jeda waktu dimana Bapa dan Putra ada bersama.. tanpa kasih, maka Roh Kudus juga pasti ada bersama-sama dengan Bapa dan Putra. Ketiga-Nya ada bersama-sama sejak kekekalan, maka dari itu ketiga-Nya adalah SATU ALLAH TRITUNGGAL YANG MAHA KUASA.

Ketiga pribadi Allah ini tidak bisa terpisah dan pasti bersatu sejak semula, yaitu sejak kekekalan atau sebelum ada apapun yang tercipta.

Tidak mungkin hanya Bapa saja yang ada, tanpa Putra. Mengapa? Karena Yahweh tidak mungkin eksis tanpa kesadaran tentang Diri-Nya sendiri. Jadi Bapa ada pasti bersama dengan Sabda-Nya, yaitu Putra, tidak bisa tidak.

Demikian juga tidak mungkin Bapa dan Putra ada tanpa Roh Kudus. Mengapa? Karena tidak mungkin Bapa dan Putra ada bersama tanpa relasi KASIH diantara kedua-Nya. Maka Bapa, Putra, dan Roh Kudus pasti ada bersama sejak semula. Tidak satupun ada pribadi Allah mendahului yang lain, ketiga-Nya ada bersama sejak waktu belum tercipta. Tidak bisa tidak.

Disini kita sampai pada kesadaran bahwa Tuhan itu PASTILAH Tritunggal sejak awal, tidak bisa lain dari itu!

Berikutnya...

Sebelum segala ciptaan ada, ketiga Pribadi Allah hidup dalam komunitas ALLAH yang sempurna tanpa cacat. Ketiga-Nya saling mengasihi satu sama lain: Bapa mengasihi Putra dan Roh Kudus, Putra mengasihi Bapa dan Roh Kudus, dan Roh Kudus mengasihi Bapa dan Putra! Sama sekali tidak ada kesepian dalam diri Allah Tritunggal dan sejak semula Allah Tritunggal sudah penuh dengan kasih yang sempurna!

Kesimpulannya Allah TRITUNGGAL sudah sempurna dan tercukupi dalam DiriNya sendiri sejak sebelum ada ciptaan!

Nah, dengan membandingkan konsep keduanya, sekarang kita tahu dengan pasti mana yang benar: TAUHID atau TRINITAS........

Iman yang buta tanpa akal mungkin masih akan percaya konsep tauhid yang benar karena begitulah yang dikatakan alquran... Tapi akal sehat kita akan mengatakan konsep trinitaslah yang benar dan konsep tauhid islam jelas salah.

Konsep TRINITAS berhasil menjelaskan TUHAN yang sempurna dan tercukupi dalam Diri-Nya sendiri. Sementara konsep tauhid jelas-jelas gatot... gagal total untuk menunjukkan itu!

Dengan memahami penjelasan soal TRINITAS tadi kita dapat menyatakan dengan tegas bahwa... TUHAN yang benar pastilah TRINITAS, selain dari itu (termasuk juga konsep tauhid islam) PASTI SALAH.

Lalu bagamana dengan konsep Tuhan dalam Perjanjian Lama? Tuhan yang dinyatakan dalam Perjanjian Lama juga sama, Allah Tritunggal, hanya saja belum diungkapkan dengan jelas dan masih tersembunyi karena menunggu kedatangan Yesus Kristus Sang Putra Allah yang akan berinkarnasi menjadi manusia.

Saudara-saudaraku kaum muslim...

Dari apa yang sudah dipaparkan dalam video ini sangat jelas konsep tauhid yang kalian imani selama ini tidak dapat dipertahankan lagi kebenarannya. Jika kalian sungguh-sungguh jujur dan menggunakan akal sehat, tentu kalian mau mengakui fakta ini...

Dalam Injil dikatakan, "..siapa bertelinga hendaklah ia mendengar...", maka pada kesempatan ini saya juga ingin mengatakan, "...siapa berakal, hendaklah ia berpikir..."

Jika kalian belum yakin, silahkan tanya apa yang sudah dijelaskan dalam video ini kepada semua ustad atau ulama-ulama yang kalian kenal... tanyakanlah soal allah swt yang kesepian dan bukan maha pengasih dan penyayang sebelum ciptaan ada... mereka PASTI tidak akan mampu membantahnya. Itu adalah kelemahan paling mencolok dari konsep tauhid islam yang unitarian...

Ingatlah, Tuhan yang benar pasti mengajarkan konsep yang benar tentang Diri-Nya karena Dia ingin manusia mengenal-Nya. Sementara dia yang bukan Tuhan akan mengajarkan konsep yang salah tentang Tuhan dengan tujuan agar manusia tersesat dan menyembah dirinya yang tidak lain hanyalah IBLIS Sang Maha Penipu...

Maka berdasarkan kelemahan mencolok yang ada dalam konsep tauhid, kalian seharusnya tahu bahwa allah swt yang kalian sembah dan imani selama ini bukanlah TUHAN. Dia hanyalah iblis yang menyamar jadi tuhan dan berusaha menipu serta menyesatkan kalian...

Gunakan akal sehat kalian, pikirkanlah keselamatan jiwa-jiwa kalian, dan segera keluar dari agama yang menyesatkan ini selagi masih ada kesempatan...

Tuhan Yesus mengasihi kalian dan Dia sedang menunggu kalian datang kepadaNya...