Islam Dan Akal Sehat #19b: Runtuhnya MITOS Keutuhan Alquran (bagian 2)



Di bagian pertama sudah saya menunjukkan gagalnya mitos Alquran sebagai kitab suci yang utuh terjaga sempurna.

Mengapa alquran gagal?

Penyebab yang utama adalah karena alquran memang tidak berasal dari Tuhan! Akibatnya, upaya manusiawi apapun untuk memanipulasi alquran agar menjadi kitab suci yang berasal dari Tuhan dipastikan akan gagal. 

Ini sama seperti kegagalan umat manusia di jaman dulu yang ingin membangun menara Babel dengan maksud untuk mencapai surga melalui upaya manusiawi mereka sendiri... Tuhan tidak mengijinkan mereka melakukannya dan merekapun gagal...

Pada bagian kedua ini saya akan menunjukkan situasi yang sebaliknya justru terjadi pada Alkitab. 

Ikuti video ini hingga akhir supaya anda dapat memahami mengapa Sabda Tuhan yang terkandung dalam Alkitab tetap terjaga utuh dan tidak berkurang satu iotapun hingga hari ini!

Pada video ini saya tidak berbicara soal otentisitas teks Alkitab... karena kenyataannya teks Alkitab memang berubah-ubah akibat berbagai upaya penyalinan dan penyesuaian teks dari jaman ke jaman.

Untungnya Alkitab tidak terjebak pada kesalahan konyol yang dibuat Alquran... Alkitab tidak pernah mengklaim dirinya merupakan Sabda Tuhan yang didiktekan secara verbatim. Orang Kristen mengakui Alkitab sebagai kumpulan tulisan-tulisan manusia yang mendapatkan inspirasi dari Tuhan!

Karenanya Alkitab tidak pernah memaksakan keaslian teks seperti yang dilakukan dengan gagal oleh Alquran. Bahkan sepanjang sejarah teks-teks kitab suci terus diperbaharui untuk mengikuti perkembangan jaman dengan maksud agar makna yang terkandung didalamnya tetap terjaga utuh sebagaimana yang dimaksudkan oleh para penulis Alkitab. 

Jadi yang saya maksudkan tetap terjaga utuh dalam Alkitab adalah substansi Sabda Tuhan yang terkandung di dalamnya! Dan sikap ini sudah tepat mengingat bukan teks melainkan substansi makna dari teks itu yang lebih penting!

Dalam proses penyalinan dan pembaharuan teks-teks kitab suci yang dilakukan banyak orang di berbagai jaman, bisa saja mengakibatkan munculnya versi Alkitab yang berbeda-beda. Tapi itupun bukan masalah besar!

Untuk membantu memahami bagaimana teks yang berbeda tetap dapat merujuk pada makna yang sama, saya akan memberikan analogi dua orang anak yang masing-masing menggambar sebuah bintang...

Anak yang satu menggambarkan bintang dengan jumlah sudut lima... sementara anak yang lain menggambarnya dengan sudut enam...

Bagi orang-orang yang pandir, dua gambar yang berbeda itu akan menimbulkan perdebatan tidak penting yang berkepanjangan: manakah bintang yang benar... apakah bintang itu sesungguhnya bersudut lima atau enam... Siapakah dari kedua anak itu yang menggambar bintang dengan benar? Dan sebagainya....

Tapi orang yang berakal sehat dan bijak tahu bahwa kedua anak itu sudah menggambar dengan benar... Terlepas dari jumlah sudut bintang-bintang yang mereka gambar, masing-masing memang menggambar bintang yang sama! Dengan demikian keterbatasan kedua anak itu dalam menggambarkan bintang tidak menghalangi orang berakal untuk memahami maksud gambar mereka. Sesederhana itu!

Gambar bintang adalah teks-teks Alkitab yang dapat berbeda akibat berbagai keterbatasan manusia dan konsekuensi perubahan jaman. Sementara bintang yang sesungguhnya adalah Sabda Tuhan itu sendiri...

Sama seperti gambar bintang bersudut lima dan enam tidak menghalangi orang berakal untuk mengetahui gambar bintang yang dimaksud, demikian juga teks-teks Alkitab yang berbeda versi tidak perlu menghalangi manusia untuk sampai pada Sabda Tuhan yang sama!

Sementara itu, berbicara tentang perbedaan teks kitab suci.. hal ini tidak hanya ada pada jaman sekarang saja. Perbedaan teks kitab suci bahkan sudah ada di jaman Yesus.

Setidaknya pada masa itu ada kitab-kitab suci berbahasa Ibrani dan ada juga kitab-kitab suci Yahudi yang berbahasa Yunani atau yang dikenal dengan nama Septuaginta. Bahkan bukan itu saja, ada juga kitab-kitab Taurat versi Samaria yang berbeda isinya dari kitab-kitab Ibrani...

Seperti kita ketahui, versi Ibrani memiliki jumlah kitab yang lebih sedikit yaitu 39 kitab. Sementara versi Yunani ada 46 kitab. Ini bisa dipahami karena pada masa pembuangan banyak naskah-naskah kitab suci yang diangkut keluar Israel dan beberapa kitab tidak memiliki salinannya lagi dalam bahasa Ibrani di Israel. Akibatnya naskah-naskah kitab suci terjemahan berbahasa Yunani justru lebih banyak dari pada yang berbahasa Ibrani... 

Ini kurang lebih seperti kenyataan pahit yang ada di negeri kita dimana naskah-naskah kuno nusantara ternyata lebih banyak tersimpan di Belanda ketimbang di Indonesia sendiri!

Pada jaman Yesus, kitab-kitab suci berbahasa Yunani adalah kitab suci yang umum digunakan kebanyakan orang pada masa itu karena bahasa Yunani adalah bahasa pergaulan intenasional, sama halnya seperti bahasa Inggris pada masa sekarang. Sementara itu di dalam sinagoga-sinagoga Yahudi yang resmi digunakan adalah kitab-kitab berbahasa Ibrani.

Yesus berkali-kali membahas kitab suci di sinagoga dan Dia tidak pernah berbicara apapun mengenai kekurangannya. Artinya Yesus menyetujui versi Ibrani yang hanya berjumlah 39 kitab.

Demikian juga dengan kitab versi Yunani yang berjumlah 46 kitab dan digunakan umum di luar sinagoga. Para rasul dan bapa-bapa Gereja perdana telah menggunakan kitab-kitab suci berbahasa Yunani. Ini menunjukkan bahwa Yesus di masa hidup-Nya juga menyetujui penggunaan versi Yunani karena kitab-kitab itupun berasal dari bangsa Yahudi juga!

Ini seperti gambar bintang bersudut lima dan bersudut enam... meski ada perbedaan, dua-duanya bermaksud menggambarkan bintang yang sama! Karena Yesus tidak mempermasalahkannya, maka kitapun seharusnya juga tidak!

Tapi kitab-kitab Taurat versi Samaria adalah kasus yang berbeda! Mengenai kitab Taurat versi Samaria, Yesus menegaskan bahwa versi Ibranilah yang benar. Ini bisa kita simpulkan dari pembicaraan Yesus dengan wanita Samaria. Wanita itu mengatakan bahwa mereka, orang Samaria, menyembah Tuhan di tempat yang berbeda dengan orang Yahudi. 

Menanggapi itu Yesus dengan tegas mengatakan demikian:

"....Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi." (Yoh.4:22).

Jadi kitab-kitab Taurat versi Samaria yang berbeda tidak mengajarkan kebenaran yang menyelamatkan dan tidak membawa manusia untuk mengenal Allah yang benar!

Dari ayat Injil ini kita juga bisa memastikan bahwa Alquran yang muncul dari bangsa Arab bukanlah kitab suci karena keselamatan hanya datang dari bangsa Yahudi, bukan Arab atau yang lain...

Perlu dicatat bahwa Yesus telah membaca seluruh Kitab Suci dan membenarkan isinya. Ini tercermin dari kisah yang tercatat dalam Injil setelah kebangkitan-Nya:

Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. (Luk.24:27)

Artinya, apapun yang tertulis dalam Kitab Suci Perjanjian Lama sudah diverifikasi kebenarannya oleh Yesus. Termasuk juga di dalamnya tidak ada kontradiksi, tidak ada ajaran kekerasan atau pornografi, dan tidak ada ajaran apapun yang bertentangan dengan Sabda Tuhan.... jika kitab tersebut dibaca dan dimengerti dengan cara yang benar. 

Ini penting mengingat begitu banyak orang-orang yang mengkritik kitab-kitab suci Perjanjian Lama seolah-olah kitab tersebut berisi ajaran kekerasan, berbau pornografi dan penuh kontradiksi...

Dengan meyakini bahwa Yesus telah memverifikasi kebenaran kitab-kitab suci Perjanjian Lama kita bisa memastikan segala kritik tersebut semata-mata muncul dari ketidakmampuan manusia dalam memahami kitab-kitab tersebut dengan cara yang benar. Apa yang mereka lakukan sama seperti kata pepatah: "buruk muka cermin dibelah!"

Siapakah kita sehingga merasa berhak menghakimi kitab-kitab suci yang sudah dibenarkan oleh para nabi dan oleh Yesus sendiri? 

Ketimbang membuang waktu untuk mengkritisi kitab suci yang sudah pasti benar, jauh lebih baik kita menggunakan akal sehat yang kita miliki untuk berupaya memahami kitab-kitab suci tersebut sebagaimana Yesus dan juga para nabi telah memahaminya...

Fakta bahwa Yesus telah memverifikasi seluruh kitab-kitab suci Perjanjian Lama juga berarti bahwa selama 1500 tahun sejak jaman Musa, Tuhan telah menjaga dengan sempurna seluruh Sabda-Nya yang tertulis dalam kitab-kitab suci tersebut!

Jika Tuhan sudah menjaga kebenaran Sabda-Nya secara utuh selama 1500 tahun, maka dengan kepastian iman kita tahu bahwa Tuhan akan tetap menjaga kebenaran Sabda-Nya sampai akhir jaman. 

Berbagai kelemahan manusiawi seperti kesalahan dalam penerjemahan atau kekeliruan dalam proses penyalinan teks-teks Kitab Suci tidak akan mampu menggagalkan Tuhan untuk menjaga Sabda-Nya.

Jangankan kesalahan-kesalahan kecil, bahkan jika seluruh kitab suci itu rusak atau hilang, Tuhan akan menggantinya dengan kitab-kitab yang sama... Ingatlah bagaimana Yahweh memerintahkan Musa untuk membuat loh-loh batu yang baru agar Dia dapat menuliskan kembali hukum-hukum-Nya untuk mengganti loh-loh batu yang sudah dipecahkan Musa!

Ini mengajarkan kita satu hal penting: seburuk apapun yang terjadi pada kitab-kitab suci, Tuhan PASTI akan menjaga seluruh Sabda-Nya agar tetap utuh sampai akhir jaman. Jika perlu Tuhan akan menulis ulang seluruh kitab-kitab suci-Nya seperti yang pernah dilakukan-Nya pada loh-loh batu... Begitulah komitmen Tuhan untuk menjaga keutuhan Sabda-Nya....

Mengatakan Alkitab sudah dipalsukan seperti anggapan kaum muslim sama saja dengan mengatakan Tuhan tidak mampu menjaga Sabda-Nya sendiri. Ini adalah sebuah fitnah sekaligus bentuk penghujatan kepada Tuhan! Mereka yang melakukannya kelak akan mempertanggungjawwabkan kesalahan tersebut, jika tidak di dunia pasti di akherat!

Masalahnya... bagaimanakah kita dapat memahami keyakinan ini, yaitu bahwa Tuhan akan menjaga keutuhan sabda-Nya dalam Alkitab hingga akhir jaman di tengah kenyataan ada banyaknya versi Alkitab..

Kita perlu pejelasan yang masuk akal untuk memahami itu....

Sangat mudah mengatakan gambar bintang bersudut lima dan enam tetap merujuk pada bintang yang sama. Tapi bagaimana orang bisa percaya bahwa berbagai versi Alkitab itu akan akan merujuk pada Sabda Tuhan yang sama? Apa atau siapa yang dapat menjamin itu? Kita perlu penjelasan yang lebih baik....

Nah...disinilah letak perbedaan mendasar antara Alkitab dan Alquran! 

Kita sudah melihat bagaimana upaya untuk menjaga keaslian Alquran dilakukan dengan cara-cara yang sepenuhnya manusiawi yaitu melalui upaya penyeragaman teks, dan juga melalui hafalan sebagaimana yang sering dibanggakan kaum muslim... 

Tapi kita tahu cara ini sudah gagal!

Sebaliknya Alkitab dijaga keutuhannya tidak HANYA dengan cara-cara manusiawi tapi juga melalui cara-cara adikodrati: Tuhan sendiri yang menjamin keutuhan isi Alkitab.

Selain teks-teks Alkitab didukung konsistensi kebenaran isinya oleh puluhan ribu manuskrip yang berasal dari abad-abad awal kekristenan, penyertaan Roh Kudus dalam Gereja menjamin seluruh Sabda Allah akan terus diwartakan secara utuh dan sempurna sampai akhir jaman!

Kita perlu belajar dari apa yang terjadi pada  peristiwa Pentakosta. Setelah menerima Roh Kudus, para rasul menyatakan Injil kepada banyak orang. Ternyata pada waktu yang sama perkataan mereka dapat dipahami oleh banyak orang dalam berbagai bahasa yang berbeda-beda sesuai dengan bahasa yang dipahami pendengarnya masing-masing!

Ini sebuah bukti bahwa  Roh Kudus berkuasa mengatasi perbedaan bahasa sehingga hal itu tidak menghalangi manusia untuk mendengarkan Sabda Tuhan yang sama! 

Jadi apa sulitnya bagi Roh Kudus untuk mengungkapkan Sabda Tuhan yang sama dari berbagai versi Alkitab yang berbeda? Roh Kudus pasti bisa dan itulah yang dilakukan-Nya sepanjang jaman melalui Gereja!

Dengan demikian... tidak seperti pada Alquran yang diupayakan keutuhannya oleh manusia, pada Alkitab Roh Kuduslah yang akan menjamin keutuhan dan keasliannya secara sempurna hingga akhir jaman. 

Hal penting yang harus diingat, para penulis kitab suci mendapatkan inspirasi Roh Kudus ketika menuangkan Sabda Tuhan kedalam teks-teks kitab suci. Maka untuk membaca Sabda Tuhan dalam kitab tersebut, manusia juga perlu mendapatkan bimbingan Roh Kudus!

Ketika manusia membaca teks-teks kitab suci tanpa bimbingan Roh Kudus, Sabda Tuhan di dalamnya akan tersembunyi dan tidak terpahami... Lihatlah bagaimana imam-imam Yahudi yang memiliki akses untuk membaca kitab-kitab suci dalam bentuk yang paling otentik TAPI tidak juga dapat menerima Yesus sebagai Mesias... Itu karena mereka tidak membaca kitab suci dalam bimbingan Roh Kudus!

Bandingkan ini dengan keadaan pada saat Yesus membuka pikiran para rasul sehingga mereka dapat memahami seluruh kitab suci (Luk,24:45) Melalui ayat ini kita memahami bagaimana kuasa Tuhan dapat membuat manusia mampu memahami Sabda Tuhan di dalam Alkitab!

Lalu bagaimana kita dapat memperoleh bimbingan Roh Kudus dalam membaca kitab suci? Yesus mengungkapkan rahasia ini dalam doa-Nya kepada Bapa:

"Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil..." (Mat.11:25, Luk.10:21)

Mereka yang membaca Alkitab dengan sikap menghakimi, seolah-olah dirinya lebih pandai dari Yesus dan para nabi, yang dengan arogan mengatakan Alkitab memiliki ajaran-ajaran yang buruk, memiliki kontradiksi, dan sebagainya... dipastikan tidak akan mampu memahami Sabda Allah di dalamnya.

Sebaliknya mereka yang membaca Alkitab dengan sikap rendah hati dan penuh percaya, pasti akan dapat memperoleh kebenaran... cepat atau lambat. Mereka inilah orang-orang kecil yang akan mendapat karunia hikmat dan pengertian untuk memahami Sabda Tuhan yang tersembunyi dalam ayat-ayat Alkitab.

Ada satu hal penting lain yang menjamin Sabda Tuhan dalam Alkitab akan terjaga sempurna sampai akhir jaman...

Bagi orang Kristen, Sabda Tuhan tidak hanya dinyatakan dalam teks-teks Alkitab... Bahkan Alkitab sudah mengakui keterbatasannya ketika Rasul Yohanes menuliskan ini di akhir injilnya:

Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu. (Yoh.21:25)

Seluruh Sabda Tuhan yang utuh sesungguhnya hanya dapat diungkapkan dengan sempurna dalam diri Yesus Kristus! Dialah Jalan, Kebenaran dan hidup, yaitu seluruh Sabda Tuhan yang menjadi daging dan hidup diantara manusia!

Mereka yang percaya pada Yesus sebagai Tuhan dan Penyelamat sebagaimana yang diwartakan dalam Alkitab, akan mendapat karunia untuk dapat memahami Diri-Nya. Dan mereka yang dapat memahami Yesus Kristus sebagaimana Tuhan ingin Diri-Nya dipahami oleh manusia berarti telah memahami seluruh Sabda Tuhan secara sempurna, bahkan lebih dari memahami seluruh Alkitab dari lembar pertama hingga lembar terakhir!

Yesus Kristus adalah Sabda Tuhan yang kekal, Dia turun langsung dari surga, Dia juga sempurna dan tidak akan berubah sampai kapanpun! Dialah intisari dan penyempurna seluruh isi Alkitab.

Jadi kita bisa simpulkan setidaknya ada empat alasan mengapa Alkitab terjaga keutuhannya hingga hari ini dan sampai akhir jaman kelak...

1. Ada ribuan manuskrip kuno yang bisa dijadikan rujukan untuk memastikan teks-teks Kitab Suci telah ditulis kembali dengan baik dan mengungkapkan makna yang sama dari jaman ke jaman... 

2. Meski cara manusiawi untuk menjaga keutuhan Alkitab memiliki banyak kelemahan, itu tidak akan mengurangi keutuhan Sabda Tuhan yang diwartakannya karena Tuhan sendirilah yang akan melengkapi segala kekurangan tersebut. Penghibur, yaitu Roh Kudus yang diutus oleh Bapa dalam nama Yesus Kristus (Yoh.14:26) berkarya aktif sepanjang sejarah Gereja hingga hari ini. Roh Kudus akan memastikan Sabda Tuhan yang dinyatakan di dalam Alkitab tetap terjaga utuh tanpa berkurang satu iotapun hingga akhir jaman...

3. Yesus Kristus, Sang Sabda yang menjadi daging adalah penyempurna dan sekaligus intisari seluruh Alkitab. Semua orang yang percaya kepada-Nya akan memperoleh karunia untuk memahami Sabda Tuhan secara sempurna seperti yang dikehendaki Tuhan. Yesus sendiri telah menjanjikan ini: "Langit dan bumi akan lenyap, tapi perkataan-Ku tidak akan berlalu." (Mat.24:35, Mrk.13:31, Luk.21:33) dan juga ini, "...Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Mat.28:20). Demikianlah Yesus Kristus telah menjamin keutuhan seluruh Sabda Tuhan sampai akhir jaman.

4. Jika yang memulihkan kembali loh-loh batu Musa adalah Allah Bapa sendiri, maka sesungguhnya yang menjaga keutuhan Alkitab tidak lain adalah adalah Allah Tritunggal: Bapa, Putra, dan Roh Kudus.. Ini memberikan jaminan yang luar biasa dan sempurna pada keutuhan isi Alkitab!

Dengan demikian berdasarkan keempat alasan ini tidak ada lagi keraguan mengenai terjaminnya keutuhan isi Alkitab hingga akhir jaman!

Saudara-saudaraku kaum muslim...

Dari apa yang saya jelaskan, baik dalam video sebelumnya dan juga dalam video ini kiranya menjadi jelas... manakah kitab suci yang sungguh-sungguh berasal dari Tuhan dan PASTI terjaga keutuhannya hingga akhir jaman DAN mana kitab yang cuma mengaku berasal dari Tuhan serta mengaku terjamin keasliannya padahal sama sekali TIDAK...

Dalam video ini sudah jelas bahwa Alkitab sungguh-sungguh berasal dari Tuhan dan terjaga keutuhannya hingga akhir jaman!

Seandainya seluruh kitab suci di dunia ini musnah... Alquran mungkin dapat ditulis kembali berdasarkan hafalan... teksnya memang sama tapi sayang maknanya tidak lagi sama seperti saat Alquran diturunkan 14 abad yang lalu. Apalagi tidak ada kepastian bahwa hafalan yang digunakan adalah hafalan yang asli!

Sebaliknya Alkitab akan dengan mudah ditulis kembali... Bukan manusia yang melakukannya tapi Tuhan sendirilah yang akan menuliskan kembali seluruh isi Alkitab tanpa satu iotapun yang luput, sama seperti saat Yahweh menulis kembali loh-loh batu yang dipecahkan oleh Musa 3500 tahun yang lalu!

Jadi sekarang sudah tidak ada lagi alasan bagi kalian untuk tetap mempercayai Alquran... kecuali kalian bisa membantah isi video bagian pertama dan kedua... 

Segera simpan kitab suci palsu itu dalam gudang dan mulailah percaya pada Alkitab... itulah kitab suci yang sesungguhnya dan akan mengantarkan kalian pada seluruh KEBENARAN, yaitu Yesus Kristus Tuhan dan Penyelamat.