Islam Dan Akal Sehat 29b: Runtuhnya Benteng Terakhir Islam (bagian 2)



Transkrip:

Fungsi utama dari kitab suci adalah untuk menyatakan Sabda Tuhan. Karena berasal dari Tuhan sudah tentu kitab suci memiliki mujizat atau keajaiban sebagai bukti. Bisa kita katakan adanya kebenaran adalah unsur primer dalam kitab suci, sedangkan adanya mujizat atau keajaiban adalah unsur sekunder yang mengkonfirmasi kebenaran kitab suci.

Seperti juga semua nabi, mereka diutus TUHAN bukan untuk mengadakan berbagai mujizat, tapi untuk menyatakan kebenaran. Sementara itu berbagai mujizat yang menyertai tugas mereka, hanyalah sekedar bukti bahwa kebenaran yang mereka wartakan sungguh berasal dari TUHAN. Jadi yang terpenting adalah kebenaran yang disampaikan, sedangkan mujizat hanyalah pelengkap.

Sayangnya dalam kasus alquran, prioritas ini dibalik. Justru aspek mujizat dan keajaiban alquran yang ditonjolkan, bukan kebenaran isinya. Ini dapat kita simpulkan dari pernyataan para ulama yang selalu menggembar-gemborkan mujizat alquran.

[video]

Akibatnya ketika melihat alquran, gagasan utama yang muncul dalam benak setiap muslim adalah: ini mujizat dari allah swt... Ironisnya, justru pada saat itulah muslim kehilangan sebagian besar fungsi akal sehatnya. Kita bisa katakan klaim alquran sebagai mujizat terbesar islam adalah salah satu upaya pembodohan paling penting dalam islam!

Mengapa?

Sesungguhnya _pembalikan prioritas_ ini di dalam islam memang disengaja dan sudah dirancang dengan baik oleh inspiratornya. Tujuannya tidak lain agar muslim terpukau pada klaim keajaiban dan mujizat alquran. Keterpukauan ini selanjutnya membuat akal sehat muslim tidak lagi berfungsi dengan baik. Logika mereka jadi mandul ketika berhadapan dengan perkara-perkara iman dan moral. Akibatnya cukup fatal, muslim tidak menyadari bahwa alquran bukan berisi kebenaran melainkan penyesatan yang menjerumuskan jiwa manusia.

Dengan klaim alquran sebagai mujizat atau keajaiban terbesar dari allah swt, muslim dibuat tidak peduli dan tidak sadar bahwa tanpa adanya struktur dan sistematika isi yang jelas, alquran sesungguhnya tidak memiliki kebenaran apapun yang layak ditawarkan kepada manusia. 

Juga muslim tidak peduli bahwa isi alquran sesungguhnya bertentangan dengan ajaran para nabi sebelumnya. Ajarannya yang penuh dengan kekerasan, kaya dengan kultur kematian, merendahkan martabat wanita, dan banyak kesesatan lain diterima begitu saja sebagai kebenaran final yang tidak dapat dipertanyakan.

Semuanya berakar pada satu hal ini: muslim telah dijebak dan dibuat silau oleh klaim keajaiban dan mujizat dari alquran sehingga mereka dengan mudah menelan bulat-bulat pernyataan apapun yang ada di dalamnya!

Dalam video sebelumnya kita sudah membuktikan bahwa semua keajaiban atau mujizat alquran yang diklaim oleh muslim, ternyata tidak satupun yang mutlak hanya dapat dibuat oleh TUHAN. Semua keajaiban dan mujizat alquran juga dapat dibuat oleh malaikat maupun iblis.

Termasuk juga keajaiban matematis angka 19 yang begitu dibanggakan banyak ulama muslim dalam beberapa tahun terakhir ini. Sekalipun hampir mustahil dibuat oleh manusia di abad 7, ternyata keajaiban matematis itu tidak terbukti berasal dari TUHAN. Dengan merujuk pada ayat alquran sendiri, keajaiban angka 19 yang diklaim menjaga keutuhan alquran ini ternyata erat hubungannya dengan neraka. 

Maka keajaiban dan mujizat yang ada dalam alquran tidak lebih dari keajaiban dan mujizat palsu yang sengaja dirancang untuk menjebak muslim agar menerima kesesatan yang ada di dalamnya. Kepalsuan itulah yang ditunjukkan dalam video bagian pertama!

Sekarang kita akan melihat seperti apakah Alkitab melihat masalah kebenaran dan mujizat di dalamnya...

Seperti yang sudah disebut sebelumnya, Tuhan mengutus seorang nabi bukan untuk mengadakan mujizat tapi untuk menyatakan kebenaran. Demikian juga Alkitab diberikan kepada manusia bukanlah untuk menunjukkan mujizat, melainkan untuk menyatakan kebenaran! Dan seperti juga para nabi yang disertai berbagai mujizat sebagai bukti pengutusan Tuhan, Alkitabpun disertai dengan mujizat yang bertujuan untuk mengkonfirmasi bahwa kebenaran yang disampaikan dalam Alkitab tersebut sungguh-sungguh berasal dari TUHAN.

Tapi disini prioritasnya sudah tepat, kebenaran adalah yang utama sedangkan mujizat hanyalah faktor penunjang. Artinya kita harus melihat Alkitab pertama-tama sebagai kitab kebenaran, bukan sebagai kitab ajaib.

Sebelum melangkah lebih jauh kita perlu memahami dulu perbedaan konsep pewahyuan menurut Alkitab dan alquran.

Dalam alquran, kebenaran yang dinyatakan melalui para nabi bersifat utuh, final, dan mandiri atau tidak terkait satu sama lain. Jadi menurut alquran ajaran kebenaran yang dinyatakan melalui Adam, Abraham, Musa, Daud, Yesus hingga muhamad pada dasarnya adalah sama. Yang berbeda adalah cakupan pewartaannya. Nabi-nabi lain selain muhamad hanya diutus untuk golongannya sendiri dan berlaku untuk jaman tertentu. Sedangkan muhamad diutus untuk semua manusia dan ajarannya berlaku selamanya sampai akhir jaman. Intinya alquran menyangkal adanya konsep pewahyuan yang bertahap.

Tentunya konsep pewahyuan islam ini bertentangan dengan akal sehat karena tidak bisa menjelaskan bagaimana konsep kebenaran Tuhan yang begitu luas dan dalam bisa dinyatakan seluruhnya pada seorang nabi. Juga tidak jelas mengapa kebenaran yang sama harus dinyatakan berulang-ulang kepada banyak nabi.

Tapi konsep pewahyuan sesat model islam ini ada maksudnya...

Dalam pewahyuan yang dinyatakan secara bertahap, tentu ajaran alquran harus konsisten dan punya kesinambungan dengan kitab suci sebelumnya! Tapi syarat itu tidak mungkin dipenuhi oleh alquran.

Maka satu-satunya cara agar alquran dapat diterima sebagai kitab suci adalah dengan menganggap setiap nabi mendapatkan wahyu yang utuh dan mandiri. Dengan cara ini alquran dapat mengklaim dirinya sebagai kitab suci tanpa harus dibanding-bandingkan dengan kitab suci sebelumnya. Kalau ada perbedaan ajaran dengan kitab suci sebelumnya, tersedia solusi yang gampang: nyatakan saja semua kitab suci yang turun sebelumnya sudah dipalsukan manusia, maka persoalanpun selesai! Seperti itulah alquran.

Sebaliknya dalam Alkitab, pewahyuan Sabda Tuhan itu dinyatakan secara bertahap dalam kurun waktu kurang lebih 1500 tahun lamanya, mulai dari Musa hingga kedatangan Yesus. Dengan demikian kitab-kitab suci yang ditulis oleh Musa dan banyak nabi harus dipandang sebagai potongan potongan kebenaran yang dinyatakan secara bertahap untuk membangun sebuah kebenaran yang utuh. Dan seluruh rangkaian pewahyuan tersebut diakhiri dan digenapi seluruhnya dengan sempurna melalui kedatangan Yesus, Sang Sabda Tuhan yang menjadi manusia.

Dengan demikian ada ciri khas dalam kitab-kitab suci yang tergabung dalam Alkitab. Meskipun kebenaran yang dinyatakan masing-masing kitab berbeda, namun semuanya memiliki konsistensi dan kesinambungan satu sama lain sehingga seluruhnya bisa disatukan dalam sebuah Alkitab. Ini juga  sekaligus menjadi bukti bahwa seluruh kebenaran yang dinyatakan dalam kitab-kitab suci tersebut sungguh-sungguh berasal dari satu sumber kebenaran yang sama, yaitu TUHAN Sang Pencipta. Inilah salah satu keajaiban Alkitab yang tidak dimiliki kitab suci lainnya dan hanya dapat dibuat oleh Tuhan.

Ada ciri khas lain dalam Alkitab yang juga tidak mungkin ada dalam kitab-kitab suci lainnya. Di dalam Alkitab terdapat nubuat yang dipenuhi secara internal! 

Apa yang dinubuatkan Tuhan tentang kedatangan seorang Penyelamat/Mesias sejak Kitab Kejadian, Kitab Ulangan, Kitab Mazmur, Kitab Yesaya, bahkan dalam Kitab Mikha yang berbicara tentang tempat kelahiran Mesias di Betlehem, terpenuhi seluruhnya secara sempurna dalam Injil. Adakah nubuat yang terpenuhi secara internal di kitab-kitab suci lainnya? Tidak ada dan tidak akan pernah ada!

Mengapa?

Karena hanya Tuhan yang mampu memenuhi nubuatNya di jaman yang berbeda secara sempurna! Dan hanya dalam Alkitab yang terdiri dari banyak kitab suci yang ditulis dalam rentang waktu berabad-abad saja dimungkinkan adanya nubuatan yang terpenuhi secara internal semacam ini...

Nah... rangkaian pewahyuan yang diturunkan secara bertahap melalui berbagai kitab suci yang ditulis oleh orang yang berbeda-beda.. dijaman yang berbeda-beda.. namun mampu membentuk satu narasi kisah keselamatan dan satu konsep kebenaran yang sempurna.. serta di dalamnya terdapat nubuatan yang terpenuhi secara internal adalah keajaiban dan mujizat Alkitab yang mutlak tidak mungkin dapat dibuat oleh siapapun kecuali TUHAN.

Hanya TUHAN saja yang berkuasa atas perjalanan sejarah dan waktu. Maka malaikat dan iblis, sepandai apapun mereka, selamanya tidak akan pernah mampu membuat kitab suci seperti Alkitab.

Satu lagi yang luar biasa, Alkitab adalah sebuah kitab suci yang diawali dengan kata "Pada mulanya..." dan ditutup dengan kata "Amin". Sementara itu seluruh kebenaran di dalamnya sudah dinyatakan tuntas dengan perkataan "Sudah selesai.." (Yoh.19:30), Secara simbolik ini menggambarkan bahwa pewahyuan Tuhan yang diterima melalui Alkitab sudah tuntas dan sempurna.

Karena Alkitab dapat dipastikan berasal dari TUHAN dan pewahyuan yang ada di dalamnya sudah dinyatakan tuntas maka ada dua konsekuensi:

1. Tidak akan ada lagi pewahyuan baru untuk menambahkan kebenaran yang ada di dalamnya.
2. Ajaran iman dan moral yang berbeda atau bertentangan dengan apa yang sudah dinyatakan dalam Alkitab tidak mungkin berasal dari TUHAN (Gal.1:8-9).

Maka alquran yang mengklaim dirinya sebagai wahyu terakhir namun isinya bertentangan dengan Alkitab sudah dapat dipastikan tidak berasal dari Tuhan. 

Ada satu nubuat dalam alquran yang benar-benar terpenuhi, meski bukan di alquran.

Ini dia ayatnya:
Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya. Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu. (Al Haaqqah Q69:44-46).

Nubuat itu terpenuhi dalam Hadis Sahih Bukhari nomor 4428 sebagai berikut:
Dikisahkan oleh Aisyah, pada waktu sakitnya sebelum beliau wafat, beliau sering mengatakan, "Wahai Aisya, aku masih merasakan sakit karena makanan yang kumakan di Khaibar, dan sekarang aku merasa urat nadiku seperti dipotong oleh racun itu"

Ironis sekali, nubuat alquran yang terpenuhi justru menunjukkan bahwa muhamad hanyalah seorang nabi palsu. Dengan demikian alquran yang disampaikannya otomatis juga kitab suci palsu yang tidak berisi kebenaran!

Jadi bisa dikatakan tidak ada lagi yang tersisa dari alquran... mujizatnya palsu, nabi yang membawanya palsu, dan ajaran kebenarannyapun sudah pasti palsu.

Ketika muslim terpukau pada klaim mujizat dan keajaiban alquran, yang mereka dapatkan hanyalah kebenaran palsu yang menyesatkan dan mujizat yang juga palsu.

Sebaliknya orang Kristen tidak mencari mujizat di dalam Alkitab, mereka percaya pada kebenaran yang ada di dalamnya. Tapi dengan sikap demikian orang Kristen justru mendapatkan keduanya: kebenaran yang menyelamatkan dan sekaligus mujizat yang berasal dari TUHAN.

Saudara-saudaraku kaum muslim...

Jika dalam video sebelumnya kami meruntuhkan benteng terakhir islam, yaitu dengan menunjukkan kepalsuan klaim mujizat dan keajaiban alquran...

Maka dalam video ini kami meratakan benteng terakhir itu hingga tak bersisa lagi. Caranya dengan menunjukkan fakta bahwa justru di dalam Alkitablah terdapat mujizat dan keajaiban yang mutlak berasal dari TUHAN.

Apalagi yang kalian harapkan dalam islam... sudah tidak ada lagi. Tidakkah kalian lelah terus ditipu dan disesatkan oleh islam? Tidakkah jiwa kalian merindukan kebenaran yang sesungguhnya? Segeralah sadar selagi kalian masih diberi kesempatan.

Mari... datanglah kepada Yesus. Terimalah Dia sebagai Tuhan dan percayalah pada Alkitab.

"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku..." begitulah Sabda Yesus dalam Yoh.14:6.

Tapi harap dicatat, Alkitab tidak menawarkan mujizat... yang ditawarkan Alkitab adalah ajaran kebenaran Tuhan yang menyelamatkan. Mujizat yang ada di dalamnya, hanyalah bonus yang akan menambah dan memperkaya iman kalian.